Diepisode sebelumnya, adalah hari dimana Min Jae akan
menikah dengan Yoo Jin. Hari yang seharusnya menjadi hari yang bahagia malah
terlihat begitu tak membahagiakan, ditambah lagi dengan berita kematian Yoon, istrinya.
Tae Joo juga mendatangi tempat pernikahan Min Jae untuk menyetujui kerjasama yang sebelumnya di usulkan Min Jae.
~~~
Tae Joo memasuki ruangan Min Jae berada.
Tae Joo : Janjimu tentang dua pertiga dari saham
rekonstruksi... hak konstruksi dan hak pengembangan bersama... Aku akan
menerimanya.
Dari pengeras suara memberitahukan kalau upacara pernikahan
akan dimulai. Seolah Min Jae tak perduli dengan pernikahannya, dia terus
menunduk.
Min Jae menegakkan kepalanya, menatap Tae Joo. Tae Joo
sepertinya heran kenapa Min Jae menangis.
Dong Jin masuk keruangan Min Jae dengan terburu-buru. Dong
Jin menemui Min Jae lalu menyuruh Sek.Kang untuk membatalkan pernikahan karena
putri menantunya meninggal. Tae Joo yang masih disitu menyadari apa yang sedang
terjadi dengan Min Jae. Tae Joo melihat Min Jae sedikit iba.
Sek.Kang akan keluar membatalkan pernikahan. Min Jae malah
menyuruh Sek.Kang untuk mencari alasan dan menunda pernikahan selama lima
menit.
Min Jae berkata mulai sekarang Yoo Jin adalah putri menantunya.
Dong Jin benar-benar tak habis pikir dengan sikap anaknya lalu menampar Min Jae, “Aku,
Choi Dong Jin, selama hidup 60 tahun, menatap setiap orang secara langsung, tak
peduli siapapun itu. Tapi hari ini... Aku bahkan tak bisa menatap mata
pengemudi. ‘Dia menjual putri menantunya
untuk mendapatkan uang untuk bisnisnya!’ Aku bisa mendengar ejekan mereka
bahkan dalam tidurku. Menikah dengan bunga palanquin di hari kematian
istrimu... bukanlah sesuatu yang harus seorang pria lakukan.”
Min Jae tetap akan melakukan pernikahan. Dong Jin berkata
aku malu kau adalah anakku.
Min Jae merasa seharusnya ayahnya tak mengatakan itu. Ketika
4 tahun yang lalu ketua(Dong Sung) mengirim ayah ke China agar Dong Sung bisa
melakukan rapat eksekutif, Min Jae sudah mengatakan kalau itu penipuan. Tapi
ayahnya tak percaya. “Aku mengatakan padamu untuk tidak mengungkap ekspor
palsu, karena kita akan terluka. Tapi kau tetap mengungkapkannya... Jika kau
hanya mendengarkanku, Ayah... Yoon... masih akan menjadi istriku. Dan juga
putri menantumu.”
Min Jae mengembalikan sarung tangan Dong Jin. Dong Jin masih
merenungi kata-kata anaknya, “Apakah kau malu karena aku ayahmu?”
Tae Joo masih disana mendengar pertanyaan Dong Jin. Tae Joo
teringat kata-katanya dulu yang telah melukai perasaan ayahnya.
Flashback
“Bahkan.....bahkan sekarang kau adalah beban”
Ayah Tae Joo menunduk sedih.
Flasback End
Dong Jin akan tetap pergi mengurus pemakaman Yoon, karena
tak ada lagi kerabat yang akan melepas kepergiannya. Min Jae melarang hal itu,
akan buruk jika Yoo Jin tahu.
Tae Joo mengajukan diri, “Dimana rumah sakitnya? Aku telah
mengatakan hal ini sebelumnya. Aku akan menerima janji bahwa kau akan memberiku
dua pertiga dari saham rekonstruksi... hak konstruksi, dan hak pembangunan
bersama. Kita harus saling membantu ketika kita sibuk... sebagai mitra bisnis.”
Min Jae tidak menjawab hanya menatap Tae Joo tajam.
Janji pernikahan sedang diikrarkan, “Apakah kau, Tuan Choi
Min Jae menerima Nona Jung Yoo Jin sebagai pengantinmu dan berjanji bahwa kau
akan mencintai dan menghargainya dan bersamanya sampai kematian memisahkan?”
“Ya, aku berjanji”
Yoo Jin tersenyum bahagia.
Dirumah duka Yoon, Seo Yoon datang kesana meletakkan bunga.
Seo Yoon terlihat sedih bahkan hampir menangis. Rumah duka Yoon benar-benar tak
ada yang datang, disana hanya ada Tae Joo dan Seo Yoon.
Tae Joo dan Seo Yoon duduk ditaman. Seo Yoon menyerahkan
amplop untuk pemakan Yoon. Tae Joo menolak karena Tuan Choi Min Jae menolak
semua bantuan dari Sung Jin karena mereka bukan keluarganya lagi.
Seo Yoon : Min Jae yang meninggalkan Yoon karena ia butuh
uang... Jang Tae Joo, yang mengurus pemakaman seseorang yang tidak pernah dia
lihat, untuk rekonstruksi... aku tidak berpikir bahwa aku harus mendapatkan
saran dari kalian berdua.
FLASHBACK
Seo Yoon mengingatkan Tae Joo saat Tae Joo babak belur,
bagaimana dulu Tae Joo melemparkan uangnya pada Min Jae.
Seo Yoon : Aku ingat. Apakah itu empat tahun lalu? Kau
mengembalikan harga dari kehidupan ayahmu setelah tertunda dua bulan...
FLASHBACK END
Saat itu Tae Joo masih dipihak Seo Yoon tapi sekarang Tae
Joo berada disamping Min Jae. Tae Joo tersenyum, apa yang harus aku lakukan?
Orang yang paling aku benci memiliki semua uang didunia.
Seo Yoon mengatakan kalau dia merasa tak nyaman setelah
menerima telefon ancaman Tae Joo. “Terima kasih karena membiarkanku tahu orang
macam apa kau. Sungguh. “
Seo Yoon berdiri, “Tiga kandidat untuk kepala asosiasi
mengundurkan diri hari ini.”
Menurut Tae Joo pemilihan kepala asosiasi adalah pertarungan
antara Park Jae Han dan Jo Pil Doo.
Seo Yoon : Kami akan mengajukan semua sumber daya yang Sung
Jin Group miliki untuk kandidat Park Jae Han. Tuan Jang Tae Joo, kau akan sangat terluka.
Tae Joo tersenyum meremehkan Seo Yoon lalu meniup wajahnya, Angin
yang sangat kuat akan berhembus. “berhati-hatilah”
Tae Joo berlalu meninggalkan Seo Yoon. Seo Yoon berbalik
menatap punggung Tae Joo dengan kesal.
~~~
Yoo Jin memerintahkan pada bawahannya untuk mengirim
Direktur Kim membeli karya Elendiouf, bawahannya memberitahu kalau Elendiouf
tak terkenal dikorea.
Yoo Jin : Dia akan memenangkan hadiah utama di Kontes Artis
Pop New York.
Yoo Jin menelfon seseorang, dia senyum-senyum malu. Yoo Jin
memberitahu kalau dia telah menyingkirkan sofa dari ruang tamu karena setelah
pulang madu suamiku tidur disofa. Yoo Jin tak kecewa pada suaminya tapi dia
marah pada sofa.
Yoo Jin : Pulanglah lebih awal. Aku merindukanmu, Min Jae. Mari
kita ubah cara kita memanggil satu sama lain. Aku merindukanmu, sayang.
~~~
Diseberang telefon Min Jae hanya diam, dengan mata yang
memerah. Dia menjawabnya, “aku juga merindukanmu”
Pandangan Min Jae terus saja menatap foto dipenyimpanan abu,
itu Yoon. Dan kata-kata rindu tadi diucapkan sepertinya bukan untuk Yoo Jin
tapi Yoon.
Min Jae terus menatap foto Yoon kemudian matanya teralih
dengan papan nama Yoon. Sampai sebuah suara menyadarkannya, dia berbalik.
Disana sudah ada Tae Joo.
Tae Joo membuka amplop yang dibawanya, Rencana pemilihan
Kepaka Asosiasi di 23 wilayah rekonstruksi.
Min Jae berkata, Tuan Jang Tae Joo... CEO Jang... Presiden Jang...
Tae Joo menyuruh Min Jae memanggilnya Presiden Jang saja.
Tae Joo : Jika kita mengorek identitas Jo Pil Doo, kita bisa
memenangkan pemilu ini. Para remaja yang melarikan diri saat diwawancarai
ketika ia menjadi pembimbing... sekarang bekerja untuk Jo Pil Doo. Kita bisa
mengubah itu dengan mengatakan bahwa mereka membelokkan kehidupan mereka...
Min Jae terus diam tanpa kata-kata kemudian bertanya, “Tablet
(ini sih kayaknya papan nama Yoon tadi
deh,, kalau di indo ya kayak nisan gitu) untuk istriku... Apakah kau yang
membuatnya?”
Tae Joo menyuruh Min Jae untuk mengubahnya jika tak
menyukainya. Tae Joo juga ingin setelah pemilihan kepala asosiasi berakhir
untuk melunasi tagihan mereka melalui Jo Pil Doo. Min Jae mengajak Tae Joo
untuk makan siang bersama.
“Aku tidak makan dengan orang sepertimu. Berikan perintahmu
ke Jo Pil Doo untuk mengikuti perintahku tanpa mempertanyakan segala sesuatu
yang berhubungan dengan pemilihan asosiasi. “ Ucap Tae Joo.
“Apakah kau menyesal... memutuskan untuk bermitra denganku
di rekonstruksi?”
“Mungkin akan seperti itu selama sisa hidupku. Aku akan
menyesalinya, jadi lebih baik aku menghasilkan banyak uang.” Jawab Tae Joo.
Tae Joo menyerahkan amplop yang dibawanya lalu menyuruh Min
Jae menikmati makan siangnya.
Tae Joo berlalu pergi, setelah beberapa langkah dia meniup
tangannya (Tae Joo niupnya kayak orang
habis megang debu terus dia pengin debunya pada pergi...gimana yah
nggambarinnya)
~~~
Seperti makan malam biasanya Won Jae selalu berisik di meja
makan. Won Jae mengusulkan pada ayahnya untuk menggunakan kartu untuk sung jin,
“Ayah, Tae Sung dan Yoo Ahn mendapat penghasilan dari bisnis kartu...”
Seo Yoon memotong bahwa bisnis kartu dilarang saat rapat
eksekutif (bisnis kartu maksudnya apa
yah, entah itu seperti kartu kupon ataukah kartu member atau kartu judi .kayak
gitu mungkin).
Tapi menurut Won Jae bisnis kartu ibarat sapi perah. Empat
kelompok sudah meluncurkan bisnis kartu bahkan bank dan penukaran uang asing
juga akan meluncurkannya.
Seo Yoon memberitahu kalau pasar sudah jenuh.
Won Jae seakan sangat sebal karena apa-apa yang dikatakannya
selalu salah, “Wow, terima kasih kepada Seo Yoon-ku, Aku belajar banyak.”
Jung Hee menyuruh mereka jangan ribut di-meja makan karena
ayah sedang makan.
Dong Sung buka mulut akhirnya, melihat kelakuan Won Jae yang
ingin menang sendiri.
Dong Sung : "Bayar negara melalui pembangunan
industri." Itulah motto Sung Jin Group. Kita mulai dengan semen setelah
perang. Selama 40 tahun, itulah konstruksi, kimia, industri berat... Kita
tumbuh dengan berfokus pada kunci industri dari negara ini.
Won Jae menyuruh ayahnya mendengarkan usulnya. Dong Sung
mengatakan kalau itu semua terlepas dari uang. Won Jae tetap bersikeras,
ayahnya untuk mempertimbangkan usulnya.
Seo Yoon melirik kearah ayahnya, Seo Yoon terkejut melihat
tangan ayahnya yang terus bergetar. Dong Sung juga melirik kearah Seo Yoon, dia
mencoba menghentikan getaran tangannya. Min Jae mencoba memohon ayahnya untuk
mempertimbangkan usulan bisnis kartu.
Seo Yoon akan berdiri tapi Jung Hee sudah terlebih dahulu
mengajak Dong Sung untuk jalan-jalan ketaman belakang. Seo Yoon terkejut,
menyadari Jung Hee sudah mengetahui kondisi ayahnya. Jung Hee melirik kearah
Seo Yoon, dia mengedipkan matanya menenangkan Seo Yoon.
Sung Jae mengajak Seo Yoon membantu menilai tesisnya. Won
Jae memang sedang sebal minta ampun sama Seo Yoon menyuruh Sung Jae jangan meminta bantuan. Won Jae tak habis
pikir apa yang bisa gadis dengan rok berusia 29 tahun lakukan, apa tau tentang
beton dan rumput. “Jika seseorang merebut mangkuk nasi yang kau curi dariku...
kau akan berada dalam kesulitan.”
Seo Yoon pada Eun Jung : Eun Jung... Won Jae akan melakukan
perjalanan bisnis ke Eropa bulan depan. Dia akan memeriksa jaringan penjualan
di Perancis dan Italia dan mencari tahu kondisi investasi di Ceko dan Polandia.
Ini akan memakan waktu sekitar dua bulan. Apakah kau ingin pergi dengan...
Tanpa terduga, Eun Jung menolak tawaran Seo Yoon.
Won Jae jelas senang : Adikku, dasi mana yang harus aku
pakai? kau harus memilih warna bajuku juga. Wakil Ketua Sung Jin Group
melakukan perjalanan bisnis yang bahkan dia tidak tahu untuk apa. aku sangat
bersemangat, sial...
~~~
Seo Yoon dan Jung Hee sedang minum teh bersama, Jung Hee
menceritakan kalau tadi pagi dia mendengar suara lemparan. “saat aku terbangun
aku melihat dia(Dong Sung) memakai setelan jas. Dia ‘bertanya siapa aku?’ Dia
berkata tampaknya ia berada di rumah yang salah, dia harus pulang ke rumahnya.”
Jung Hee mengusulkan agar Jung Yoon dan Dong Hui pulang dan
mengatakan penyakit Dong Sung pada semua. Berharap penyakitnya akan berkurang.
Seo Yoon tak setuju.
Seo Yoon berdiri, frustasi : Jung Yoon ingin pusat
perbelanjaan. Dong Hui mengharapkan cabang perusahaan mobil ketika ia pensiun
dari kejaksaan. Won Jae... Ibu tahu bagaimana dia. Menurutnya semua dengan nama
ayah di atasnya adalah miliknya. Jika Eun Jung tahu tentang penyakit ayah... dia
mungkin akan minta cerai. Jung Yoon, Dong Hui, Won Jae... mereka akan bertarung
satu sama lain... mencoba meraih sebanyak yang mereka bisa. Eun Jung akan
memihak siapapun yang memberikan lebih banyak tunjangan padanya.
Jung Hee menganggap kalau mereka semua tak seperti itu.
Seo Yoo menyela : Shin Il Group, Jo Young Group, Dae Min
Group... begitulah mereka runtuh. Perkelahian antar saudara dan tuntutan hukum
antar saudara.
Seo Yoon menatap ayahnya yang sedang tertidur pulas
diranjang. Seo Yoon tak bisa menunjukkan perpecahan yang terjadi pada ayahnya.
Seo Yoon menggenggam tangan Jung Hee meminta Jung Hee untuk
membantu menyembunyikan penyakit ayah. Jung Hee tak yakin bisa karena cepat
atau lambat mereka akan tau.
Seo Yoon : Aku akan menjadikan Konstruksi Sung Jin
perusahaan induk. Dengan saham Konstruksi Sung Jin darimu, aku dan Ayah... kepemilikan
Sung Jin Group akan aman.
Jung Hee menunduk, saat itulah Jung Hee menampakkan wajah
jahatnya meskipun Seo Yoon tak tau. Jung Hee mengingatkan tentang proyek
rekonstruksi Won Jae menang maka posisi Seo Yoon sebagai presiden akan sulit.
Seo Yoon tersenyum karena dia tidak akan kalah oleh
siapapun. Seo Yoon meminta maaf karena dia tak memberitahukan tentang penyakit
ayah pada Jung Hee. Jung Hee tak mempermasalahkan. Jung Hee mengatakan kalau
nantinya paska sarjana akan mengirim Sung Jae ke luar negeri.
Jung Hee membuat satu permintaan agar mereka sama pura-pura
tak mengetahui apa yang terjadi dengan Dong Sung.
Jung Hee berjalan menuju ranjang Dong Sung, “Jadi dia bisa
berteriak padaku tentang betapa pahitnya obat tersebut. “
Jung Hee duduk diranjang, tangan Dong Sung bergerak
menggenggam tangan Jung Hee. Dong Sung mengucapkan terima kasih. Jung Hee
menggenggam tangan Dong Sung dan menangis disampingnya. Dong Sung membuka
matanya. (entah tadi dia benar-benar
sadar atau tidak).
~~~
Jung Hee menemui Sung Jae.
Jung Hee : Ada sebuah perguruan tinggi di Seoul, mungkin
tiga atau empat sekolah tinggi di luar Seoul. Perguruan Tinggi Sung Jin akan
menjadi milikmu. Saham konstruksi di dalamnya. Ketika Sung Jae-ku menjadi
direktur , aku akan menambahkan sahamku di yayasan beasiswa untuk itu.
Sung Jae menunduk sedih, dia tak sependapat dengan keinginan
ibunya. Sung Jae berfikir untuk melanjutkan ke AS nantinya.
Jung Hee : Sung Jae, Konstruksi Sung Jin adalah perusahaan
ayahmu. kau tahu apa yang terjadi pada Konstruksi Chung Ma.
~~~
Dikamarnya, Dong Sung sedang menceritakan pula pada Seo Yoon
tentang konstruksi Chung Ma.
Dong Sung : Apartemen Chung Ma runtuh di tengah-tengah
konstruksi. Banyak orang terluka. Ada masalah dengan semennya. Aku kehilangan orang
tuaku di tengah peperangan. Aku bekerja di Semen Sung Jin dengan tangan kosong
selama sepuluh tahun. Aku tidak yakin apakah aku bisa mulai dari awal dengan
tangan kosong lagi. Dong Jin berada di NIS saat itu.
Jung Hee melanjutkan cerita Dong Sung diruangan Sung Jae. (drama-drama... ehgh.. bisa yah 4 orang lagi
mbhas topik sama diruangan yang beda.ckck...bikin bingung recap aja)
Jung Hee : Ia diseret ke Namsan, kemudian dibebaskan setelah
sepuluh hari. Dia (ayah Sung Jae) disalahkan karena konstruksi yang buruk
sebagai Presiden Konstruksi Chung Ma. Aku membuka pintu, dia melihat wajahku, dia
menyentuh wajahku kemudian dia pingsan dan dia meninggal seperti itu.
Masih diruangan yang beda.
Dong Sung : aku mengunjunginya seminggu setelah pemakaman. Apakah
dengan uang atau apa pun, aku hanya ingin membantu. Dia (Jung Hee) menangis, di
sebuah ruangan tanpa pemanas. Di ruang yang beku... bahkan tanpa menyalakan
lampu, di sudut.
Jung Hee : Aku mendatanginya terlebih dahulu. Aku
menyerahkan diri pada baj*ngan(Dong Sung) yang membunuh ayahmu. Aku tahu bahwa
kau sedang tumbuh di dalam diriku. Aku tahu bahwa ayahmu, Bae Young Han,
meninggalkanmu untukku.
Dong Sung mengaku kalau dia telah berbuat dosa, tapi karena
itulah dia mendapatkan hadiah, Sung Jae dan Jung Hee.
Dong Sung meminta Seo Yoon menjaga Jung Hee. Seo Yoon
langsung meng-iya-kan permintaan ayahnya.
Dengan permintaan yang berbeda, Jung Hee mengingatkan kalau
tangan yang telah memeluk Sung Jae adalah tangan yang membunuh ayahnya.
Sung Jae seperti terbawa cerita dan dendam ibu, iya eomma.
~~~
Sek.Park melaporkan kalau pemilu diadakan minggu yang akan
datang.
Seo Yoon memandangi selebaran kampanye Jo Pil Doo dan Park
Jae Han, Apakah kau mengatakan bahwa dia adalah profesor?
Sek.Park menjawab kalau Jae Han pensiun tahun kemarin. Dia
orang yang baik, Kita akan dengan mudah memenangkan pemilihan”
Seo Yoon : Berapa kali kau melihat orang seperti itu
memenangkan pemilu? Jo Pil Doo adalah orang yang disewa untuk pembongkaran
bangunan. uat semua orang di tempat pemilihan mengungkapkan fakta itu. Jika
perlu, biarkan media juga tahu. Cepat.
~~~
Tae Joo membuat akan membersihkan citra Pil Doo, pertarungan
gangster dan profesor.
Tae Joo memberikan berkas pada Pil Doo namun Pil Doo
menampik berkas itu. Tae Joo tersenyum mengingat saat Pil Doo mengambil uang
Tae Joo saat dia menerimanya dari Min Jae (ituloh
saat si Hee Joo disekap, saat Min Jae mau beli tanah rekonstruksi). “aku
percaya itu akan selesai hari itu.”
Pil Doo : Ini belum berakhir sampai aku mengatakan ini
berakhir. Jadikan aku kepala asosiasi. Jika aku kalah dalam pemilihan, Aku akan
menjadi orang yang memaku peti mati Jang Tae Joo.
Pil Doo menyuruh Tae Joo melanjutkan apa rencananya.
Tae Joo menyuruh Pil Doo mengubah gaya bicaranya. Jelas saja
Pil Doo kesal, kebiasaan kan susah yah dirubah. Dengan sigap Seol Hee langsung
berteriak, “Smile!” nada bicara Seol Hee
lucu.
Seol Hee menatap Pil Doo dari ujung rambut sampai ujung kaki
Pil Doo. “Bagaimana mungkin kau terlihat persis seperti gangster?”
Tae Joo menyuruh Seol Hee mengubah semua yang ada pada Pil
Doo.
Seol Hee menunjuk tubuh Pil Doo, Seol Hee mengeluh kalau dia
harus mengurus pria orang lain padahal prianya sendiri tidak. “aku begitu
banyak pekerjaan”
Pil Doo berteriak, Yaakk!!
Seol Hee langsung memotong, Smile!! Gxgx
Pil Doo langsung spechless deh.
~~~
Pil Doo tersenyum dengan lebarnya menyalami setiap orang
yang lalu lalang. Dia sedang berkampanye ditengah gerimis.
~~~
Tae Joo diruangannya sedang berdiskusi dengan Seol Hee.
Tae Joo : Bukan seorang gangster dalam penghancuran selama
sepuluh tahun terakhir, tapi mempromosikan dirinya sebagai seorang ahli. yang
mengurus masalah di rekonstruksi dan pembangunan kembali. aku yakin akan ada
kasus dimana orang menolak untuk pindah yang menyebabkan penundaan
rekonstruksi. Ini bukan sesuatu yang bisa diurus oleh seseorang yang hanya
mengajar anak-anak.
~~~
Seo Yoon menyuruh Sek.Park memberikan bantuan untuk biaya
pergerakan dari 3.000 rumah tangga tanpa bunga. Sek.Park mengingatkan kalau
beban keuangan mereka akan semakin meningkat. Seo Yoon bertanya jadi apa yang
harus mereka lakukan? Jika kita kalah dalam pemilihan asosiasi, apa yang kau
pikir akan terjadi, Direktur Park?
Sek. Park masih khawatir dengan kerugian yang akan
didapatkan perusahaan.
Seo Yoon : Janji bahwa kita akan meningkatkan rasio ruang
lantai dari 300 persen menjadi 400 persen. Jika kita mengubah sisanya untuk
penjualan biasa, apartemen 12-pyung akan menjadi 32-pyung. dan mereka bahkan
akan mendapat keuntungan puluhan juta. Ini akan mengubah anggota asosiasi.
~~~
Tae Joo semangat karena dia mendapatkan suatu celah untuk
menjatuhkan Jae Han, Pengembangan kantor wilayah perkotaan akan diumumkan
kepada media hari ini.
Pil Doo dengan ekspresi serius berfikir. Seol Hee yang ada
didekatnya mengingatkan untuk ‘Smile!’, Seol Hee menempelkan jarinya kewajah.
Pil Doo melirik Seol Hee. Gxgx.
Tae Joo : Tanyakan padanya seperti ini, 'Kepada Kandidat
Park Jae Han...'
~~~
Di tempat konferensi pers,
Pil Doo bertanya pada Jae Han : Kepada Kandidat Park Jae
Han, ada pengumuman dari wilayah hari ini. Tidak akan pernah ada peningkatan
rasio ruang lantai. Mengenai pinjaman untuk biaya saham dan pergerakan beban
tanpa bunga, bagaimana kau akan mendanai mereka?
Jae Han menjawab dengan terbata...ya ..itu....
~~~
Kembali kekantor Tae Joo,
Tae Joo menganggap kalau masalah image Pil Doo dimasyarakat
telah selesai, “Jo Pil Doo, ahli rekonstruksi yang dapat dipercaya. Park Jae
Han, profesor perguruan tinggi yang tidak kompeten dan tidak bisa dipercaya.”
Seol Hee mengatakan kalau sepertinya Pil Doo bisa
minum-minum. Pil Doo menyenderkan tubuhnya lalu tertawa puas.
Tae Joo yakin mereka akan memenangkan pemilu.
~~~
Seo Yoon kelabakan karena keadaan sekarang berbalik, image
baik Pil Doo telah menjadi baik dan image Jae Han turun.
Seo Yoon : Atur janji dengan Sekretaris Urusan Sipil. Jika
kita dapat menghasut Blue House, kita bisa mengambil alih isu tentang rasio
ruang lantai.
Sek.Park : Ini soal mengubah kebijakan real estate. Sejak
pemerintah sipil datang, pasokan telah dikendalikan. Blue House tidak akan
membantu masalah ruang lantai.
Seo Yoon bertanya apa yang akan ayah lakukan jika keadaan
seperti ini?
Sek.Park berkata kalau Dong Sung akan membayar orang.
Seperti Sek.Kang yang disuruhnya menjadi orang terdekat konstruks Chung Ma.
Sek.Park yakin kalau pasti ada orang seperti itu di dekat Tae Joo.
Seo Yoon menyuruh mencarinya.
Sek.Park : kau harus bertemu dengan mereka sendiri. Direktur
Utama, kau tidak bisa berjalan dijalan berlumpur tanpa membuat kakimu kotor.
Seo Yoon berfikir, dia mengingat kata-kata Min Jae dan Won
Jae.
Min Jae : Aku
dipanggil ke sidang Republik Kelima, Aku bahkan diselidiki untuk kasus
penyuapan serikat eksekutif dan penghindaran pajak! Aku yang menumbuhkan
Konstruksi Sung Jin!
Won Jae : Apakah
seorang gadis 29 tahun yang memakai rok tahu segala sesuatu tentang beton atau
rumput?
Seo Yoon mengatakan dengan mantap, aku akan mencarinya
sendiri, siapapun itu.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar