Aneka Ragam Motif Batik dari berbagai Provinsi
Batik
adalah warisan budaya Indonesia. Bahkan sekarang di Indonesia batik
adalah pakaian yang wajib dikenakan pada hari Jumat. Di indonesia setiap
daerah memiliki batik dengan motif yang beragam, sesuai daerahnya. saya
akan mengenalkan beberapa batik dari beberapa provinsi yang ada di
Indonesia.
Batik Indonesia |
Di Jawa Barat salah satu penghasil batiknya adalah Tasikmalaya. Motif Batik Tasikmalaya cenderung
sederhana, dan umumnya kuat pada pola geometris. Selain itu, batik
Tasikmalaya juga kaya akan ragam hias flora dan fauna. Nuansa
Parahyangan tergambar pada motif bunga anggrek dan burung,
merak-ngibing, cala-culu, pisang bali, sapujagat, serta Awi Ngarambat.
Motif Bunga Belimbing Beureum Koneng |
Motif Kail Nelayan |
Proses pewarnaan pada batik Tasikmalaya yang diproduksi di desa Sukapura menempuh proses pewarnaan yang lebih rumit. Sebelum
dibatik, kain harus melalui proses rendam dan bilas sebanyak 15 kali di
dalam campuran air bersih, merang, dan minyak kacang tanah. Hal
tersebut dilakukan untuk merapatkan serat kain sehingga kain lebih kuat
dalam mengikat warna. Dengan proses tersebut, warna batik Sukapura
dijamin awet dan tidak mudah pudarwarna batik Sukapu
Batik Provinsi Yogyakarta
Warna batik Yogya dominan warna alam dan cenderung gelap. Ada dua macam warna latar kain batik
Yogyakarta, yaitu hitam dan putih (mori). Warna ragam hias pada batik
Yogyakarta umumnya putih, biru tua kehitaman, dan coklat soga. Sementara
itu, sered atau pinggiran kain diusahakan tidak kemasukan soga atau
pewarna. Oleh sebab itu, pinggiran batik Yogyakarta berwarna kain latar
Motif Kawung Sogan Klasik |
Motif Sido Luhur |
Sentra
kerajinan batik yang paling terkenal di Yogyakarta adalah Desa
Wukirsari di Bantul. Desa Wukirsari merupakan gabungan desa-desa kecil
yaitu desa Pucung, Singosaren, Giriloyo, dan Kedugbuweng. Peduduk
desa-desa itu mempunyai keahlian yang berbeda-beda. Penduduk Giriloyo
lah yang mahir membatik. Batik halus Giriloyo sangat terkenal
kualitasnya.
Batik Provinsi Sumatera
Di Sumatera, daerah yang menghasilkan batik adalah daerah Padang. Minangkabau
bisa jadi lebih terkenal dengan kain tenunnya ketimbang kain batiknya.
Tapi jangan salah, di daerah yang yang masyur dengan rumah gadangnya
ini, terdapat batik asli yang mempunyai ciri khas unik. Batik tanah liek. Tanah liek merupakan bahasa Minangkabau untuk tanah liat. Batik tanah liek menggunakan
tanah liat sebagai bahan pewarna. Prosesnya adalah dengan merendam kain
di dalam tanah liat sebelum dan sesudah pembuatan batik. Proses ini akan menghasilkan warna yang sangat khas, yang membuatnya berbeda dari batik-batik daerah lain.
Motif Rumah Gadang |
Motif Rumah Adat |
Batik
tanah liek dahulu hanya digunakan pada upacara adat khusus sebagai
selendang. Hanya para ninik mamak, bundo kanduang, dan datuk panutan
adat yang boleh mengenakannya. Para perempuan menyampirkannya di bahu,
sementara para panutan adat melingkarkannya di leher.
Batik Jawa Tengah
Batik
tulis Pekalongan merupakan salah satu batuk yang ada di provinsi Jawa
Tengah, batik ini sudah ada sejak sekitar tahun 1800-an. Hal ini
diperkuat oleh data yang tercatat di Deperindag yang menyatakan bahwa
pada tahun 1802 telah ada batik Pekalongan untuk bahan baju yang
bermotif pohon kecil.
Motif natural |
Bahan
dasar untuk membuat batik tulis di daerah Pekalongan dapat dibagi
menjadi dua, yaitu: bahan yang terbuat dari kapas dan bahan sutera Tahap-tahap
pembuatan batik-tulis di Pekalongan adalah sebagai berikut. Sebelum
kain mori dibatik, biasanya dilemaskan. Caranya adalah dengan merendam
mori dalam air selama satu malam, kemudian dicuci selama ¼ jam dan
direbus dalam air kanji atau tajin (air rebusan beras yang kadang diberi
campuran daun bambu dan sedikit gamping). Cara ini disebut sebagai nganji atau nyekuli.
Batik Provinsi Jawa Timur
Tidak
banyak masyarakat Indonesia yang kenal batik madura. Demikian pula
masyarakat Jawa Timur. Pembicaraan mengenai batik selama ini didominasi
daerah-daerah Jawa Tengah, misalnya Solo, Klaten, Pekalongan, dan
lain-lain. Selama ini, Madura hanya terkenal dengan garam dan karapan
sapi. Padahal, Pulau Madura merupakan salah satu sentra batik di
Indonesia yang tidak kalah bagus dengan batik daerah-daerah lain.
Di
Madura, membatik merupakan budaya yang diwariskan secara turun-
temurun, dengan hasil karya yang memiliki nilai seni bercita rasa
tinggi. Selain keindahan corak dan motifnya, pemilihan warna-warna yang tegas dan berani menjadi daya tarik tersendiri bagi peminatnya. Oleh
sebab itu, meski tampak kasar, bukan berarti batik madura murahan.
Keistimewaan batik ini, semakin lama warnanya semakin cerah.
Batik Provinsi Kalimantan
Secara umum
batik kalimantan memiliki warna-warna yang elok dan menarik mata.
warnanya lebih berani seperti shocking pink, hijau stabilo, merah
terang, orange dan sebagainya. motifnya pun beragam berupa mandau
(senjata khas suku dayak), burung Enggang/Tingang, Batang garis, dan
balaga.
Batik Kalimantan Timur |
Batik Dayak |
Batik Kalimantan Timur |
Batik Provinsi Sulawesi
Potensi batik Sulawesi Selatan cukup besar.
Hanya saja belum dikembangkan secara luas, Sutra asal Sulawesi Selatan
memiliki keunggulan tersendiri, ada motif kristal pada kainnya, Selain
itu, daerah ini kaya akan motif yang beragam, khususnya motif khas
Toraja.
Batik Sulawesi Selatan |
Batik Sulawesi |
Daerah
berjuluk anging mammiri ini juga memiliki hutan yang luas, sehingga
bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan pewarna alam. industri batik
secara nasional akan terus maju dan berkembang, termasuk batik Sulawesi
Selatan. "Asalkan masyarakat juga meminatinya.
Batik Bali
Memang
masih relatif baru, namun perkambangan industri batik di Bali begitu
pesat. Barangkali karena Bali menyimpan banyak potensi motif dan desain
lokal. Puluhan desain batik khas Bali telah lahir. Dari yang berharga
murah hingga yang selangit. Sejauh ini, harga pasaran rata-rata batik
tulis yang beredar di Bali Bali yang berkualitas bagus berkisar antara
Rp 350 ribu hingga Rp 2 juta. Tingginya harga tersebut karena
batik-batik tersebut dibuat dari kain bermutu dan digambar langsung
dengan tangan serta menggunakan bahan pewarna alami seperti yang dibuat
oleh Ida Ayu Pidada (dengan merek "Batik Wong Bali") atau oleh A.A.
Inten Trisna Manuambari (dengan merek "Diamanta").
Sumatera
1. Batik Aceh
Batik Aceh mengeluarkan warna-warna yang cenderung berani, merah, hijau, kuning, merah muda. Biasanya motif batik Aceh
yang tertera pada kain melambangkan falsafah hidup masyarakatnya. Motif
pintu misalnya, menunjukkan ukuran tingi pintu yang rendah. Motif
tolak angin menjadi perlambang banyaknya ventilasi udara di setiap
rumah adat, motif ini mengandung arti bahwa masyarakat Aceh cenderung
mudah menerima perbedaan. Motif bunga jeumpa-bunga kantil, diambil
karena banyak terdapat di aceh. Kuatnya pengaruh islam juga turut
mewarnai motif-motif batik diantaranya ragam hias berbentuk sulur,
melingkar, dan garis.
2. Batik Bengkulu
Kain Besurek memiliki motif khas yang bernuansa kaligrafi Jambi dan Cirebon.
Adopsi ini akhirnya membentuk sebuah desain batik khas Bengkulu. Batik
Kanganga memiliki motif khas yaitu berupa huruf asli Rejang. Motif kain
besurek yang bertuliskan huruf arab yang dapat dibaca, kain ini sangat
sakral, terutama pada pemakaian kain upacara adat pengantin dan untuk
menutupi mayat. Kain jenis ini biasanya
berbentuk kerudung wanita calon pengantin yang digunakan untuk upacara
ziarah ke makan para leluhur. Kain jenis ini tidak boleh dipergunakan
secara sembarangan.
3. Batik Jambi
Kain dasar batik Jambi diberi pewarna alami dari tanaman dan buah-buahan seperti getah kayu dan saga. Warna khas : merah, kuning, biru, hitam. Motif batik Jambi
pada umumnya diambil dari alam, seperti tumbuhan, hewan dan aktivitas
sehari-hari warga Jambi. Motifnya satu-satu atau biasa disebut ceplokan.
Motif batik Jambi yang sangat terkenal adalah motif kapal sanggat, kuau
berhias, durian pecah, merak ngeram, tampok manggis.
4. Batik Padang
Warna batik Padang kebanyakan hitam, kuning, merah, ungu. Polanya Banyumasan, Indramayuan, Solo, Yogya.
5. Batik Riau
Di Riau ada batik Batik Selerang
yang sayangnya kabarnya sudah menghilang dan Batik Tabir. Batik Tabir
warnanya lebih terang dan cerah seperti merah, kuning, hijau. Corak dan motif batik Riau adalah bunga bintang, sosou, cempaka, kenduduk
Jawa Barat
1. Batik Ciamis
Untuk motif Batik Ciamis adalah campuran dari batik Jawa Tengah dan pengaruh daerah sendiri terutama motif dan warna Garutan.
2. Batik Cirebon
Di Cirebon terdapat Batik Pesisiran, Batik Keratonan dan Batik Trusmi. Warna
kain secara garis besar cerah dan ceria, merah, pink, biru langit,
hijau pupus. Warna batik tradisional terpusat pada tiga warna yaitu
krem, hitam, dan cokelat. Batik Keratonan biasanya berwarna coklat soga
atau keemasan.
Batik Pesisir dipengaruhi oleh budaya Cina. Motifnya lebih bebas, melambangkan kehidupan masyarakat pesisir yang egaliter. Motifnya
banyak ditandai dengan gambar flora dan fauna seperti binatang laut dan
darat, ikan, pepohonan, daun daunan. Batik Pesisiran : Batik bethetan
Kedung Wuni Pekalongan, Motif Sarung Cirebonan, Bethetan Demak.
Batik
keraton dipengaruhi oleh Hindu dan Islam. Motifnya cenderung berupa
batu-batuan (wadas), kereta singa barong, naga seba, taman arum dan
anyam alas. Batik Keratonan: Motif Ganggang .
Dua motif Cirebon
yang terkenal adalah Corak Singa Wadas dan Mega Mendung. Motif Singa
Wadas adalah corak resmi kesultanan Cirebon (Kasepuhan) yang
memperlihatkan bentuk Singa Barong dari keraton Kasepuhan. Motif ini
kental dengan warna coklat, hitam dan krem.
Motif Mega Mendung
yang tidak ditemui di daerah lain, yaitu motif berbentuk awan yang
bergumpal-gumpal yang biasanya membentuk bingkai pada gambar utama.
Motif ini mendapat pengaruh dari keraton-keraton di Cirebon. Motif ini
kaya akan warna merah, biru, violet, dan keemasan.
3. Batik Garut atau Garutan
Warna cerah dan penuh pada sisi lainnya, menjadi ciri khas batik Garutan.
Didominasi warna dasar krem atau gading (gadingan), biru, dan soga agak
merah. Adanya warna ungu pada corak / desain batik garutan.
Motif batik Garutan
adalah Limar, Merak Ngibing yang menggambarkan sepasang burung merak
sedang menari. Kemudian ada corak bulu ayam yang memperlihatkan ekor
ayam yang panjang dan dilengkung setengah lingkaran. Selain itu, ada
juga lereng adumanis, lereng suuk, lereng calung, lereng daun, cupat
manggu, bilik, sapu jagat, lereng peteuy dan lainnya. Motif-motif yang
dihadirkan berbentuk geometrik sebagai ciri khas ragam hiasnya.
Bentuk-bentuk lain dari motif batik Garut adalah flora dan fauna. Bentuk geometrik umumnya mengarah ke garis diagonal dan bentuk kawung atau belah ketupat.
4. Batik Indramayu
Awalnya Batik Paoman hanya memiliki dua warna, yakni warna kain dan
warna motif. Warna motif pun masih tradisional, seperti biru tua atau
coklat tua. Kini warna-warna pada Batik Paoman lebih beragam.
Ciri yang menonjol dari Batik Indramayu
adalah ragam flora dan fauna diungkap secara datar, dengan banyak
lengkung dan gari-garis yang meruncing (riritan), latar putih dan warna
gelap dan banyak titik yang dibuat dengan teknik cocolan jarum, serta
bentuk isen-isen (sawut) yang pendek dan kaku. Motif wadasan, iwak
ketong, parang rusak.
Motif-motif batik
di Indramayu, banyak mendapat pengaruh besar dari gambar atau kaligrafi
dari kawasan Arab, Cina atau daerah Jawa Tengah/Jawa Timur. Mayoritas
motif batik yang digunakan pada Batik Indramayu menggambarkan kegiatan
nelayan di tengah laut.
Beberapa
motif batik yang mencirikan motif Batik Pesisir khas Indramayu di
antaranya adalah Etong (ikan, udang, cumi, kepiting, dll), Kapal Kandas,
Ganggeng (ganggang laut), Kembang Gunda (tumbuhan yang hidup di pinggir
pantai), dan Loksan. Motif batik
khas Indramayu juga ada yang menggambarkan kegiatan sehari-hari seperti
Motif Swastika, Motif Merak Ngibing, Motif Kereta Kencana, dan Motif
Jati Rombeng.
Ragam hias geometris pada Batik Indramayu, antara lain: banji, kembang kapas, sijuring, pintu raja, obar-abir dan kawung.
5. Batik Sumedang
Dengan warna kain merah, motif batik
Kasumedangan yaitu berpola ceplokan motif utama pada latar vertikal,
horisontal atau polos, dan menemukan makna-makna simbolis dari
motif-motif tersebut.
6. Batik Tasikmalaya
Warna dasar kain merah, kuning, ungu, biru, hijau, orange dan soga. Dan warnanya cerah namun tetap klasik dengan dominasi biru. Batik Sukapura : berciri khas warna merah, hitam, coklat.
Motifnya
kental dengan nuansa Parahyangan seperti bunga anggrek dan burung,
selain itu ada juga motif Merak-ngibing, Cala-culu, Pisang-bali,
Sapujagat, Awi Ngarambat.
Batik Tasik
memiliki kekhususan tersendiri yaitu bermotif alam, flora, dan fauna.
Batik Tasik hampir sama dengan Batik Garut hanya berbeda dari warna,
Batik Tasik lebih terang warnanya.
Oh iyah, di Banten juga ada batiknya sendiri. Hampir saja saya terlupakan untuk menjelaskannya.
7. Batik Banten
Motif
khas Banten yaitu motif datulaya, dasar belah ketupat berbentuk bunga
dan lingkaran dalam figura sulur-sulur daun dengan warna dasar biru,
variasi motif pada figura sulur-sulur daun berwarna abu-abu pada dasar
kain warna kuning. Sebenarnya ada 75 ragam hias batik Banten tang
berbentuk tumpal dan belah ketupat, namun sekarang hanya 12 motif yang
diproduksi yaitu : datulaya, pamaranggen, pasulaman, kapurban,
pancaniti, mandalikan, pasepen, surasowan, kawangsan, srimanganti,
sabakingking, dan pejantren.
|
Tidak ada komentar :
Posting Komentar