Minggu, 13 Oktober 2013

Drama Korea Empire Of Gold Episode 4 Part 1








Min Jae menjelaskan dengan sungguh-sungguh kalau kepala asosiasi Kim Sang Chul ditangkap besok jadi kepala baru akan dipilih, aku akan mencalon. Dan kau mulai dengan mendaftar merek dagang Sung Jin.

Tapi yang diajak serius berbicara malah menggoda gadis pelayan disana. Mulut Min Jae bergetar menahan marahnya pada Won Jae. Min Jae menjalaskan lagi, “Apa yang Konstruksi Sung Jin bangun mulai sekarang... adalah Hotel Sung Jin, bukan Apartemen Sung Jin. Apartemen yang berbeda, apartemen yang mewah... Para eksekutif senior yang membangun jalan tol Gyeongbu... dan membual tentang konstruksi di Timur Tengah... akan mulai mengakuimu.”




Won Jae tertawa terbahak-bahak.

Won Jae : Ketika aku mengikuti perjalanan safari ke Afrika dengan Myung Hoon... aku mendengar bagaimana cara melatih harimau. Buat mereka kelaparan selama tiga hari lalu beri mereka sepotong daging... Buat mereka kelaparan selama tiga hari lalu beri mereka sepotong lagi... Jika kau melakukannya selama satu bulan... ketika harimau melihat sepotong daging... mereka akan mengibaskan ekornya.(aku bener-bener gak maksud sama kata-kata Won Jae yang ini. Ada yang tau maksudnya?)

Won Jae yang memang sedang mabuk juga menoyor wajah Min Jae yang udah super-super marah sama Won Jae. Ponsel Won Jae berdering, itu dari Jin Sook si selingkuhan Won Jae. Won Jae mengatakan kalau dia akan segera ketempa Jin Sook.



Pagi harinya, berita mengenai penangkapan Sang Chul sedang disiarkan. Sang Chul ditangkap atas tuduhan penyuapan sedangkan gugatan untuk Seol Hee dari pengembang konstruksi Eden telah ditolak.

Sek.kang memperingatkan Min Jae kalau tanah Tae Joo berhubungan dengan kantor wilayah, jadi sepertinya Tae Joo akan meningkatkan prosentase sumbangan tanah untuk menutupi masalah ini.

Ponsel Min Jae berdering, dari seorang wanita tapi entah siapa. Dia meminta waktu untuk bertemu, tapi Min Jae tak menanggapi malah mematikan telfonnya.

Min Jae pada Sek.Kang : Mengatur jumlah prosentase sumbangan lahan adalah bisnis malpraktek. Hasut anggota asosiasi untuk mengajukan gugatan.  





Min Jae berdiri, disana juga ada Pil Doo. Min Jae menyuruh Pil Doo mengambil foto profil agar terlihat lebih sopan. Pil Doo meng-iya-kan, aku akan mencoba.

Dong jin yang juga sedang ada diruangan itu bertanya apa yang harus dia lakukan, anakku sedang mencoba membangkitkan perusahaan yang sekarat dengan menjilat Won Jae. “apa yang harus aku lakukan?”

Min Jae mengatakan kalau Dong Jin lihat saja. Dong Jin sedikit kecewa, Min Jae melanjutkan kalau ayahnya harus melihat bahwa anaknya akan membawa Dong Jin ke-lobi utama dan membuat semua eksekutif  membungkukkan kepala.

Pil Doo mengatakan kalau pemilihan kepala asosiasi selesai dia akan membantai Tae Joo. Min Jae menyeriangai, aku akan membawa Tae Joo ketempatnya berasal.




Seol Hee keluar dari kantor polisi, Tae Joo sudah  ada disana.

Tae Joo dan Seol Hee duduk bersama ditaman, Tae Joo mengatakan kalau dia harus mencari kandidat untuk pemilihan kepala asosiasi.

Seol Hee mengalihkan pembicaraan : aku kehilangan sepatuku. Dulu aku bermimpi kehilangan sepatuku, aku kehilangan ayah dan rumah. Semalam aku bermimpi kehilangan sepatuku. Mungkin kita akan kehilangan setengahnya tapi masih ada setengahnya. Mari kita tinggalkan rekonstruksi.


Tae Joo tak menggubris, sepertinya dia tetap ingin menjalankan rekonstruksi. “Peristiwa yang sama terjadi dua kali dalam hidup. Sekali menjadi sebuah tragedi dan sekali lagi menjadi akhir yang membahagiakan. “

Tae Joo mengambil uang dari saku jas lalu menyerahkannya pada Seol Hee, itu adalah mimpi yang indah. “aku akan membelinya”

Seol Hee seperti memohon Tae Joo untuk berhenti, Tae Joo yah...

Tae Joo tak menggubris, “cari tahu agama, kampung relawan di konstruksi. Dan...cari tahu kandidat yang kuat”

Seol Hee hanya bisa melihat Tae Joo dan menghela nafas dengan sikapnya.



Makan malam dirumah Dong Sung sedang berlangsung, Won Jae terus saja mengoceh kalau sebuah rumah atau tempat tinggal setara denga kelas sosial. Orang yang tinggal di gangnam akan memiliki pandangan berbeda saat menjawab tapi orang yang tinggal dilingkungan kumuh akan menjawab dengan bergumam. “Mari kita bangun Gangnam di setiap lingkungan.”

Ibu mengatakan kalau itu hal yang bagus. Sung Jae sedikit mengomentari. “'Hotel' terasa seperti kamar hotel.”




Eun Jung yang sedari tadi menunduk mengatakan kalau Won Jae menamainya dengan hotel karena dia senang dihotel. Seo Yoon dan Won Jae melirik kearah Eun Jung.

Won Jae mengalihkan, “Sung Jae, bisnis adalah tentang cara memikat wanita. Mimpi seorang wanita adalah tinggal di tempat seperti kamar hotel. Bahkan di atas meja sebuah model rumah untuk apartemen 20-pyung, ada sebotol anggur.”

Eun Jung berkata kalau dia ingin mengirimi Jin Sook wine. “Dia sepertinya masih dikorea dihotel ocean. Dia cukup kaya juga. Tapi aku tak bisa kesana. Seo Yoon maukah kau mengantarnya, bukankah dekat dengan sekolamu?”


Won Jae memberi tanda agar Seo Yoon tak melakukannya. Tapi Seo Yoon malah mengatakan akan mengantarnya. Won Jae sepertinya sangat cemas.




Dong Sung selesai makan, dia berdiri diikuti oleh Seo Yoon. Dong Sung menyuruh Seo Yoon untuk mengelola perusahaan lagi. Seo Yoon memberitahu kalau dia sudah mengambil persiapan seminar bulan depan dan akan pergi ke kanada untuk pertukaran profesor. “Bukankah Won Jae sudah lebih baik?”
Dong Sung tau kalau Won Jae hanya menjadi boneka Min Jae. Dia bahkan tak bisa membedakan mana bunga mana pisau. “Sebelum dia tenang dalam pekerjaannya. Tinggalah selama tiga tahun. Tetaplah disisi ayah”

Seo Yoon menolak dengan halus, aku merasa Won Jae tak nyaman aku ada didekatnya. “aku tak ingin seperti kau dan paman”



Dong Sung menunduk kecewa. Seo Yoon tersenyum, aku akan membantu urusan dapur.

Dong Sung memanggil Seo Yoon,”Seo Yoon-ah..... katakan pada ibumu untuk menyiapkan makan malam. Matahari sudah terbenam”

Seo Yoon terkejut karena mereka sudah makan tadikan.



Keesokan harinya, Seo Yoon menemui dokter park.

Dokter Park menjelaskan : Ini astrocytoma anaplastik. Sebuah tumor yang tidak bisa kita hilangkan 4 tahun lalu telah berubah menjadi ganas.

Seo Yoon bertanya kenapa Dokter Park tidak memberitahu keadaan ayahnya. Dokter Park hanya menunduk.

Flash Back


Kembali keacara ulang tahun ibu, Dong Sung menyuruh ibu menjaga yayasan.
Dok.Park : Dia memintaku untuk tidak memberitahu siapapun sampai sahamnya selesai diurus. Dia bilang banyak yang harus diselesaikan...


Saat makan malam kemarin, ibu menwari Dong Sung lobak kimchi. Tapi Dong Sung malah mengatakan kalau ‘Kacamata’nya sudah matang. dan saat Dong Sung meminta Ibu menyiapkan makan malam padahal mereka udah makan.
Dok.Park : Terkadang dia menunjukkan gejala Alzheimer. Hal ini dapat menimbulkan kesulitan berbicara dan kesalahan dalam menggunakan kata-kata...  Dia akan mengingat hal-hal tertentu.. tapi lupa dengan apa yang baru saja ia pelajari karena gangguan perkembangan ingatan.



Dong Sung meminta Seo Yoon untuk disisinya selama tiga tahun.
Dok.Park : Dia memiliki perkiraan waktu sekitar dua sampai tiga tahun.
FlashBack End



Dok.Park : jika ini berkembang menjadi glioblastoma stadium 4. Maka direktur akan meninggal.

Seo Yoon terkejut memang dengan kenyataan itu, tapi seperti biasa dia mencoba menutupinya. Seo Yoon mempunyai rencana untuk menggabungkan rumah sakit yang ada dibawah Sung Jin grup dan mengajukan Dok.Park sebagai Direktur Utama. “Mereka mengatakan bahwa anda kompeten dan dapat dipercaya. Aku akan membuat permintaan yang sama dengan yang ayah buat. Tidak ada yang boleh tahu tentang hal ini, termasuk anggota keluarga dan karyawan.”



Dirumah Jung Hee membawakan ubi untuk Dong Sung.

“Kirim beberapa kotak untuk Yong Jae.” Ucap Dong Sung. (Padahalkan Yong Jae udah meninggal)
“Bulan depan adalah tahun ke empat untuk Yong Jae.”

“Yong Jae menyukai ubi lebih dari Dong Jin. Yong Jae tidak menelepon sama sekali hari ini.” Ucap Dong Sung yang makin ngelantur.

Jung Hee : Aku bicara dengannya kemarin. Dia tidak melupakan semua yang telah kau lakukan untuknya. Dia bilang dia akan segera datang.

Jung Hee berbalik meninggalkankan Dong Sung. Dia menyeriai puas setelah itu. (Siapa sebenrnya dia itu?)



Dikantor Seol Hee memberitahu provinsi-provinsi yang ada dibawah sung jin.

Seol Hee : semua asosiasi kampung halaman dari delapan provinsi diurutkan untuk Sung Jin. Setelah mendapat kabar bahwa mereka akan membangun gedung sekolah baru... ibu-ibu dari PTAS berdiri di seberang jalan sambil membawa bendera Jin Sung.

Tae Joo bertanya bukankah kepala sekolahnya ada di gedung 104? Aku akan menemuinya.

Seol Hee memperingatkan kalau kepseknya adalah guru senam jadi kuat, kalau Tae Joo tak bisa menghadapinya itu tak masalah. Seol Hee menunjukan sepatu Heel-nya yang patah, “Tapi seorang guru berani mendorong wanita?”



Seol Hee memberitahu kalau mereka memiliki waktu seminggu sebelum penyerahan ketua asosiasi.

Tae Joo : Apa syarat untuk menjadi kepala asosiasi?

Seol Hee : Aku rasa harus mengamankan hak residensi sebelum pengajuan calon.

Tae Joo mengatakan kalau dia akan menemukannya.


Tae Joo pergi menemui ahjussi tukang parkir (dia namanya tuan Park) dan Young Ran putrinya.

Tae Joo meminta Tuan Park untuk menjadi kandidat dalam pemilihan ketua asosiasi. Tuan Park menolah permintaan Tae Joo.

Tuan Park : Jika aku tidak menjadi kepala komite resolusi empat tahun lalu... Jika aku hanya mengambil apa yang mereka tawarkan... Young Ran pasti bisa pergi dengan ibunya untuk mencari tempat tinggal dan gaun pengantin... Tae Joo, aku tidak bisa berdiri dihadapan mereka lagi.




Tae Joo meyakinkan kalau mereka harus membuat Sung Jin grup kalah. Mereka akan menang kali ini. Young Ran menyela, kalau dia tak ingin ayahnya dalam bahaya. Young Ran mengajak ayahnya pergi.

Tae Joo pada Seol Hee : Direktur Yoon, kirim kepemilikan apartemen ini padanya hari ini. Kita akan membayar semuanya, pajak dan biaya rekonstruksi. Apartemen ini akan menjadi 32-Pyung dalam tiga tahun. Akan ada tiga kamar tidur. Kau juga bisa hidup bersamanya. Young Ran, tempatmu berdiri sekarang... akan menjadi kamar anakmu.(Tae Joo sales yah, pinter banget iklan...gxgx)

Young Rae sepertinya luluh dengan kata-kata Tae Joo. Tuan Park menatap anaknya bimbang.




Choon Ho menatap senang selebaran kandidat Kepala Asosiasi, karena disana ada Tuan Park yang mau mengikuti pencalonan. Choon Ho berlalu, tapi sesuatu menyita perhatiannya. Selebaran disamping Taun Park terpampang wajah Pil Doo yang juga mengikuti pemilihan. Choon Ho berbalik, menatap selebaran Pil Doo.



Tae Joo mendapat selebaran Pil Doo dengan geram. Seol Hee hanya menatap selebaran Pil Doo meremehkan karena Pil Doo bukan orang yang bermoral.

Tae Joo : Hubungi korban kebakaran yang terjadi empat tahun lalu. Sekarang. Hubungi kelompok warga yang digusur. Insiden tersebut harus direkam.Kita harus mendapatkan video itu. Cepat!

Disisi lain, beberapa orang mulai mendukung Tuan Park, banyak juga yang memberi selamat padanya.


Min Jae menelfon Won Jae untuk meminta dana 2 milyar, dia menelfon dengan ekspresi yang sangat kesal karena Won Jae tak menanggapi perkataan Min Jae. Won Jae mengatakan kalau dia sedang rapat tetapi suara diseberang telefon terdengar jelas kalau ada seorang wanita yang sedang tertawa-tawa.


Min Jae memutuskan panggilannya,

Min Jae pada Sek.Kang : Suruh kandidat Nomor 4 dan Nomor 6 mundur dari pencalonan mereka. Jangan menegosiasikan jumlah yang mereka inginkan, berikan saja pada mereka. Periksa juga jumlah yang diinginkan perwakilan asosiasi wanita.

Min Jae yakin kalau mereka dapat bertahan dua hari saja maka keadaan akan berbalik.




Seo Yoon berdoa dengan sangat khusyuk di sebuah gereja, Dong Sung dan Sek.Seo Yoon menghampirinya. Mengerti akan ada yang dibicarakan, Sek. Seo Yoon meninggalkan mereka berdua.
Dong Sung menghampiri Seo Yoon dan duduk di bangku sebelah Seo Yoon, dia menunduk dan mulai berdoa.



Dong Sung mengeluh dirinya yang mulai lupa, “Seo Yoon-ah, aku tidak mengingatnya”

Seo Yoon menoleh menatap ayahnya, Dong Sung meminta Seo Yoon untuk tetap tinggal disisinya.

Seo Yoon mengatakan dengan sedih dan sedikit ragu dengan keputusannya sendiri: 'Tetaplah di sisiku, Min Jae.' Apakah lima belas tahun yang lalu? Ketika Min Jae bersiap-siap untuk belajar di luar negeri setelah kuliah... kau mengatakan itu padanya. kau menyuruhnya untuk tinggal di sisimu dan membantu Won Jae. Won Jae mengabaikan orang-orang yang tidak secerdas dia... dan takut pada orang yang lebih pintar darinya. Apa yang terjadi antara Won Jae dan Min Jae akan terus terulang... Antara Won Jae dan aku.

Dong Sung seolah tak perduli dengan kekhawatiran putrinya, Aku akan menjadikan Konstruksi Sung Jin menjadi perusahaan induk.




Dong Sung berdiri mendekati mimbar(?) gereja, dia meminta Seo Yoon untuk terus menjaga Sung Jin sampai Myung hoon berusia tiga puluh tahun karen tak ada lagi yang bisa diharapkan.

Seo Yoon sedikit terhenyak dengan permintaan ayahnya, “Won Jae tak akan membiarkannya”

Dong Sung menceritakan pengorbanan Dong Jin dulu semasa perang, Dong Jin rela masuk penjara tiga kali karena menyelamatkan Dong Sung yang mencuri tiga genggam nasi, Dong Jin masuk penjara 3 kali. “Ketika aku menendang Dong Jin keluar, ketika aku memasukkan Yong Jae ke dalam penjara...  aku berdoa setiap waktu. 'Tuhan, jika mungkin, biarkan cawan ini berlalu dariku. ' Tapi dia membuatku minum dari cawan yang ada didepanku.” (Dong Sung sudah mencoba yang terbaik agar tak mengeluarkan Dong Jin dan Yong Jae dari perusahaan, tapi karena kelakuan mereka yang semakin menjadi, Dong Sung terpaksa melakukan hal yang sebenarnya tak ingin dilakukannya)


Dong Sung : Otakku akan memburuk... tubuhku juga akan memburuk. Bahkan mungkin aku tidak akan mengenalimu...

Mata Seo Yoon menggenang, mendengar penuturan ayahnya, ayah...

Seo Yoon mendekati ayahnya, mensejajari Dong Sung berdiri. Dong Sung memberikan sebuah pulpen dan menasehati Seo Yoon untuk jangan jadi orang baik tapi jadilah orang yang ditakuti.





Seo Yoon menangis dalam diam.

Dong Sung dengan tulus mengatakan kalau dia menyayangi putrinya.

Seo Yoon benar-benar sudah tak bisa menahan tangisnya. Dengan terisak dia memeluk ayanya, mungkin dia begitu takut akan kehilangan ayah yang sangat dia sayangi dan banggakan.



Won Jae sedang menelfon dengan direktur Jung membahas tentang model iklan untuk Sung Jin.

Won Jae memndang heran ruangan Direktur Kim yang sedang dikosongkan, Seo Yoon yang melakukan itu. Won Jae masuk.



Sek. Seo Yoon memberikan sebuah dokumen : Setiap perusahaan yang bergabung akan mengirim dua orang profesional untuk posisi diatas manajer. Diperkirakan totalnya sekitar 32 orang... Wakil direktur utama akan berasal dari seseorang di tingkat presiden...


Seo Yoon membaca dokumen lalu menyuruh Sekertarisnya untuk mengambil alih. Sekertaris menjawab, “Ya.. Presiden”

Won Jae yang sedari tadi berdiri bengong, terkejut mendengar jabatan Seo Yoon sekarang.



Seo Yoon lalu memberi selamat pada Won Jae yang akan dipromosikan, “Mulai sekarang kau akan mengawasi strategi untuk masa depan Group. aku juga akan menyandang gelar Presiden Konstruksi Sung Jin mulai saat ini.”

Won Jae bertanya dengan bergetar, “apa aku salah jika aku marah”

Seo Yoon tak memperdulikan pertanyaan Won Jae, Seo Yoon menyuruh Won Jae jangan memenui Min Jae. “aku akan mengucapkan selamat tinggal padanya. Aku telah mengirim beberapa orang.”




Sebuah rombongan membawa kotak biru memasuki ruang kerja Min Jae, mereka utusan dari divisi pajak.
Choi Gi Won sambil menunjukan surat perintah(divisi penyelidikan pajak) : Kami menerima surat peringatan tentang penghindaran pajak di Pembangunan Sung Jin. Kami akan melakukan pencarian dan penyitaan.
Petugas itu segera melakukan penyitaan, Dong Jin menghentikan mereka. Dong Jin mnyuruh petugas itu menelfon Direktur Kim. Choi Gi Won, : Dia diperintahkan untuk meminta bantuan dari kejaksaan jika pencarian dan penyitaan ditolak.

Dong Jin kesal mengumpat Direktur Kim, tapi Min Jae menggeleng menyuruh Dong Jin berhenti.



Telefon Min Jae berdering, itu dari Won Jae yang menyuruh Min Jae jangan gugup karena dia yang akan mengurusnya.

Tapi Seo Yoon mengatakan pada Won Jae tapi perkataan Seo Yoon ini juga didengar oleh Min Jae, kalau Tim perencanaan strategis akan mengambil alih rekonstruksi dengan baik, “Beritahu Min Jae. Aku hanya menutup pintu dari Pembangunan Sung Jin. Jadi berhenti di situ. Jika ia maju selangkah lebih dekat... Paman akan menghabiskan sisa hidupnya di penjara.”



Min Jae perlahan menurunkan telfonnya dari telinga, dia sepertinya sangat-sangat geram sekarang. Sedangkan Dong Jin menatap Min Jae dengan penuh kekhawatiran.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar