Min Jae mengajak Tae Joo untuk pergi kekerajaan emas.
Tae Joo mengulang kata Min Jae: “Bahkan setelah kehilangan
ratusan miliar, teguran keras dari ayah menjadi akhirnya. Kerajaan emas.”
Min Jae : “Ada 42 afiliasi dari Sung Jin Group. Aku akan
memilih beberapa yang bagus dan memisahkannya. Delapan belas pegunungan dan tujuh
belas sungai dikelompokkan dalam Long March dari Partai Komunis Cina. Mao
Zedong merebut Chinadan Lin Biao menjadi Wakil Ketua. Peng Dehuai...”
Tae Joo menyela, “Menjadi Menteri Pertahanan.”
Min Jae melanjutkan, “Seperti yang aku katakan sebelumnya,
itu akan menjadi pertarungan panjang... seperti Long March.”
Tae Joo menoleh menatap Min Jae.
Min Jae : “aku akan memberikan dana agar EDEN dapat beroperasi
dengan normal kembali. aku ingin kau mengurus bisnisku dari sana. Aku
memberikanmu saran tapi aku tidak percaya bahwa aku masih belum mendengar
jawabanmu.”
Tae Joo basa-basi
bertanya kenapa mereka tak makan bersama. Min Jae tersenyum.
Min Jae meminta mereka saling percaya, Min Jae mengulurkan
tangannya untuk berjabat tangan. Tae Joo menyambut uluran tangan Min Jae, Tae
Joo tersenyum namun ketika wajah Min Jae sudah tak melihatnya lagi. Tae Joo
mengubah ekspresinya penuh kebencian.
~~~
“Ada pergantian personel dari Wakil Ketua pagi ini. Apa yang
kau ingin aku lakukan?” tanya Sek.Park.
Seo Yoon tak menjawaa hanya menghela nafas.
~~~
Seo Yoon memasuki ruangan Won Jae. Won Jae sedang sebuk
menelfon dengan seseorang membahas tentang rapat eksekutif dan ingin membuatnya
menjadi kepala konstruksi.
Won Jae menyelesaikan panggilannya, Won Jae memuji riasan
Seo Yoo yang terlihat bagus, pasti semalam kau tidur dengan baik.
Seo Yoon mengacuhkan pujian Won Jae: “Aku ingat, Setelah Ibu
meninggal karena kecelakaan, aku adalah satu-satunya yang tidak tahu sampai
pemakaman. Mereka mungkin tidak ingin menyakiti perasaan anak berusia lima
tahun. tapi aku benar-benar kecewa.”
“kau pasti juga sangat kecewa karena terlambat mengetahui
tentang penyakit ayah.” Seo Yoon meminta maaf karena dirinya terlambat
mengatakan penyakit Dong Sung.
Tanpa diduga Won Jae malah bersikap biasa saja. “Tidak
apa-apa. Putra sulung hanya perlu mengetahui tanggal pemakaman ayahnya.” ih gila nih orang,, masa bisa gitu ma
ayahnya sendiri..
Seo Yoon menjelaskan kalau dia sedang melakukan
re-organisasi grup dan setelahnya dia akan menjaga perusahaan untuk beberapa
saat dan menyerahkannya pada Myung-hoon. “kau tahu bahwa... Aku tidak tertarik
terhadap perusahaan. aku jugalah yang membawamu kembali dari Eropa. Masalah
akan ditemukan dengan reorganisasi. Air berlumpur juga akan menyembur. Aku akan
bertanggung jawab.”
Won Jae : “kau akan mencuci pakaian dan piring, dan aku
hanya akan menonton? Lalu anakku Myung Hoon akan makan di pesta perayaan dengan
setelan baru?”
Seo Yoon mengangguk, karena itulah keinginan ayah. Won Jae
mengatakan tentu saja itu kita harus mengikuti keinginan ayah.
Seo Yoon tersenyum, oppa...
Won-jae menaruh gelas kopinya kasar membuat Seo Yoon
terkejut.
Won Jae : “Di antara 42 afiliasi dari Sung Jin Group menyisakan
milikmu, semua terbagi menjadi 5 dan aku mengambil alih 37 dari mereka. Itulah
yang Ayah katakan padaku ketika aku kembali ke Korea dua tahun lalu. Ayah
berharap agar aku ingat bahwa aku, Choi Won Jae, menjadi Ketua Group.”
Seo Yoon menghelas nafas lalu mengambil tisu untuk mengelap
tumpahan kopi.
Seo Yoon : “Jika kau tidak menggelapkan uang dari Peralatan
Sung Jin dan mengajukan permohonan pailit dengan tujuan tertentu. Ayah masih
ingin kau”
Won Jae mengelak tentang penggelapan uang, itu untuk
investasi masa depan.
Seo Yoon : “Hanya jika kau tidak berjudi di Eropa dengan
dana cair dari pertukaran mata uang ilegal. Pasti, kau akan memiliki Group.”
Won Jae : “Aku pergi ke Swiss hanya untuk mendapatkan udara
segara... dan hanya enam juta dolar...”
Seo Yoon : “Ayah... berbeda dari pagi hingga sore. Akan
sulit baginya untuk berjalan di masa depan. Bahkan setelah kau tahu tentang
penyakit Ayah, kau masih minum setiap malam. Kau pulang pagi lagi hari ini.”
Won Jae sangat kesal,
membentak Seo Yoon : “Apa yang harus aku lakukan? Ayah tidak ingin
melihatku, aku hanya seekor cacing untuk istri dan adikku!”
Won Jae seolah menyesal dengan apa yang telah lakukan di
masa lalu. Won Jae meminta Seo Yoon sekali lagi. Seo Yoon menolak karena sudah
terlambat. Won Jae hanya ingin mendengar satu kali saja pujian dari ayahnya.
Seo Yoon hanya bisa minta maaf, dia menahan air mata-nya yang akan terjatuh.
Seo Yoon : “Semua sahammu di perusahaan sudah dibekukan. Aku
akan membawa kembali sahammu yang disimpan di Bank Daehan.”
Won Jae terlihat bingung, bertanya apa yang harus dia
lakukan karena saham-sahamnya sudah hilang.
Jelas saja itu membuat Seo Yoon terkejut.
Min Jae berjalan keluar lift menuju ke ruang Won Jae.
Won Jae pada Seo Yoon : “Dia(Min Jae) pemegang saham utama
yang memiliki 7 persen dari Konstruksi Sung Jin jadi dia juga harus
berpartisipasi dalam manajemen.”
Min Jae dan Seo Yoon saling menyapa dengan tatapan tajam Seo
Yoon pada Min Jae.
Won Jae : “Seo Yoon... Aku ingin menumbuhkan Sung Jin Group
dan menunjukkan pada Ayah ketika dia masih hidup. Tapi Min Jae adalah
satu-satunya yang mengerti aku sekarang. “
Seo Yoon menyuruh Min Jae pergi. Min Jae menolak karena
pemilih sekuranganya saham 5 persen memiliki hak menjadi anggota eksekutif. Seo
Yoon mengatakan kalau dia akan mememindahkan aset ke Bank Daehan.
Min Jae mengingatkan kalau akan sulit sampai pinjaman lunas.
Won Jae : “Kantor Presiden Kim dari Perminyakan telah
dipindahkan ke gedung lain. sehingga kantormu tepat berada di depan. Min Jae
akan mengawasi rekonstruksi mulai hari ini.”
Seo-yoon tak setuju karena divisi perencanaan strategis yang
akan melaksanakannya.
Min Jae mengingatkan Seo Yoon tentang penyakit ayahnya, “Aku
mendengar tentang penyakit Ketua. Aku sedang berpikir untuk meminta bantuan
beberapa dokter untuk mengobatinya... tapi aku khawatir rumor akan menyebar.”
Seo Yoon melirik Won Jae, karena siapa lagi yang akan
memberitahu Min Jae selain Won Jae.
Dengan senyum mengancam Min Jae bertanya apa yang harus dilakukannya.
“Aku akan mengambil alih bisnis rekonstruksi mulai hari ini.”
Seo Yoon dan Min Jae keluar ruangan Won Jae beriringan. Saat
akan berpisah Seo Yoon mengucapkan selamat atas pernikahan Min Jae, “terjadi
pertentangan dalam diriku, tentang apakah aku harus pergi ke pernikahanmu atau
pergi ke pemakaman Yoon.”
Min Jae tersenyum, “Dengan 7 persen saham yang aku miliki mengenai
penunjukan eksekutif dan permintaan amandemen. Aku bisa sangat membantu. Katakan
padaku jika kau mengalami saat yang sulit, Seo Yoon.”
Won Jae juga keluar ruangan juga untuk mengajak Min Jae
makan siang bersama. Min Jae menyetujuinya, dia memandang Seo Yoon dengan
pandangan meremehkan.
~~~
Seo Yoon minum teh bersama dengan Jung Hee dan Dong Sung.
Jung Hee merasa kalau Won Jae hanya ditipu oleh Min Jae dan
Jung Hee akan beranjak pergi untuk berbicara dengan Won Jae. Dong Sung menyuruh
Jung Hee duduk.
Dong Sung : “Dia mengundang harimau untuk menjaga kursinya.
“
Jung Hee : “Dia hanya menolak masa-masa kedisiplinanmu. Dia
tahu tentang penyakitmu, jadi dia marah dan terluka. Itu sebabnya. aku akan
mencoba untuk...”
Dong Sung : “Dia mendorongku ke tebing sekalipun dia tahu
tentang penyakitku. Dia bahkan tidak bertanya tentang apa yang aku lakukan.”
Dong Sung menyerahkan sebuah amplop yang berisi bukti Won
Jae yang melakukan pertukaran mata uang ilegal dieropa. Dong Sung menyuruh Seo
Yoon memenjarakan Won Jae dan menjaga perusahaan.
Seo Yoon menolak lalu mengangsurkan kembali amplop itu
karena dirinya punya rencana, “Kita hanya perlu menyingkirkan Min Jae, Ayah. Aku
akan melakukan rekapitalisasi Konstruksi Sung Jin. 10 persen saham konstruksi
yang kau berikan padaku. 3 persen dari Jung Yoon, 3 persen dari Dong Hui. Ibu,
8 persen milikmu di yayasan beasiswa dan 4 persen di Perguruan Tinggi Sung Jin
yang Sung Jae miliki. Jika dijumlahkan, kita memiliki 28 persen. Jika Ibu, Sung
Jae, Jung Yoon dan Dong Hui tidak membayar untuk saham di rekapitalisasi dan
mengalihkan hak pencegahan padaku. Ayah, aku bisa memiliki lebih dari setengah
saham di Konstruksi Sung Jin. Min Jae akan berakhir hanya dengan mengumpulkan
keuntungan saham.”
Rencana Seo Yoon ini juga membuat Jung Hee sedikit gelisah.
Dong Sung bertanya apakah Seo Yoon tak membenci Won Jae. Seo
Yoon tersenyum dan akan menjaga janjinya pada Dong Sung untuk menyelamatkan
reputasi Won Jae. Dan nantinya akan menyerahkan perusahaan pada Myung Hoon.
Seo Yoon meminta untuk mengadakan pertemuan keluarga.
~~~
Won Jae pulang kerumah dengan tidak semangat, dia melihat
Eun Jung yang sedang membaca koran. Won Jae mendekati Eun Jung, kapan Myung
Hoon pulang?
Eun Jung mengatakan kalau dia sudah menyuruh Myung Hoon tak
pulang. Kalau sampai dia tahu penyakit kakeknya, Eun Jung khawatir dia akan
mengikuti tabiat Won Jae. Eun Jung berniat pergi tapi Won Jae menahannya,
terjadi perdebatan diantara mereka.
Tanpa disadari pula dari lantai atas ada Jung Hee yang
memperhatikannya.
Jung Hee sedang menghubungi Sek.Kang membahas masalah rekapitalisasi.
Jung Hee : “Dia akan melakukan rekapitalisasi. aku butuh
dana. Temui Tuan Kim dari Myeong-dong hari ini. Dapatkan obligasi dan
sertifikat deposito kembali dan tukarkan mereka dengan uang tunai. “
Sek.Kang mengingatkan kalau Jung Hee melakukannya maka
tujuan mendapat hak managemen akan terungkap.
Jung Hee : “Ada 8 persen di Yayasan beasiswa, dan 4 persen
di Perguruan Tinggi Sung Jin. Jika aku melakukan hak pencegahan dalam
rekapitalisasi dan membayar untuk saham, maka semua akan menjadi 24 persen.”
Sek.Kang waspada melihat sekitar, dia bertanya apa yang
harus dilakukan untuk menyingkirkan Min Jae.
Jung Hee menyuruh Sek.Kang untuk terus membantu Min Jae,
siapa tau dia akan ada di tim kita.
Won Jae bertengkar dengan Eun Jung. Eun Jung pergi
meninggalkan Won Jae, membuatnya semakin kesal dan membanting cangkirnya.
Diatas, Jung Hee memperhatikannya. Tersenyum senang melihat
keluarga itu berantakan.
~~~
Tae Joo dan Seol hee datang ke Sung Jin untuk menemui Min
Jae. Sek.Kang mengatakan kalau Min Jae telah menunggu.
Tae Joo menandatangani sebuah perjanjian dengan Min Jae.
Min Jae : “Dari 5.000 rumah tangga untuk rekonstruksi, 2.000
dijual dengan harga biasa. Apartemen di zona pengembangan perumahan yang
tersisa, tidak terjual bulan lalu. Pasar apartemen tidak berjalan dengan baik
saat ini...”
Seol Hee : “Semua kawasan perbelanjaan di Zona C yang tersisa,
tidak terjual tahun lalu. tapi lahan yang Tae Joo miliki terjadi persaingan 7:1
atau 8:1?”
Tae Joo : “Aku akan mengumpulkan 60 pialang bawah tanah. Dan
aku akan menekankan denah baru apartemen. Aku akan membocorkan informasi
tentang rencana dari sebuah sekolah tinggi khusus disekitarnya. dan
perpanjangan jalur kereta bawah tanah dari Gangnam.”
Min Jae tersenyum, “Harga untuk setiap penjualan adalah 2
persen dari biaya rekonstruksi. Jika semuanya berjalan dengan baik, aku akan
meninggalkanmu dengan hak rekonstruksi juga.”
Seol Hee menimpali, “Aku dengar 80 persen dari keuntungan
akan digunakan untuk dana lumpur saljumu. Bagaimana kau akan berjalan-jalan
dengan buku rekening yang berat?”
Min Jae mengatakan kalau Seol Hee lucu dan mengajak mereka
berdua minum untuk merayakan kerjasama pertama mereka.
Min Jae juga mengajak Sek.Kang.
Sek.Kang teringat akan perintah Jung Hee ditelfon untuk
menemui tuan Kim di Myeondong. Sek.Kang
akhirnya beralasan kalau dia sibuk jadi tak bisa ikut.
Min Jae tak mencurigai Sek.Kang sama sekali. Min Jae
bertanya pada Tae Joo, minuman apa yang kau suka?
Tae Joo tertawa : “Aku suka minuman perayaan. Setelah aku
menyelesaikan penjualan dan buku tabungan menjadi berat, mari kita minum.”
Min Jae mengangguk.
~~~
Tae Joo menemui Gwang Se.
Tae Joo : “Untuk 72 pusat senior diwilayah. aku
menyumbangkan AC dan perlengkapannya atas namamu. Dan aku akan menyumbangkan
beras dan makanan ringan untuk panti asuhan di wilayah minggu depan. “
Gwang Se menyuruh Tae Joo menetapkan tanggalnya, Aku harus
mengambil gambar.
Tae Joo : “Peluncuran pertama dari 120.000-pyung tanah di
Sungai Saeman telah gagal dalam penawaran di pelelangan umum minggu lalu. aku
ingin menandatangani kontrak pribadi itu.”
Menurut Gwang Se ini bukan sesuatu yang bisa di ambil oleh
Tae Joo karena terlalu besar.
Tae Joo tak bergeming, “Aku akan menyiapkan biaya pembelian
senilai 100 miliar”
Mendengar tawaran Tae Joo yang begitu besar membuat Gwang Se
kaget. Tapi kemudian Gwang Se tersenyum, dia bertanya dimana gadis itu (seol Hee)?
Tae Joo mengatakan kalau mulai sekarang hanya akan ada
mereka berdua saja.
~~~
Tae Joo duduk bersama Seol Hee.
Tae Joo : “Dari 5.000 rumah tangga, penjualan dengan harga
biasa untuk 2.000 rumah tangga. Setelah banyak yang terjual, uang muka akan
segera datang. Lima puluh juta per rumah tangga. Hanya uang muka saja 100
miliar.”
Seol Hee menghela nafas, mereka harus membayar uang
rekonstruksi, pengawasan..
Tae Joo menyuruh Seol Hee membuat alasan dan menundanya selama
satu bulan.
Seol Hee mengajak Tae Joo untuk menjalankan saja apa yang
diperintah Min Jae.
Tae Joo menolak, “Ia menolak saham dan gelar ‘Presiden
Bersama’. Berarti dia akan membuat kita bekerja, tetapi dia tidak akan
bertanggung jawab. ‘Pemenang mengambil semuanya.’ Satu orang akan memakan
semuanya.
Seol Hee bertanya apakah nanti setelah pekerjaa selesai Tae
Joo akan melepaskan diri dari Min Jae.
Tae Joo bertekad , “aku tidak akan menjalani hidupku dengan
mengambil potongan kecil dari kartu bermain milik orang lain. Kita harus
menyelesaikan penjualan pada akhir bulan. Uang muka juga.”
Tae Joo kemudian melihat peta atau itu konstruksinya. “Aku
akan membeli tanah di Sungai Saeman dengan uang muka sebesar 100 miliar... jadi
aku hanya perlu berhasil dalam penjualan terpisah. Lalu, bahkan setelah
membayar untuk pengawasan, konstruksi, dan desain, keuntungan kita akan...”
Seol Hee menyela dengan memberikan kemungkinan jika mereka
kalah maka mereka akan terpisah karena penjara laki-laki dan perempuan terpisah.
“Jika kita berhasil, kita dapat menghasilkan lebih dari 50
miliar.” Ucap Tae Joo.
Seol Hee mengingatkan kalau ini adalah penipuan. Tae Joo
diam, dia melihat sebuah artikel di koran dengan judul ‘kudeta yang berhasil
bukanlah kudeta’
Tae Joo mengatakan pada Seol Hee, Penipuan yang berhasil
bukanlah penipuan.
~~~
Dong Jin sedang mempersiapkan stik golfnya. Dong Jin
mengatakan kalau dia akan pergi keswiss besok pagi dengan Kim Gap Soo dan Bae
Yoon Chul, “Mereka sudah menjadi gelandangan selama beberapa tahun ini, jadi
aku menempatkan mereka di kelas satu dan mereka...”
Min Jae : “Bae Yong Chul adalah kandidat kuat untuk direktur
Kompleks Industri dan Kim Gap Soo akan ditunjuk sebagai Kepala Teknisi.”
Dong Jin : “Jika saham dari investor institusi ditambahkan
pada 7 persenmu. apa yang akan kita lakukan dengan sakit kepala saudaraku (dong Sung)? Apa yang bisa aku lakukan
ketika aku datang kembali? Aku hanya akan
melakukan apa yang kau katakan untuk kulakukan.”
Min Jae menunduk mengingat kata-katanya saat pesta
pernikahan. Dia menyalahkan ayahnya, karena tak menuruti kata-katanya.
Min Jae meminta maaf.
Dong Jin tersenyum lalu menepuk pundak Min Jae, Seorang pria
menjadi pria sejati ketika ia menantang ayahnya. “Apa yang bisa kulakukan
ketika aku datang kembali?”
Min Jae menyuruh Dong Jin menemui Yoo Myung Soo.
Min Jae : “Saham Konstruksi Sung Jin juga berada di
organisasi Kementerian Keuangan Gabungan. Bawa saham tersebut untuk kita”
Dong Jin : “Dong Sung mengangkat Menteri Yoo Myung Soo
ketika dia masih seorang jenderal manager. Dia akan berada di pihak kita. Ketua tidak akan bisa bertemu dengan semua
orang.”
Dong Jin sedikit berfikir tentang kata-kata Min Jae,
bingung.
~~~
Pertemuan keluarga Dong Sung dilaksanakan. Jung Yoon
menangis sesenggukan mengetahui penyakit ayahnya.
Dong Sung : “Aku memanggil kalian ke sini agar kalian tidak
berakhir tanpa kegiatan setelah aku pergi.”
Dong Sung menyuruh Dong Hui untuk tetap bekerja sebagai
jaksa dan jangan mengurusi perusahaan. Dong Hui jelas menolak karena dia akan
mengembangkan perusahaan mobil Sung Jin. Jung Yoon yang berada didekat Dong Hui
terlihat menghentikan tangisnya, dia sedikit terkejut mendengar permintaan
ayahnya pada Dong Hui.
Dong Sung tau kalau sarjana hukum tak seharusnya menghitung
uang. Dong Hui mengaku kalau dia sudah mengundurkan diri.
Dong Sung : “Jaksa Kepala akan mengembalikan surat
pengunduran dirimu. Aku membersihkan jalanmu untuk menjadi kanselir...”
“Lapangan golf di Ichoen, Gwangju, dan Busan adalah milikmu.”
Ucap Dong Sung.
Segera Jung Yoon menyampaikan kalau dia akan mengurus pusat
perbelanjaan.
Dong Sung : “Pusat Perbelanjaan yang terbagi menjadi dua
setelah kau tangani, telah dihidupkan kembali oleh Seo Yoon. Tidak semua anak
pedagang baik dalam penjualan. Lapangan golf tidak butuh banyak uang dari waktu
ke waktu. Sudah cukup bagimu untuk kau habiskan. Lalu... ketika Min Ho, Jae Ho
dan Sang Ho selesai kuliah... beri mereka masing-masing.”
Jung Yoon mengatakan kalau anaknya juga ingin mengurus pusat
perbelanjaan.
Dong Sung tak terpengaruh
rengekan anaknya, dia memberikan pusat perbelanjaannya pada Eun Jung. Keputusan
Dong Sung membuat Sek.Park, Won Jae dan Eun Jung sediri terkejut.
Dong Sung : “Aku ingin melihat senyum dari satu-satunya
putri Direktur Park. jadi aku memintamu untuk mengajar Sung Jae ketika ia masih
di sekolah dasar. Ketika kau datang ke rumahku, aku ingin kau menjadi bagian
dari keluargaku. jadi aku tidak berpikir tentang bayangan anakku. Jika kau
memiliki enam Pusat Perbelanjaan di tanganmu, Won Jae tidak akan dapat
menyiksamu. Setelah beberapa tahun, jika kau berpikir Won Jae telah dewasa, cobalah
memberikan satu untuknya agar dia bekerja.”
Eun Jung trenyuh mendengar penuturan Dong Sung. Dong Sung
memohon pada Eun Jung untuk tetap disisi Won Jae karena kalau Eun Jung tak ada,
siapa lagi yang akan mengendalikan amarahnya.
Dong Sung pada Jung Hee : “Sayang, kau menjalankan yayasan
beasiswa dan memberi makan anak-anak kelaparan”
Sung Jae memandang ibunya dengan sedih, dia sedih mengetahui
kenyataan bahwa yang dilakukan ibunya tak tulus.
Dong Sung menyuruh Sung Jae , melakukan pekerjaan baik
dengan mengajar anak-anak di perguruan tinggi.
Jung Yoon tanya bagaimana dengan sisanya.
Dong Sung tak menggubris pertanyaan Jung Yoon. “Mulai”
Semua orang dalam ruangan terdiam. Seo Yoon mengambil
minumnya.
Seo Yoon : “Kita akan melakukan rekapitalisasi Konstruksi
Sung Jin. Ibu, Sung Jae, Jung Yoon dan Dong Hui memiliki saham Konstruksi. kau
dapat menyimpan saham itu untuk saat ini dan kau hanya perlu memberikan hak
pencegahan padaku. “
Jung Hee terdiam mengingat perkataannya pada Sek.Kang.
Jung Hee : “aku akan menggunakan hak pencegahan di
rekapitalisasi dan membayar untuk saham, sehingga semua akan menjadi 24 persen.
Jika aku mendapatkan saham dengan baik, mungkin bisa menjadi pemilik Sung Jin
Group.”
Sek.Park membagikan berkasnya, “Untuk melipatgandakan modal
saham di Konstruksi Sung Jin. kita melaksanakan rekapitalisasi dengan pemegang
saham utama. Hak pencegahanmu akan diberikan kepada Direktur Utama Choi Seo
Yoon. Setelah rekapitalisasi, Saham Direktur Utama Choi saja akan cukup untuk
mengamankan kepemilikan Group.”
Jung Yoon tak percaya memandang berkas yang dibacanya.
Dong Hui : “Ayah, tapi Seo Yoon akan menjadi bagian dari
keluarga lain ketika dia menikah nanti...”
Eun Jung menimpali kata-kata Dong Hui, “Sekitar setengah
dari kita di sini adalah bagian dari keluarga lain. Jika kau ingin
meninggalkan, bahkan lapangan golf, untuk anak-anakmu...”
Dong Sung menyuruh semuanya melakukan apa yang direncanakan
Seo Yoon.
Jung Hee meminta semuanya untuk percaya pada Seo Yoon. Tapi
Jung Hee memiliki permintaan agar memberikan yayasan yang ada padanya untuk Won
Jae karena dia adalah anak pertama. “Jika kau meninggalkannya dengan tangan
kosong hanya karena saat ini kau marah. kau akan lebih kecewa nanti.”
Won Jae menunduk, tak apa. Jung Hee sepertinya sengaja melakukan ini agar Won Jae merasa kalau dirinya adalah seorang anak yang tak dianggap.
Won Jae menyuruh semua jangan menandatangani perjanjian itu.
Won Jae berjanji akan memberikan apa yang mereka inginkan dengan menggunakan
saham Min Jae. Dong Sung marak, apa kau ingin menentangku?
Won Jae dengan mata berkaca-kaca, “Selama 20 tahun aku
bekerja di perusahaan. aku tidak pernah mendengar pujian darimu. Tapi aku harus
melakukan tugasku sebagai anak sekarang. Aku akan memiliki Sung Jin Group. Aku
akan melipatgandakannya meskipun kau masih disini.”
Dong Sung menyuruh yang lain untuk cepat menadatangani, tapi
Won Jae melarangnya.
Perdebatan diantara mereka terselingi dengan kedatangan
Dong Jin, dia mengajak Dong Sung untuk bicara.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar