Minggu, 13 Oktober 2013

Drama Korea Empire Of Gold Episode 6 Part 1





Min Jae mengajak Tae Joo untuk pergi kekerajaan emas.
Tae Joo mengulang kata Min Jae: “Bahkan setelah kehilangan ratusan miliar, teguran keras dari ayah menjadi akhirnya.  Kerajaan emas.”
Min Jae : “Ada 42 afiliasi dari Sung Jin Group. Aku akan memilih beberapa yang bagus dan memisahkannya. Delapan belas pegunungan dan tujuh belas sungai dikelompokkan dalam Long March dari Partai Komunis Cina. Mao Zedong merebut Chinadan Lin Biao menjadi Wakil Ketua. Peng Dehuai...”

Tae Joo menyela, “Menjadi Menteri Pertahanan.”
Min Jae melanjutkan, “Seperti yang aku katakan sebelumnya, itu akan menjadi pertarungan panjang... seperti Long March.”
Tae Joo menoleh menatap Min Jae.


Min Jae : “aku akan memberikan dana agar EDEN dapat beroperasi dengan normal kembali. aku ingin kau mengurus bisnisku dari sana. Aku memberikanmu saran tapi aku tidak percaya bahwa aku masih belum mendengar jawabanmu.”
Tae Joo  basa-basi bertanya kenapa mereka tak makan bersama. Min Jae tersenyum.


Min Jae meminta mereka saling percaya, Min Jae mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. Tae Joo menyambut uluran tangan Min Jae, Tae Joo tersenyum namun ketika wajah Min Jae sudah tak melihatnya lagi. Tae Joo mengubah ekspresinya penuh kebencian.
~~~

“Ada pergantian personel dari Wakil Ketua pagi ini. Apa yang kau ingin aku lakukan?” tanya Sek.Park.
Seo Yoon tak menjawaa hanya menghela nafas.
~~~


Seo Yoon memasuki ruangan Won Jae. Won Jae sedang sebuk menelfon dengan seseorang membahas tentang rapat eksekutif dan ingin membuatnya menjadi kepala konstruksi.
Won Jae menyelesaikan panggilannya, Won Jae memuji riasan Seo Yoo yang terlihat bagus, pasti semalam kau tidur dengan baik.
Seo Yoon mengacuhkan pujian Won Jae: “Aku ingat, Setelah Ibu meninggal karena kecelakaan, aku adalah satu-satunya yang tidak tahu sampai pemakaman. Mereka mungkin tidak ingin menyakiti perasaan anak berusia lima tahun. tapi aku benar-benar kecewa.”


“kau pasti juga sangat kecewa karena terlambat mengetahui tentang penyakit ayah.” Seo Yoon meminta maaf karena dirinya terlambat mengatakan penyakit Dong Sung.
Tanpa diduga Won Jae malah bersikap biasa saja. “Tidak apa-apa. Putra sulung hanya perlu mengetahui tanggal pemakaman ayahnya.” ih gila nih orang,, masa bisa gitu ma ayahnya sendiri..
Seo Yoon menjelaskan kalau dia sedang melakukan re-organisasi grup dan setelahnya dia akan menjaga perusahaan untuk beberapa saat dan menyerahkannya pada Myung-hoon. “kau tahu bahwa... Aku tidak tertarik terhadap perusahaan. aku jugalah yang membawamu kembali dari Eropa. Masalah akan ditemukan dengan reorganisasi. Air berlumpur juga akan menyembur. Aku akan bertanggung jawab.”

Won Jae : “kau akan mencuci pakaian dan piring, dan aku hanya akan menonton? Lalu anakku Myung Hoon akan makan di pesta perayaan dengan setelan baru?”
Seo Yoon mengangguk, karena itulah keinginan ayah. Won Jae mengatakan tentu saja itu kita harus mengikuti keinginan ayah.
Seo Yoon tersenyum, oppa...


Won-jae menaruh gelas kopinya kasar membuat Seo Yoon terkejut.
Won Jae : “Di antara 42 afiliasi dari Sung Jin Group menyisakan milikmu, semua terbagi menjadi 5 dan aku mengambil alih 37 dari mereka. Itulah yang Ayah katakan padaku ketika aku kembali ke Korea dua tahun lalu. Ayah berharap agar aku ingat bahwa aku, Choi Won Jae, menjadi Ketua Group.”
Seo Yoon menghelas nafas lalu mengambil tisu untuk mengelap tumpahan kopi.

Seo Yoon : “Jika kau tidak menggelapkan uang dari Peralatan Sung Jin dan mengajukan permohonan pailit dengan tujuan tertentu. Ayah masih ingin kau”
Won Jae mengelak tentang penggelapan uang, itu untuk investasi masa depan.
Seo Yoon : “Hanya jika kau tidak berjudi di Eropa dengan dana cair dari pertukaran mata uang ilegal. Pasti, kau akan memiliki Group.”
Won Jae : “Aku pergi ke Swiss hanya untuk mendapatkan udara segara... dan hanya enam juta dolar...”
Seo Yoon : “Ayah... berbeda dari pagi hingga sore. Akan sulit baginya untuk berjalan di masa depan. Bahkan setelah kau tahu tentang penyakit Ayah, kau masih minum setiap malam. Kau pulang pagi lagi hari ini.”

Won Jae sangat kesal,  membentak Seo Yoon : “Apa yang harus aku lakukan? Ayah tidak ingin melihatku, aku hanya seekor cacing untuk istri dan adikku!”



Won Jae seolah menyesal dengan apa yang telah lakukan di masa lalu. Won Jae meminta Seo Yoon sekali lagi. Seo Yoon menolak karena sudah terlambat. Won Jae hanya ingin mendengar satu kali saja pujian dari ayahnya. Seo Yoon hanya bisa minta maaf, dia menahan air mata-nya yang akan terjatuh.
Seo Yoon : “Semua sahammu di perusahaan sudah dibekukan. Aku akan membawa kembali sahammu yang disimpan di Bank Daehan.”

Won Jae terlihat bingung, bertanya apa yang harus dia lakukan karena saham-sahamnya sudah hilang.
Jelas saja itu membuat Seo Yoon terkejut.


Min Jae berjalan keluar lift menuju ke ruang Won Jae.
Won Jae pada Seo Yoon : “Dia(Min Jae) pemegang saham utama yang memiliki 7 persen dari Konstruksi Sung Jin jadi dia juga harus berpartisipasi dalam manajemen.”
Min Jae dan Seo Yoon saling menyapa dengan tatapan tajam Seo Yoon pada Min Jae.
Won Jae : “Seo Yoon... Aku ingin menumbuhkan Sung Jin Group dan menunjukkan pada Ayah ketika dia masih hidup. Tapi Min Jae adalah satu-satunya yang mengerti aku sekarang. “

Seo Yoon menyuruh Min Jae pergi. Min Jae menolak karena pemilih sekuranganya saham 5 persen memiliki hak menjadi anggota eksekutif. Seo Yoon mengatakan kalau dia akan mememindahkan aset ke Bank Daehan.
Min Jae mengingatkan kalau akan sulit sampai pinjaman lunas.
Won Jae : “Kantor Presiden Kim dari Perminyakan telah dipindahkan ke gedung lain. sehingga kantormu tepat berada di depan. Min Jae akan mengawasi rekonstruksi mulai hari ini.”

Seo-yoon tak setuju karena divisi perencanaan strategis yang akan melaksanakannya.
Min Jae mengingatkan Seo Yoon tentang penyakit ayahnya, “Aku mendengar tentang penyakit Ketua. Aku sedang berpikir untuk meminta bantuan beberapa dokter untuk mengobatinya... tapi aku khawatir rumor akan menyebar.”

Seo Yoon melirik Won Jae, karena siapa lagi yang akan memberitahu Min Jae selain Won Jae.
Dengan senyum mengancam Min Jae bertanya apa yang harus dilakukannya. “Aku akan mengambil alih bisnis rekonstruksi mulai hari ini.”




Seo Yoon dan Min Jae keluar ruangan Won Jae beriringan. Saat akan berpisah Seo Yoon mengucapkan selamat atas pernikahan Min Jae, “terjadi pertentangan dalam diriku, tentang apakah aku harus pergi ke pernikahanmu atau pergi ke pemakaman Yoon.”
Min Jae tersenyum, “Dengan 7 persen saham yang aku miliki mengenai penunjukan eksekutif dan permintaan amandemen. Aku bisa sangat membantu. Katakan padaku jika kau mengalami saat yang sulit, Seo Yoon.”
Won Jae juga keluar ruangan juga untuk mengajak Min Jae makan siang bersama. Min Jae menyetujuinya, dia memandang Seo Yoon dengan pandangan meremehkan.
~~~


Seo Yoon minum teh bersama dengan Jung Hee dan Dong Sung.
Jung Hee merasa kalau Won Jae hanya ditipu oleh Min Jae dan Jung Hee akan beranjak pergi untuk berbicara dengan Won Jae. Dong Sung menyuruh Jung Hee duduk.
Dong Sung : “Dia mengundang harimau untuk menjaga kursinya. “
Jung Hee : “Dia hanya menolak masa-masa kedisiplinanmu. Dia tahu tentang penyakitmu, jadi dia marah dan terluka. Itu sebabnya. aku akan mencoba untuk...”
Dong Sung : “Dia mendorongku ke tebing sekalipun dia tahu tentang penyakitku. Dia bahkan tidak bertanya tentang apa yang aku lakukan.”



Dong Sung menyerahkan sebuah amplop yang berisi bukti Won Jae yang melakukan pertukaran mata uang ilegal dieropa. Dong Sung menyuruh Seo Yoon memenjarakan Won Jae dan menjaga perusahaan.
Seo Yoon menolak lalu mengangsurkan kembali amplop itu karena dirinya punya rencana, “Kita hanya perlu menyingkirkan Min Jae, Ayah. Aku akan melakukan rekapitalisasi Konstruksi Sung Jin. 10 persen saham konstruksi yang kau berikan padaku. 3 persen dari Jung Yoon, 3 persen dari Dong Hui. Ibu, 8 persen milikmu di yayasan beasiswa dan 4 persen di Perguruan Tinggi Sung Jin yang Sung Jae miliki. Jika dijumlahkan, kita memiliki 28 persen. Jika Ibu, Sung Jae, Jung Yoon dan Dong Hui tidak membayar untuk saham di rekapitalisasi dan mengalihkan hak pencegahan padaku. Ayah, aku bisa memiliki lebih dari setengah saham di Konstruksi Sung Jin. Min Jae akan berakhir hanya dengan mengumpulkan keuntungan saham.”
Rencana Seo Yoon ini juga membuat Jung Hee sedikit gelisah.


Dong Sung bertanya apakah Seo Yoon tak membenci Won Jae. Seo Yoon tersenyum dan akan menjaga janjinya pada Dong Sung untuk menyelamatkan reputasi Won Jae. Dan nantinya akan menyerahkan perusahaan pada Myung Hoon.
Seo Yoon meminta untuk mengadakan pertemuan keluarga.
~~~




Won Jae pulang kerumah dengan tidak semangat, dia melihat Eun Jung yang sedang membaca koran. Won Jae mendekati Eun Jung, kapan Myung Hoon pulang?
Eun Jung mengatakan kalau dia sudah menyuruh Myung Hoon tak pulang. Kalau sampai dia tahu penyakit kakeknya, Eun Jung khawatir dia akan mengikuti tabiat Won Jae. Eun Jung berniat pergi tapi Won Jae menahannya, terjadi perdebatan diantara mereka.
Tanpa disadari pula dari lantai atas ada Jung Hee yang memperhatikannya.

Jung Hee sedang menghubungi Sek.Kang membahas masalah rekapitalisasi.
Jung Hee : “Dia akan melakukan rekapitalisasi. aku butuh dana. Temui Tuan Kim dari Myeong-dong hari ini. Dapatkan obligasi dan sertifikat deposito kembali dan tukarkan mereka dengan uang tunai. “
Sek.Kang mengingatkan kalau Jung Hee melakukannya maka tujuan mendapat hak managemen akan terungkap.
Jung Hee : “Ada 8 persen di Yayasan beasiswa, dan 4 persen di Perguruan Tinggi Sung Jin. Jika aku melakukan hak pencegahan dalam rekapitalisasi dan membayar untuk saham, maka semua akan menjadi 24 persen.”

Sek.Kang waspada melihat sekitar, dia bertanya apa yang harus dilakukan untuk menyingkirkan Min Jae.
Jung Hee menyuruh Sek.Kang untuk terus membantu Min Jae, siapa tau dia akan ada di tim kita.

Won Jae bertengkar dengan Eun Jung. Eun Jung pergi meninggalkan Won Jae, membuatnya semakin kesal dan membanting cangkirnya.
Diatas, Jung Hee memperhatikannya. Tersenyum senang melihat keluarga itu berantakan.
~~~


Tae Joo dan Seol hee datang ke Sung Jin untuk menemui Min Jae. Sek.Kang mengatakan kalau Min Jae telah menunggu.
Tae Joo menandatangani sebuah perjanjian dengan Min Jae.


Min Jae : “Dari 5.000 rumah tangga untuk rekonstruksi, 2.000 dijual dengan harga biasa. Apartemen di zona pengembangan perumahan yang tersisa, tidak terjual bulan lalu. Pasar apartemen tidak berjalan dengan baik saat ini...”
Seol Hee : “Semua kawasan perbelanjaan di Zona C yang tersisa, tidak terjual tahun lalu. tapi lahan yang Tae Joo miliki terjadi persaingan 7:1 atau 8:1?”
Tae Joo : “Aku akan mengumpulkan 60 pialang bawah tanah. Dan aku akan menekankan denah baru apartemen. Aku akan membocorkan informasi tentang rencana dari sebuah sekolah tinggi khusus disekitarnya. dan perpanjangan jalur kereta bawah tanah dari Gangnam.”


Min Jae tersenyum, “Harga untuk setiap penjualan adalah 2 persen dari biaya rekonstruksi. Jika semuanya berjalan dengan baik, aku akan meninggalkanmu dengan hak rekonstruksi juga.”
Seol Hee menimpali, “Aku dengar 80 persen dari keuntungan akan digunakan untuk dana lumpur saljumu. Bagaimana kau akan berjalan-jalan dengan buku rekening yang berat?”
Min Jae mengatakan kalau Seol Hee lucu dan mengajak mereka berdua minum untuk merayakan kerjasama pertama mereka.

Min Jae juga mengajak Sek.Kang.
Sek.Kang teringat akan perintah Jung Hee ditelfon untuk menemui  tuan Kim di Myeondong. Sek.Kang akhirnya beralasan kalau dia sibuk jadi tak bisa ikut.


Min Jae tak mencurigai Sek.Kang sama sekali. Min Jae bertanya pada Tae Joo, minuman apa yang kau suka?
Tae Joo tertawa : “Aku suka minuman perayaan. Setelah aku menyelesaikan penjualan dan buku tabungan menjadi berat, mari kita minum.”
Min Jae mengangguk.
~~~

Tae Joo menemui Gwang Se.
Tae Joo : “Untuk 72 pusat senior diwilayah. aku menyumbangkan AC dan perlengkapannya atas namamu. Dan aku akan menyumbangkan beras dan makanan ringan untuk panti asuhan di wilayah minggu depan. “
Gwang Se menyuruh Tae Joo menetapkan tanggalnya, Aku harus mengambil gambar.
Tae Joo : “Peluncuran pertama dari 120.000-pyung tanah di Sungai Saeman telah gagal dalam penawaran di pelelangan umum minggu lalu. aku ingin menandatangani kontrak pribadi itu.”



Menurut Gwang Se ini bukan sesuatu yang bisa di ambil oleh Tae Joo karena terlalu besar.
Tae Joo tak bergeming, “Aku akan menyiapkan biaya pembelian senilai 100 miliar”
Mendengar tawaran Tae Joo yang begitu besar membuat Gwang Se kaget. Tapi kemudian Gwang Se tersenyum, dia bertanya dimana gadis itu (seol Hee)?
Tae Joo mengatakan kalau mulai sekarang hanya akan ada mereka berdua saja.
~~~


Tae Joo duduk bersama Seol Hee.
Tae Joo : “Dari 5.000 rumah tangga, penjualan dengan harga biasa untuk 2.000 rumah tangga. Setelah banyak yang terjual, uang muka akan segera datang. Lima puluh juta per rumah tangga. Hanya uang muka saja 100 miliar.”
Seol Hee menghela nafas, mereka harus membayar uang rekonstruksi, pengawasan..
Tae Joo menyuruh Seol Hee membuat alasan dan menundanya selama satu bulan.


Seol Hee mengajak Tae Joo untuk menjalankan saja apa yang diperintah Min Jae.
Tae Joo menolak, “Ia menolak saham dan gelar ‘Presiden Bersama’. Berarti dia akan membuat kita bekerja, tetapi dia tidak akan bertanggung jawab. ‘Pemenang mengambil semuanya.’ Satu orang akan memakan semuanya.


Seol Hee bertanya apakah nanti setelah pekerjaa selesai Tae Joo akan melepaskan diri dari Min Jae.
Tae Joo bertekad , “aku tidak akan menjalani hidupku dengan mengambil potongan kecil dari kartu bermain milik orang lain. Kita harus menyelesaikan penjualan pada akhir bulan. Uang muka juga.”
Tae Joo kemudian melihat peta atau itu konstruksinya. “Aku akan membeli tanah di Sungai Saeman dengan uang muka sebesar 100 miliar... jadi aku hanya perlu berhasil dalam penjualan terpisah. Lalu, bahkan setelah membayar untuk pengawasan, konstruksi, dan desain, keuntungan kita akan...”


Seol Hee menyela dengan memberikan kemungkinan jika mereka kalah maka mereka akan terpisah karena penjara laki-laki dan perempuan terpisah.
“Jika kita berhasil, kita dapat menghasilkan lebih dari 50 miliar.” Ucap Tae Joo.
Seol Hee mengingatkan kalau ini adalah penipuan. Tae Joo diam, dia melihat sebuah artikel di koran dengan judul ‘kudeta yang berhasil bukanlah kudeta’
Tae Joo mengatakan pada Seol Hee, Penipuan yang berhasil bukanlah penipuan.
~~~


Dong Jin sedang mempersiapkan stik golfnya. Dong Jin mengatakan kalau dia akan pergi keswiss besok pagi dengan Kim Gap Soo dan Bae Yoon Chul, “Mereka sudah menjadi gelandangan selama beberapa tahun ini, jadi aku menempatkan mereka di kelas satu dan mereka...”
Min Jae : “Bae Yong Chul adalah kandidat kuat untuk direktur Kompleks Industri dan Kim Gap Soo akan ditunjuk sebagai Kepala Teknisi.”
Dong Jin : “Jika saham dari investor institusi ditambahkan pada 7 persenmu. apa yang akan kita lakukan dengan sakit kepala saudaraku (dong Sung)? Apa yang bisa aku lakukan ketika aku datang kembali? Aku hanya akan melakukan apa yang kau katakan untuk kulakukan.


Min Jae menunduk mengingat kata-katanya saat pesta pernikahan. Dia menyalahkan ayahnya, karena tak menuruti kata-katanya.
Min Jae meminta maaf.
Dong Jin tersenyum lalu menepuk pundak Min Jae, Seorang pria menjadi pria sejati ketika ia menantang ayahnya. “Apa yang bisa kulakukan ketika aku datang kembali?”


Min Jae menyuruh Dong Jin menemui Yoo Myung Soo.
Min Jae : “Saham Konstruksi Sung Jin juga berada di organisasi Kementerian Keuangan Gabungan. Bawa saham tersebut untuk kita”
Dong Jin : “Dong Sung mengangkat Menteri Yoo Myung Soo ketika dia masih seorang jenderal manager. Dia akan berada di pihak kita. Ketua tidak akan bisa bertemu dengan semua orang.”
Dong Jin sedikit berfikir tentang kata-kata Min Jae, bingung.
~~~

Pertemuan keluarga Dong Sung dilaksanakan. Jung Yoon menangis sesenggukan mengetahui penyakit ayahnya.
Dong Sung : “Aku memanggil kalian ke sini agar kalian tidak berakhir tanpa kegiatan setelah aku pergi.”


Dong Sung menyuruh Dong Hui untuk tetap bekerja sebagai jaksa dan jangan mengurusi perusahaan. Dong Hui jelas menolak karena dia akan mengembangkan perusahaan mobil Sung Jin. Jung Yoon yang berada didekat Dong Hui terlihat menghentikan tangisnya, dia sedikit terkejut mendengar permintaan ayahnya pada Dong Hui.
Dong Sung tau kalau sarjana hukum tak seharusnya menghitung uang. Dong Hui mengaku kalau dia sudah mengundurkan diri.
Dong Sung : “Jaksa Kepala akan mengembalikan surat pengunduran dirimu. Aku membersihkan jalanmu untuk menjadi kanselir...”


“Lapangan golf di Ichoen, Gwangju, dan Busan adalah milikmu.” Ucap Dong Sung.
Segera Jung Yoon menyampaikan kalau dia akan mengurus pusat perbelanjaan.
Dong Sung : “Pusat Perbelanjaan yang terbagi menjadi dua setelah kau tangani, telah dihidupkan kembali oleh Seo Yoon. Tidak semua anak pedagang baik dalam penjualan. Lapangan golf tidak butuh banyak uang dari waktu ke waktu. Sudah cukup bagimu untuk kau habiskan. Lalu... ketika Min Ho, Jae Ho dan Sang Ho selesai kuliah... beri mereka masing-masing.”


Jung Yoon mengatakan kalau anaknya juga ingin mengurus pusat perbelanjaan.
 Dong Sung tak terpengaruh rengekan anaknya, dia memberikan pusat perbelanjaannya pada Eun Jung. Keputusan Dong Sung membuat Sek.Park, Won Jae dan Eun Jung sediri terkejut.
Dong Sung : “Aku ingin melihat senyum dari satu-satunya putri Direktur Park. jadi aku memintamu untuk mengajar Sung Jae ketika ia masih di sekolah dasar. Ketika kau datang ke rumahku, aku ingin kau menjadi bagian dari keluargaku. jadi aku tidak berpikir tentang bayangan anakku. Jika kau memiliki enam Pusat Perbelanjaan di tanganmu, Won Jae tidak akan dapat menyiksamu. Setelah beberapa tahun, jika kau berpikir Won Jae telah dewasa, cobalah memberikan satu untuknya agar dia bekerja.”

Eun Jung trenyuh mendengar penuturan Dong Sung. Dong Sung memohon pada Eun Jung untuk tetap disisi Won Jae karena kalau Eun Jung tak ada, siapa lagi yang akan mengendalikan amarahnya.


Dong Sung pada Jung Hee : “Sayang, kau menjalankan yayasan beasiswa dan memberi makan anak-anak kelaparan”
Sung Jae memandang ibunya dengan sedih, dia sedih mengetahui kenyataan bahwa yang dilakukan ibunya tak tulus.
Dong Sung menyuruh Sung Jae , melakukan pekerjaan baik dengan mengajar anak-anak di perguruan tinggi.

Jung Yoon tanya bagaimana dengan sisanya.
Dong Sung tak menggubris pertanyaan Jung Yoon. “Mulai”




Semua orang dalam ruangan terdiam. Seo Yoon mengambil minumnya.
Seo Yoon : “Kita akan melakukan rekapitalisasi Konstruksi Sung Jin. Ibu, Sung Jae, Jung Yoon dan Dong Hui memiliki saham Konstruksi. kau dapat menyimpan saham itu untuk saat ini dan kau hanya perlu memberikan hak pencegahan padaku. “


Jung Hee terdiam mengingat perkataannya pada Sek.Kang.
Jung Hee : “aku akan menggunakan hak pencegahan di rekapitalisasi dan membayar untuk saham, sehingga semua akan menjadi 24 persen. Jika aku mendapatkan saham dengan baik, mungkin bisa menjadi pemilik Sung Jin Group.”

Sek.Park membagikan berkasnya, “Untuk melipatgandakan modal saham di Konstruksi Sung Jin. kita melaksanakan rekapitalisasi dengan pemegang saham utama. Hak pencegahanmu akan diberikan kepada Direktur Utama Choi Seo Yoon. Setelah rekapitalisasi, Saham Direktur Utama Choi saja akan cukup untuk mengamankan kepemilikan Group.”


Jung Yoon tak percaya memandang berkas yang dibacanya.
Dong Hui : “Ayah, tapi Seo Yoon akan menjadi bagian dari keluarga lain ketika dia menikah nanti...”
Eun Jung menimpali kata-kata Dong Hui, “Sekitar setengah dari kita di sini adalah bagian dari keluarga lain. Jika kau ingin meninggalkan, bahkan lapangan golf, untuk anak-anakmu...”
Dong Sung menyuruh semuanya melakukan apa yang direncanakan Seo Yoon.



Jung Hee meminta semuanya untuk percaya pada Seo Yoon. Tapi Jung Hee memiliki permintaan agar memberikan yayasan yang ada padanya untuk Won Jae karena dia adalah anak pertama. “Jika kau meninggalkannya dengan tangan kosong hanya karena saat ini kau marah. kau akan lebih kecewa nanti.”
Won Jae menunduk, tak apa. Jung Hee sepertinya sengaja melakukan ini agar Won Jae merasa kalau dirinya adalah seorang anak yang tak dianggap.


Won Jae menyuruh semua jangan menandatangani perjanjian itu. Won Jae berjanji akan memberikan apa yang mereka inginkan dengan menggunakan saham Min Jae. Dong Sung marak, apa kau ingin menentangku?
Won Jae dengan mata berkaca-kaca, “Selama 20 tahun aku bekerja di perusahaan. aku tidak pernah mendengar pujian darimu. Tapi aku harus melakukan tugasku sebagai anak sekarang. Aku akan memiliki Sung Jin Group. Aku akan melipatgandakannya meskipun kau masih disini.”
Dong Sung menyuruh yang lain untuk cepat menadatangani, tapi Won Jae melarangnya.

Perdebatan diantara mereka terselingi dengan kedatangan Dong Jin, dia mengajak Dong Sung untuk bicara.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar