Dong Jin sedang mengadakan konferensi pers, “Kami akan
mengundurkan diri dari semua posisi terkait Sung Jin Group mulai hari ini. Atas
nama Choi Yong Jae, anakku yang baru saja meninggal... Aku akan membangun
yayasan beasiswa. dan melepaskan semua sahamku Sung Jin Group”
Dong Jin menyelesaikan kata-katanya dan membungkuk hormat.
Seorang wartawan bertanya apa benar kalau mereka membuka yayasan malah untuk
mempertahankan saham di grup Sung Jin?
Min Jae maju menjelaskan, kami membuat yayasan non-profit.
Keuntungan dari yayasan akan diberikan ke wali siswa untuk masa depan anak-anak
yang kesulitan ekonomi.
Penjaga memberitahu kalau Direktur datang, semua orang
langsung berbaris untuk menyambut kedatangan Dong Sung tak terkecuali Seo Yoon
dan Min Jae. Dong Sung keluar tersenyum ramah pada semua karyawannya yang
menunduk hormat pada Dong Sung.
Dong Sung berjalan mendekati Sek.Kang lalu menepuk
pundaknya, bagaimana kabar yayasan beasiswa?
Sek.Kang sedikit terkejut dengan pertanyaan Dong Sung, akan
selesai minggu depan. Dong Sung beralih bertanya pada Seo Yoon, “Apa yang hukum
katakan?”
Seo Yoon memberitahu kalau Sampai setelah tiga tahun
menerima hukuman di penjara... dia tidak bisa memegang posisi ketua dewan atau
direktur sebuah yayasan non-profit.
Dong Sung memerintah Seo Yoon untuk sering-sering
mengunjungi istri Min Jae karena dia pasti akan terluka. Dong Sung berjalan
lagi.
Suara Min Jae menghentikannya, Min Jae meminta Dong Sung
untuk menjaga yayasan beasiswa. Dong Sung, “Pria tua ini tidak punya banyak
waktu untuk hidup, tetapi tetap ada pekerjaan yang harus dilakukan.”
Min Jae melanjutkan lagi, “Dan juga....jaga aku dan ayah”
Dong Sung menengok kebelakang, tentu.
Min Jae diam terpaku dipermalukan didepan semua orang, Dong
Jin yang tadinya dibelakang Min Jae berusaha mengejar Dong Sung tapi tangannya
ditahan oleh Min jae, Min Jae menggeleng. Dong Jin sangat kesal berusaha
memanggil Dong Sung, “Hyung-nim, Hyung-nim”
Tae Joo sekarang sedang mendapat panggilan pesanan mie, dia
sudah membuka sebuah toko mie. Tae Joo terlihat begitu bahagia, ibunya bekerja
didapur sedang Hee Joo menjadi kasirnya.
Dua orang pelanggan laki-laki akan membayar, mereka memuji
Hee Joo yang cantik, Hee Joo tersipu malu lalu memberikan uang kembaliannya. “Ini
hadiah pembukaan kami. Sering-seringlah datang kemari. Semoga harimu
menyenangkan.”
Choon Ho kesal melihat Hee Joo begitu ramah pada mereka
berdua. Hee Joo mengatakan apa pedulimu? Heh..
Tae Joo melihat Choon Ho dan Hee Joo tersenyum bahagia. (Semoga mereka terus begini yah...tapi
sepertinya tidak mungkin)
Tae Joo, Choon Ho, ibu dan Hee Joo sedang duduk bersama
setelah bekerja seharian. Hee Joo menghitung uang yang terkumpul, 315.000!
Hee Joo sangat senang, tapi Choon Ho mengatakan kalau dia
akan menjadi kasir mulai besok, kuliah bukan lelucon, jadi belajarlah. “Jangan
hanya melihat laki-laki”
Tae Joo tersenyum melihat kelakuan Choon Ho yang cemburu.
Ibu berkata kalau mulai besok Hee Joo kuliah dan Tae Joo menjadi kasir. Ibu membagi
uang hasil hari ini, beberapa untuk Tae Joo dan Hee Joo, sisanya untuk dirinya(Hehe)
Ibu : Tae Joo, aku bisa melihat apa yang keluarga kita
lakukan hari ini ketika aku melihat uang ini. Aku tidak akan bertanya darimana
kau mendapatkan uang... untuk membuka tempat ini dan membeli rumah. Jadi Tae
Joo, ayo bekerja di sini... denganku. Oke?
Hee Joo yang mengetahui darimana Tae Joo mendapat uang
sedikit menunduk.
Tae Joo hanya mengangguk meng-iya-kan permintaan ibunya.
Telfon berdering, Tae Joo mengangkatnya. Itu dari Seol Hee,
Seol Hee mengajak Tae Joo untuk bekerja sama lagi untuk 420.000 pyung di ohsan,
tapi Tae Joo tak mau.
Seol Hee : Dua miliar. Dua miliar untukmu, dua miliar
untukku. Satu bulan untuk perencanaan dan penyelesaian rekening. Dua miliar
dalam satu bulan. Tae Joo, mari kita lakukan sekali lagi. Oke?
Tae Joo ragu, dia menatap keluarganya. Dia bimbang antara
dua miliyar atau permintaan ibunya untuk bekerja bersama.
***
1994
TV sedang menyiarkan kematian Kim Il Sung pada tanggal 8
Juli 1994.
Tae Joo sekarang sedang bercermin memakai dasi, dia sudah
menjadi boss sepertinya. Berarti kalau gitu pas ditahun 1991 dia nerima ajakan
Seol Hee.
Tae Joo sekarang sedang melakukan wawancara,
Wartawan cewe : Selesaikan penjualan apartemen yang sebelumnya
tidak terjual kepada asuransi. dan tanah yang kau beli telah dipilih sebagai
lokasi perumahan dalam beberapa hari. Semua orang mengatakan bahwa
keberuntungan tetap mengikuti Presiden Jang Tae Joo.
Tae Joo : Ketika keberuntungan itu berulang, tidakkah kau
menyebutnya kompetensi?
Ada panggilan masuk, Tae Joo mengangkatnya. Untuk sementara
wartawan itu sedikit terlihat kesal. Tae Joo melihat ekspresi wartawan itu.
Tae Joo menyudahi telfonnya, dia mengatakan pada wartawan, “Petugas
parkir tampaknya telah menggores bumper mobilmu...”
Tae Joo menyodorkan uang, “Untuk biaya perbaikanmu... Aku
akan meminta maaf sebagai gantinya.”
Wartawan itu lalu pergi.
Seol Hee datang keruangan Tae Joo dengan seorang kakek
bersamanya, (inget gak kakek yang
dimintai bantuan Tae Joo pas ayahnya kebakar itu loh)
Kakek itu melihat Tae Joo langsung berlutut didepan Tae Joo,
“Aku... hanya percaya kata-kata Direktur Yoon(Seol Hee) dan menyerahkan semua
yang aku simpan selama 60 tahun... tetapi lahan tersebut dibatasi sebagai zona fasilitas
militer... Presiden Jang, kau mendapatkan keuntungan lima kali lipat dengan
menjual tanah itu kepadaku... Tolong selamatkan aku. Aku akan membayar kembali
uang dan segala sesuatunya. Tolong, tolong.”
Tae Joo sedikit berfikir : Kalau begitu... mari kita lakukan
ini. Aku akan pergi melakukan doa pagi dan berdoa untukmu.
Kakek itu terkejut mendengar jawaban Tae Joo.
Flash Back
Tae Joo memohon pada Kakek tadi
untuk meminjami uang.
Kakek : Aku akan pergi melakukan
doa pagi dan berdoa untuknya. Kehidupan ditentukan oleh surga. Apa yang bisa
orang lakukan?
Flashback end^^
Tae Joo menatap tajam kearah
sikakek yang lemas mengingat apa yang dilakukannya dulu pada Tae Joo.Tae Joo
menyindir kalau kakek sudah melakukan
hal yang terbaik yang dilakukan maka akan mendapat hasil yang baik pula.
Tae Joo berjalan keluar, dia
memanggil Choon Ho untuk ikut. Choon Ho
sekarang jadi bawahan Tae Joo.
Tae Joo bertanya pada Seol Hee
kapan mereka akan bertemu dengan Kim Sang Chul?
Seol Hee : “ Jam satu. Tae Joo....”
Tae Joo berbalik menatap Seol Hee,
Seol Hee tahu kesalahannya lalu meralat kata-katanya. “ President Jang”
Tae Joo tersenyum.
Seol Hee : Kita dapat membatalkan
pertemuan sekarang...
Tae Joo : Jumlah rekonstruksi apartemen adalah 3000 rumah
tangga. Setelah dibangun kembali, jumlahnya menjadi 5000 rumah tangga termasuk
yang dimiliki asosiasi. Ketika kita menurunkan deposit pembangunan dan berhasil
dalam rekonstruksi... keuntungan akan...
Tae Joo menggantung kata-katanya, dia menatap gedung
didepannya. Memikirkan keuntungan kali ini. “Direktur Yoon... kita bisa membeli
gedung ini!”
Tae Joo mengatakannya dengan berseri(Kyaaaaaa), Tapi sepertinya Seol Hee tak mengerti maksud Tae Joo,
hanya memandang heran bossnya.
Tae Joo akan menaiki mobil, seorang ahjussi datang dengan
tergesa. Ahjussi itu minta maaf karena telah menyebabkan kerusakan pada mobil
wartawan. Tae Joo menyuruh ahjussi berbicara informal saja. Tae Joo tak
mempermasalahkan masalah itu, Tae Joo malah bertanya kapan Young Rae (anak
ahjussi) menikah. Tae Joo memberikan kartu nama dan menyuruhnya membeli pakaian
pengantin, Tae Joo juga menyuruh Young Rae datang jika dia menikah nanti dan
memberikan apartemen. “Aku tak bisa memberinya gratis”
Ahjussi itu benar-benar terharu dengan kebaikan Tae Joo, terima
kasih. Ahjussi itu pergi, Tae Joo memandang ahjussi itu sepertinya Tae Joo
teringat akan ayahnya.
Tae Joo akan masuk ke-mobil, tapi dia melihat ada Seol Hee
yang duduk bangku belakang, dia mengetuk kaca mobil. Seol Hee cemberut mengerti
maksud Tae Joo, dia segera keluar untuk pindah ke kursi depan, baru deh Tae Joo
masuk.(Gkgkg)
Choon Ho : Tae Joo, aku pergi ke sekolah Hee Joo... Wow,
bagaimana bisa ada begitu banyak gadis di perguruan tinggi?
Seol Hee masih cemberut : Karena itu adalah perguruan tinggi
wanita, itulah sebabnya.
Tae Joo tersenyum mendengar jawaban Seol Hee, iya sih Choon
ho gimana deh. Jelas-jelas.
Tae Joo menemui Kim Sang Chul, Tae Joo bertanya apakah Sang
Chul masih percaya pada mereka(?), sebagai seorang pengembang real estate yang
tak bisa mendapat perizinan?
Sang Chul berfikir, apa kau bisa meyakinkan kantor wilayah?
Tae Joo : Aku akan mendapatkan izin rekonstruksi dalam dua
bulan. Jika kita memulai konstruksi tahun depan... apartemen 12 pyung-mu akan
berubah menjadi 32 pyung sebelum anakmu SMA.
Sang Chul meminta waktu berfikir, Tae Joo memberinya 10
menit sampai gulai yang mereka pesan datang.
Seo Yoon sekarang menjadi pengajar, dia sedang berada
dikelasnya. “Setelah sepuluh hari, Kim Yoo Jung, novelis yang menulis 'Camellia'
dan 'Spring, Spring'... meninggal karena TBC. Revolusi itu indah, karena
membuatmu bermimpi. Tetapi revolusi juga menyedihkan... karena selalu gagal
dalam kenyataan.”
Sebuah panggilan masuk, Seo Yoon me-rejectnya tapi menelfon
lagi. akhirnya Seo Yoon permisi pada muridnya.
Seo Yoon mengangkat telfonnya, itu dari Won Jae kakak Seo
Yoon. Won Jae berada di ruang kerja direktur, dia mengatakan kalau dia sudah
bercerai dan sekarang dia bebas. (Won Jae
sepertinya kaka Seo Yoon, tapi kenapa diepisode ini banyak pemain bermunculan?)
Seo Yoon bertanya dimana istrinya sekarang, Won Jae
mengatakan kalau dia dihotel tapi tak mau untuk membukakan pintu saja. Seo Yoon
sedikit pusing menghadapi masalah Won Jae. Karena istrinya meminta bagian aset
Won Jae.
Seorang jaksa keluar dari tempat sidang, dia sedang menelfon
seseorang, “Firma Hukum Atlantic Ocean... Ya, aku punya beberapa teman di
sana.”
Diseberang, orang yang menelfon adalah Seo Yoon dia dalam
perjalanan kesuatu tempat dan menabrak seseorang laki-laki yang berambut
panjang, dia agak memandangnya curiga: Tolong tunda penyerahan petisi sebentar.
Tolong, Dong Hui. Dong Hui, untuk Ibu dan Ayah... Terima kasih.
Seo Yoon memasuki kamar hotel seseorang, dia Eun Jung istri
yang akan segera bercerai dengan Won Jae. Eun Jung mengeluh dengan kelakuan Won
Jae yang sering pulang pagi dan juga selingkuh.
Tapi Seo Yoon malah terfokus pada sesuatu, dia melihat
sehelai rambut di baju Eun Jung. Rambut itu panjang dan pasti itu bukan rambut
Eun Jung, karena rambut Eun Jung pendek.
Eun Jung mengatakan dia tak bisa membantu karena orang yang
dijadikan selingkuhan Won Jae adalah Jin Sook temannya. Seo Yoon menghela
nafas, berdiri melihat-lihat ruangan.
Dia melihat kekamar mandi, disana dia melihat 2 bekas handuk
yang habis digunakan, dia terlihat curiga kalau Eun Jung berselingkuh dengan
laki-laki yang ditemuinya sebelum masuk kekamar hotel Eun Jung. Sementara Eun
Jung terus menceritakan tentang won Jae yang selingkuh dengan temannya.
Seo Yoon kembali eun Jung, Seo Yoon meminta Eun Jung jangan
bercerai dan meminta pembagian aset. Eun Jung menunduk sedih, meminta maaf.
Seo Yoon tak ada pilihan, dia menelfon seseorang : Tolong
periksa CCTV dari Ocean Hotel. Identifikasi
orang yang meninggalkan kamar. Konfirmasi hubungannya dengan Eun Jung dan
ajukan permohonan kami. Karena penyebabnya terletak pada Eun Jung... kita bisa
memenangkan permintaan atas tunjangan dan pembagian aset. Jamin hak orang tua
dan hak penjaga di Myung Hoon. Dan minta perintah penahanan terhadap Eun Jung.
Eun Jung terkejut, dia berdiri. Seo Yoon mengatakan tak akan
ada yang terluka jika Eun Jung tak bercerai. Eun Jung menangis, dia sudah
menyentuh temanku dan sekarang dia juga mendapatkanku?
Eun Jung memohon agar Seo Yoon tak mengatakannya, hanya
sekali.
Seo Yoon memeluk Eun Jung yang menangis, Seo Yoon
menenangkan : Aku tidak memberitahu siapapun tentang apa yang kita bahas ketika
kita minum.
Eun Jung dan Seo Yoon sampai dirumah, Eun Jung langsung naik
keatas tak menemui Won Jae yang sedang duduk membaca koran Seo Yoon menyuruh
Won Jae mengakhiri hubungannya deng Jin Sook.
Won Jae menyangkal hubungannya dengan Jin Sook, aku hanya
mencarikan tempat tinggal dan minum kopi bersama.
Yoon Seo menatap Won Jae, Won Jae bertanya apa Seo Yoon tak
percaya padanya?
Seo Yoon, “aku percaya, tapi akankah ayah percaya?”
Keluarga Seo Yoon merayakan ulang tahun ibu, Jung Hee. Ibu
meniup lilinnya. Jung Yoon memberikan ibu sepasang sepatu, dia juga bercerita
kalau sepatu itu belum keluar di Korea. Jung Yoon juga menyindir Won Jae, “Suamiku
sudah jadi jaksa senior loh sekarang”
Won Jae Cuma bisa diam, Dong Sung mengumumkan pada anaknya
kalau mulai minggu besok ibu yang akan mengurus sekolah beasiswa, Sung Jae
khawatir melihat ibunya. Ibu bertanya dia kan hanya seorang yang selau tinggal
dirumah?
Dong Sung meyakinkan kalau itu hanya 3 minggu sekali, ibu
tanya siapa yang akan memberi obat?
Seo Yoon memberitahu kalau akan ada perawat. Ibu akhirnya
mau.
Tapi Sung Jae terlihat khawatir, ibu menggenggam tangan
anaknya. (sepertinya sung jae ini bukan
anak kandung ayah, ayah sama ibu nikah saat mereka sudah punya anak masing
masing. Anak ibu Cuma Sung Jae, tapi ayah ada Seo Yoon, jung Yoon sama Won Jae)
Seol Hee memberitahu kalau mereka telah menyelesaikna
pengembangan kotrak dan ada 20 anggota yang keluar melihat cap stempel. Tae Joo
bertanya pada Choon Ho, “Bagaimana dengan hasil inspeksi keselamatan?”
Choon Ho : Sudah sekitar 20 tahun sejak apartemen
dibangun... sehingga mereka tidak akan
memberikan apapun yang lebih tinggi dari kelas C. Jadi aku memberi mereka makan
di sebuah ruangan salon selama tiga hari... Aku bahkan membayar biaya
perjalanan orangtua mereka... dan mendapat kelas E. Ngomong-ngomong Tae Joo,
apakah kelas E berarti memiliki rekonstruksi biasa?
Tae Joo mengangguk, memuji kerja Choon Ho bagus. Choon Ho
terus saja menguap, sepertinya dia kerja lembur terus.
Tae Joo mengatakan kalau mereka hanya butuh perizinan
rekonstuksi dari daerah tapi tahun depan adalah tahunpertama adanya pemilu, Kantor
Wilayah Kota bahkan tidak akan menerima kerja keras kita.
Seol Hee bertanya apa yang harus mereka lakukan. “Cari tahu
siapa saja anggota Kongres dari wilayah ini.” Ucap Tae Joo.
Seol Hee dan Tae Joo menemui Gwang Se, mereka bertiga sedang
bermain golf. Seol Hee maju mencoba memukul bola, Gwang Se menatap postur Seol
Hee dengan pandangan suka. Gwang Se memuji pukulan Seol Hee, meskipun pandang
Gwang Se tidak pada bola.
Gwang Se mengetahui tentang apa yang dilakukan Tae Joo pada
Min Jae sebelumnya, dia diberitahu Sek.Kang.
Gwang Se : Sejak segala sesuatu menjadi sulit bagi mereka(Min
Jae), aku juga punya waktu yang sulit aku menjual rumahku, mendapat pinjaman
untuk menjadi anggota kongres... jadi aku tidak merasa dekat dengan Yeouido. Dan
lencana anggota kongresku pun terasa berat.
Gwang Se menyuruh Tae Joo untuk Izin rekonstruksi hari ini.
Mereka berbincang sambil berjalan. Gwang se mendapat panggilan, dia
mengangkatnya. “Terima kasih telah membayar biaya khusus untuk partai. Ini akan
menjadi bantuan besar dengan pergerakan dari markas partai. aku sangat
menghargai seratus jutamu.” Suara diujung telefon.
Gwang Se menatap curiga pada Tae Joo, karena sepertinya
Gwang Se tak mengirim uangnya, tapi Tae Joo-lah yang melakukannya.
Tae Joo berkata pada Gwang Se, aku akan mengirimkannya jika
kau mau dengan mengatasnamakan mu. Gwang Se tersenyum, dia mengajak minum tapi
bukan Tae Joo melainkan Seol Hee. “Apakah kau tahu bagaimana caranya minum
anggur? aku akan memberikan jawaban besok pagi... secara langsung kepadanya.
Seol Hee dan Tae Joo sedikit terkejut. Tae Joo mengancam,
dia sepertinya tak tega menyerahkan Seol Hee pada Gwang Se: Aku sudah
mengatakan semua yang dapat kulakukan untukmu. Jika kau ingin lebih... orang
lain akan menjadi Kepala wiliayah saat pemilu tahun depan.
Choon Ho berjalan tergesa menemui Tae Joo, dia mengatakan
kalau mereka sudah mendapat izin. Tae Joo senang menyuruh segera melakukan
rapat dan menyuruh Seol Hee masuk.
Choon Ho menelfon Seol Hee : eol Hee! Kita mendapat izin
rekonstruksi...
Belum sempat kata-kata selesai, Choon Hoo bertanya, “Kantor
polisi? Penangkapan tanpa surat perintah? Kau bilang kau akan bertemu dengan
kepala asosiasi. Mengapa...”
Tae Joo yang tadinya sedang melihat dokumennya, mengambil
alih telfonnya dan bertanya ada apa?
Choon Ho menunggu didepan kantor polisi dengan gelisah.
Tae Joo yang sedang menemui Seol Hee dikantorpolisi
bertanya-tanya siapa yang telah melapor. Tae Joo sedikit berfikir itu Gwang Se,
tapi dia menyangkalnya sendiri karena dia sudah membayar Gwang Se jadi tak
mungkin dia melaporkannya sendiri ke-partai.
Seol He tersenyum, “Aku membuat janji dengan perawatan
kulit. Aku menundanya atau membatalkannya?”
Tae Joo mengerti maksud pertanyaan Seol Hee, apakah dia akan
keluar cepat atau harus mendekam dipenjara. Tae Joo tersenyum, “Tunda saja. Kau
akan segera keluar”
Won Jae sedang bersama seseorang, dia bertanya apa yang
harus akau lakukan. aku diabaikan sebagai seorang anak dan dianiaya sebagai
orang dewasa. Aku akan menunjukkan kepada mereka, siapa Choi Won Jae. “Hei, kau
bilang aku harus melakukan apa yang kau suruh aku lakukan. Sekarang apa yang
bisa kulakukan, Min Jae?”
Min Jae meminum wine-nya tak menjawab. Terlihat diwajahnya
tersirat kelicikan.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar