Min Jae menjelaskan dengan
sungguh-sungguh kalau kepala asosiasi Kim Sang Chul ditangkap besok jadi kepala
baru akan dipilih, aku akan mencalon. Dan kau mulai dengan mendaftar merek
dagang Sung Jin.
Tapi yang diajak serius berbicara
malah menggoda gadis pelayan disana. Mulut Min Jae bergetar menahan marahnya
pada Won Jae. Min Jae menjalaskan lagi, “Apa yang Konstruksi Sung Jin bangun
mulai sekarang... adalah Hotel Sung Jin, bukan Apartemen Sung Jin. Apartemen
yang berbeda, apartemen yang mewah... Para eksekutif senior yang membangun
jalan tol Gyeongbu... dan membual tentang konstruksi di Timur Tengah... akan
mulai mengakuimu.”
Won Jae tertawa terbahak-bahak.
Won Jae : Ketika aku mengikuti
perjalanan safari ke Afrika dengan Myung Hoon... aku mendengar bagaimana cara
melatih harimau. Buat mereka kelaparan selama tiga hari lalu beri mereka
sepotong daging... Buat mereka kelaparan selama tiga hari lalu beri mereka
sepotong lagi... Jika kau melakukannya selama satu bulan... ketika harimau
melihat sepotong daging... mereka akan mengibaskan ekornya.(aku bener-bener gak maksud sama kata-kata
Won Jae yang ini. Ada yang tau maksudnya?)
Won Jae yang memang sedang mabuk
juga menoyor wajah Min Jae yang udah super-super marah sama Won Jae. Ponsel Won
Jae berdering, itu dari Jin Sook si selingkuhan Won Jae. Won Jae mengatakan
kalau dia akan segera ketempa Jin Sook.
Pagi harinya, berita mengenai
penangkapan Sang Chul sedang disiarkan. Sang Chul ditangkap atas tuduhan
penyuapan sedangkan gugatan untuk Seol Hee dari pengembang konstruksi Eden
telah ditolak.
Sek.kang memperingatkan Min Jae
kalau tanah Tae Joo berhubungan dengan kantor wilayah, jadi sepertinya Tae Joo
akan meningkatkan prosentase sumbangan tanah untuk menutupi masalah ini.
Ponsel Min Jae berdering, dari
seorang wanita tapi entah siapa. Dia meminta waktu untuk bertemu, tapi Min Jae
tak menanggapi malah mematikan telfonnya.
Min Jae pada Sek.Kang : Mengatur
jumlah prosentase sumbangan lahan adalah bisnis malpraktek. Hasut anggota
asosiasi untuk mengajukan gugatan.
Min Jae berdiri, disana juga ada
Pil Doo. Min Jae menyuruh Pil Doo mengambil foto profil agar terlihat lebih
sopan. Pil Doo meng-iya-kan, aku akan mencoba.
Dong jin yang juga sedang ada
diruangan itu bertanya apa yang harus dia lakukan, anakku sedang mencoba
membangkitkan perusahaan yang sekarat dengan menjilat Won Jae. “apa yang harus
aku lakukan?”
Min Jae mengatakan kalau Dong Jin
lihat saja. Dong Jin sedikit kecewa, Min Jae melanjutkan kalau ayahnya harus
melihat bahwa anaknya akan membawa Dong Jin ke-lobi utama dan membuat semua eksekutif
membungkukkan kepala.
Pil Doo mengatakan kalau
pemilihan kepala asosiasi selesai dia akan membantai Tae Joo. Min Jae
menyeriangai, aku akan membawa Tae Joo ketempatnya berasal.
Seol Hee keluar dari kantor
polisi, Tae Joo sudah ada disana.
Tae Joo dan Seol Hee duduk
bersama ditaman, Tae Joo mengatakan kalau dia harus mencari kandidat untuk
pemilihan kepala asosiasi.
Seol Hee mengalihkan pembicaraan
: aku kehilangan sepatuku. Dulu aku bermimpi kehilangan sepatuku, aku
kehilangan ayah dan rumah. Semalam aku bermimpi kehilangan sepatuku. Mungkin
kita akan kehilangan setengahnya tapi masih ada setengahnya. Mari kita
tinggalkan rekonstruksi.
Tae Joo tak menggubris,
sepertinya dia tetap ingin menjalankan rekonstruksi. “Peristiwa yang sama
terjadi dua kali dalam hidup. Sekali menjadi sebuah tragedi dan sekali lagi
menjadi akhir yang membahagiakan. “
Tae Joo mengambil uang dari saku
jas lalu menyerahkannya pada Seol Hee, itu adalah mimpi yang indah. “aku akan
membelinya”
Seol Hee seperti memohon Tae Joo
untuk berhenti, Tae Joo yah...
Tae Joo tak menggubris, “cari
tahu agama, kampung relawan di konstruksi. Dan...cari tahu kandidat yang kuat”
Seol Hee hanya bisa melihat Tae
Joo dan menghela nafas dengan sikapnya.
Makan malam dirumah Dong Sung
sedang berlangsung, Won Jae terus saja mengoceh kalau sebuah rumah atau tempat
tinggal setara denga kelas sosial. Orang yang tinggal di gangnam akan memiliki
pandangan berbeda saat menjawab tapi orang yang tinggal dilingkungan kumuh akan
menjawab dengan bergumam. “Mari kita bangun Gangnam di setiap lingkungan.”
Ibu mengatakan kalau itu hal yang
bagus. Sung Jae sedikit mengomentari. “'Hotel' terasa seperti kamar hotel.”
Eun Jung yang sedari tadi
menunduk mengatakan kalau Won Jae menamainya dengan hotel karena dia senang
dihotel. Seo Yoon dan Won Jae melirik kearah Eun Jung.
Won Jae mengalihkan, “Sung Jae,
bisnis adalah tentang cara memikat wanita. Mimpi seorang wanita adalah tinggal
di tempat seperti kamar hotel. Bahkan di atas meja sebuah model rumah untuk
apartemen 20-pyung, ada sebotol anggur.”
Eun Jung berkata kalau dia ingin
mengirimi Jin Sook wine. “Dia sepertinya masih dikorea dihotel ocean. Dia cukup
kaya juga. Tapi aku tak bisa kesana. Seo Yoon maukah kau mengantarnya, bukankah
dekat dengan sekolamu?”
Won Jae memberi tanda agar Seo
Yoon tak melakukannya. Tapi Seo Yoon malah mengatakan akan mengantarnya. Won
Jae sepertinya sangat cemas.
Dong Sung selesai makan, dia
berdiri diikuti oleh Seo Yoon. Dong Sung menyuruh Seo Yoon untuk mengelola
perusahaan lagi. Seo Yoon memberitahu kalau dia sudah mengambil persiapan
seminar bulan depan dan akan pergi ke kanada untuk pertukaran profesor.
“Bukankah Won Jae sudah lebih baik?”
Dong Sung tau kalau Won Jae hanya
menjadi boneka Min Jae. Dia bahkan tak bisa membedakan mana bunga mana pisau.
“Sebelum dia tenang dalam pekerjaannya. Tinggalah selama tiga tahun. Tetaplah
disisi ayah”
Seo Yoon menolak dengan halus,
aku merasa Won Jae tak nyaman aku ada didekatnya. “aku tak ingin seperti kau
dan paman”
Dong Sung menunduk kecewa. Seo
Yoon tersenyum, aku akan membantu urusan dapur.
Dong Sung memanggil Seo Yoon,”Seo
Yoon-ah..... katakan pada ibumu untuk menyiapkan makan malam. Matahari sudah
terbenam”
Seo Yoon terkejut karena mereka
sudah makan tadikan.
Keesokan harinya, Seo Yoon
menemui dokter park.
Dokter Park menjelaskan : Ini
astrocytoma anaplastik. Sebuah tumor yang tidak bisa kita hilangkan 4 tahun
lalu telah berubah menjadi ganas.
Seo Yoon bertanya kenapa Dokter
Park tidak memberitahu keadaan ayahnya. Dokter Park hanya menunduk.
Flash Back
Kembali keacara ulang tahun ibu,
Dong Sung menyuruh ibu menjaga yayasan.
Dok.Park : Dia memintaku untuk tidak memberitahu siapapun sampai sahamnya selesai
diurus. Dia bilang banyak yang harus diselesaikan...
Saat makan malam kemarin, ibu
menwari Dong Sung lobak kimchi. Tapi Dong Sung malah mengatakan kalau
‘Kacamata’nya sudah matang. dan saat Dong Sung meminta Ibu menyiapkan makan
malam padahal mereka udah makan.
Dok.Park : Terkadang dia menunjukkan gejala Alzheimer. Hal ini dapat menimbulkan
kesulitan berbicara dan kesalahan dalam menggunakan kata-kata... Dia akan mengingat hal-hal tertentu.. tapi
lupa dengan apa yang baru saja ia pelajari karena gangguan perkembangan
ingatan.
Dong Sung meminta Seo Yoon untuk
disisinya selama tiga tahun.
Dok.Park : Dia memiliki perkiraan waktu sekitar dua sampai tiga tahun.
FlashBack End
Dok.Park : jika ini berkembang
menjadi glioblastoma stadium 4. Maka direktur akan meninggal.
Seo Yoon terkejut memang dengan
kenyataan itu, tapi seperti biasa dia mencoba menutupinya. Seo Yoon mempunyai
rencana untuk menggabungkan rumah sakit yang ada dibawah Sung Jin grup dan
mengajukan Dok.Park sebagai Direktur Utama. “Mereka mengatakan bahwa anda
kompeten dan dapat dipercaya. Aku akan membuat permintaan yang sama dengan yang
ayah buat. Tidak ada yang boleh tahu tentang hal ini, termasuk anggota keluarga
dan karyawan.”
Dirumah Jung Hee membawakan ubi
untuk Dong Sung.
“Kirim beberapa kotak untuk Yong
Jae.” Ucap Dong Sung. (Padahalkan Yong
Jae udah meninggal)
“Bulan depan adalah tahun ke
empat untuk Yong Jae.”
“Yong Jae menyukai ubi lebih dari
Dong Jin. Yong Jae tidak menelepon sama sekali hari ini.” Ucap Dong Sung yang
makin ngelantur.
Jung Hee : Aku bicara dengannya
kemarin. Dia tidak melupakan semua yang telah kau lakukan untuknya. Dia bilang
dia akan segera datang.
Jung Hee berbalik meninggalkankan
Dong Sung. Dia menyeriai puas setelah itu. (Siapa
sebenrnya dia itu?)
Dikantor Seol Hee memberitahu
provinsi-provinsi yang ada dibawah sung jin.
Seol Hee : semua asosiasi kampung
halaman dari delapan provinsi diurutkan untuk Sung Jin. Setelah mendapat kabar
bahwa mereka akan membangun gedung sekolah baru... ibu-ibu dari PTAS berdiri di
seberang jalan sambil membawa bendera Jin Sung.
Tae Joo bertanya bukankah kepala
sekolahnya ada di gedung 104? Aku akan menemuinya.
Seol Hee memperingatkan kalau
kepseknya adalah guru senam jadi kuat, kalau Tae Joo tak bisa menghadapinya itu
tak masalah. Seol Hee menunjukan sepatu Heel-nya yang patah, “Tapi seorang guru
berani mendorong wanita?”
Seol Hee memberitahu kalau mereka
memiliki waktu seminggu sebelum penyerahan ketua asosiasi.
Tae Joo : Apa syarat untuk
menjadi kepala asosiasi?
Seol Hee : Aku rasa harus
mengamankan hak residensi sebelum pengajuan calon.
Tae Joo mengatakan kalau dia akan
menemukannya.
Tae Joo pergi menemui ahjussi
tukang parkir (dia namanya tuan Park)
dan Young Ran putrinya.
Tae Joo meminta Tuan Park untuk
menjadi kandidat dalam pemilihan ketua asosiasi. Tuan Park menolah permintaan
Tae Joo.
Tuan Park : Jika aku tidak
menjadi kepala komite resolusi empat tahun lalu... Jika aku hanya mengambil apa
yang mereka tawarkan... Young Ran pasti bisa pergi dengan ibunya untuk mencari
tempat tinggal dan gaun pengantin... Tae Joo, aku tidak bisa berdiri dihadapan
mereka lagi.
Tae Joo meyakinkan kalau mereka
harus membuat Sung Jin grup kalah. Mereka akan menang kali ini. Young Ran
menyela, kalau dia tak ingin ayahnya dalam bahaya. Young Ran mengajak ayahnya
pergi.
Tae Joo pada Seol Hee : Direktur
Yoon, kirim kepemilikan apartemen ini padanya hari ini. Kita akan membayar
semuanya, pajak dan biaya rekonstruksi. Apartemen ini akan menjadi 32-Pyung
dalam tiga tahun. Akan ada tiga kamar tidur. Kau juga bisa hidup bersamanya. Young
Ran, tempatmu berdiri sekarang... akan menjadi kamar anakmu.(Tae Joo sales yah, pinter banget
iklan...gxgx)
Young Rae sepertinya luluh dengan
kata-kata Tae Joo. Tuan Park menatap anaknya bimbang.
Choon Ho menatap senang selebaran
kandidat Kepala Asosiasi, karena disana ada Tuan Park yang mau mengikuti
pencalonan. Choon Ho berlalu, tapi sesuatu menyita perhatiannya. Selebaran
disamping Taun Park terpampang wajah Pil Doo yang juga mengikuti pemilihan.
Choon Ho berbalik, menatap selebaran Pil Doo.
Tae Joo mendapat selebaran Pil
Doo dengan geram. Seol Hee hanya menatap selebaran Pil Doo meremehkan karena
Pil Doo bukan orang yang bermoral.
Tae Joo : Hubungi korban
kebakaran yang terjadi empat tahun lalu. Sekarang. Hubungi kelompok warga yang
digusur. Insiden tersebut harus direkam.Kita harus mendapatkan video itu.
Cepat!
Disisi lain, beberapa orang mulai
mendukung Tuan Park, banyak juga yang memberi selamat padanya.
Min Jae menelfon Won Jae untuk
meminta dana 2 milyar, dia menelfon dengan ekspresi yang sangat kesal karena
Won Jae tak menanggapi perkataan Min Jae. Won Jae mengatakan kalau dia sedang
rapat tetapi suara diseberang telefon terdengar jelas kalau ada seorang wanita
yang sedang tertawa-tawa.
Min Jae memutuskan panggilannya,
Min Jae pada Sek.Kang : Suruh
kandidat Nomor 4 dan Nomor 6 mundur dari pencalonan mereka. Jangan
menegosiasikan jumlah yang mereka inginkan, berikan saja pada mereka. Periksa
juga jumlah yang diinginkan perwakilan asosiasi wanita.
Min Jae yakin kalau mereka dapat
bertahan dua hari saja maka keadaan akan berbalik.
Seo Yoon berdoa dengan sangat
khusyuk di sebuah gereja, Dong Sung dan Sek.Seo Yoon menghampirinya. Mengerti
akan ada yang dibicarakan, Sek. Seo Yoon meninggalkan mereka berdua.
Dong Sung menghampiri Seo Yoon
dan duduk di bangku sebelah Seo Yoon, dia menunduk dan mulai berdoa.
Dong Sung mengeluh dirinya yang
mulai lupa, “Seo Yoon-ah, aku tidak mengingatnya”
Seo Yoon menoleh menatap ayahnya,
Dong Sung meminta Seo Yoon untuk tetap tinggal disisinya.
Seo Yoon mengatakan dengan sedih
dan sedikit ragu dengan keputusannya sendiri: 'Tetaplah di sisiku, Min Jae.' Apakah
lima belas tahun yang lalu? Ketika Min Jae bersiap-siap untuk belajar di luar
negeri setelah kuliah... kau mengatakan itu padanya. kau menyuruhnya untuk
tinggal di sisimu dan membantu Won Jae. Won Jae mengabaikan orang-orang yang
tidak secerdas dia... dan takut pada orang yang lebih pintar darinya. Apa yang
terjadi antara Won Jae dan Min Jae akan terus terulang... Antara Won Jae dan
aku.
Dong Sung seolah tak perduli
dengan kekhawatiran putrinya, Aku akan menjadikan Konstruksi Sung Jin menjadi
perusahaan induk.
Dong Sung berdiri mendekati
mimbar(?) gereja, dia meminta Seo Yoon untuk terus menjaga Sung Jin sampai
Myung hoon berusia tiga puluh tahun karen tak ada lagi yang bisa diharapkan.
Seo Yoon sedikit terhenyak dengan
permintaan ayahnya, “Won Jae tak akan membiarkannya”
Dong Sung menceritakan
pengorbanan Dong Jin dulu semasa perang, Dong Jin rela masuk penjara tiga kali
karena menyelamatkan Dong Sung yang mencuri tiga genggam nasi, Dong Jin masuk
penjara 3 kali. “Ketika aku menendang Dong Jin keluar, ketika aku memasukkan
Yong Jae ke dalam penjara... aku berdoa
setiap waktu. 'Tuhan, jika mungkin, biarkan cawan ini berlalu dariku. ' Tapi
dia membuatku minum dari cawan yang ada didepanku.” (Dong Sung sudah mencoba yang terbaik agar tak mengeluarkan Dong Jin dan
Yong Jae dari perusahaan, tapi karena kelakuan mereka yang semakin menjadi,
Dong Sung terpaksa melakukan hal yang sebenarnya tak ingin dilakukannya)
Dong Sung : Otakku akan
memburuk... tubuhku juga akan memburuk. Bahkan mungkin aku tidak akan
mengenalimu...
Mata Seo Yoon menggenang,
mendengar penuturan ayahnya, ayah...
Seo Yoon mendekati ayahnya,
mensejajari Dong Sung berdiri. Dong Sung memberikan sebuah pulpen dan menasehati
Seo Yoon untuk jangan jadi orang baik tapi jadilah orang yang ditakuti.
Seo Yoon menangis dalam diam.
Dong Sung dengan tulus mengatakan
kalau dia menyayangi putrinya.
Seo Yoon benar-benar sudah tak
bisa menahan tangisnya. Dengan terisak dia memeluk ayanya, mungkin dia begitu
takut akan kehilangan ayah yang sangat dia sayangi dan banggakan.
Won Jae sedang menelfon dengan
direktur Jung membahas tentang model iklan untuk Sung Jin.
Won Jae memndang heran ruangan
Direktur Kim yang sedang dikosongkan, Seo Yoon yang melakukan itu. Won Jae
masuk.
Sek. Seo Yoon memberikan sebuah
dokumen : Setiap perusahaan yang bergabung akan mengirim dua orang profesional
untuk posisi diatas manajer. Diperkirakan totalnya sekitar 32 orang... Wakil
direktur utama akan berasal dari seseorang di tingkat presiden...
Seo Yoon membaca dokumen lalu
menyuruh Sekertarisnya untuk mengambil alih. Sekertaris menjawab, “Ya..
Presiden”
Won Jae yang sedari tadi berdiri
bengong, terkejut mendengar jabatan Seo Yoon sekarang.
Seo Yoon lalu memberi selamat
pada Won Jae yang akan dipromosikan, “Mulai sekarang kau akan mengawasi
strategi untuk masa depan Group. aku juga akan menyandang gelar Presiden
Konstruksi Sung Jin mulai saat ini.”
Won Jae bertanya dengan bergetar,
“apa aku salah jika aku marah”
Seo Yoon tak memperdulikan
pertanyaan Won Jae, Seo Yoon menyuruh Won Jae jangan memenui Min Jae. “aku akan
mengucapkan selamat tinggal padanya. Aku telah mengirim beberapa orang.”
Sebuah rombongan membawa kotak
biru memasuki ruang kerja Min Jae, mereka utusan dari divisi pajak.
Choi Gi Won sambil menunjukan
surat perintah(divisi penyelidikan pajak) : Kami menerima surat peringatan
tentang penghindaran pajak di Pembangunan Sung Jin. Kami akan melakukan
pencarian dan penyitaan.
Petugas itu segera melakukan
penyitaan, Dong Jin menghentikan mereka. Dong Jin mnyuruh petugas itu menelfon
Direktur Kim. Choi Gi Won, : Dia diperintahkan untuk meminta bantuan dari
kejaksaan jika pencarian dan penyitaan ditolak.
Dong Jin kesal mengumpat Direktur
Kim, tapi Min Jae menggeleng menyuruh Dong Jin berhenti.
Telefon Min Jae berdering, itu
dari Won Jae yang menyuruh Min Jae jangan gugup karena dia yang akan
mengurusnya.
Tapi Seo Yoon mengatakan pada Won
Jae tapi perkataan Seo Yoon ini juga didengar oleh Min Jae, kalau Tim
perencanaan strategis akan mengambil alih rekonstruksi dengan baik, “Beritahu
Min Jae. Aku hanya menutup pintu dari Pembangunan Sung Jin. Jadi berhenti di
situ. Jika ia maju selangkah lebih dekat... Paman akan menghabiskan sisa
hidupnya di penjara.”
Min Jae perlahan menurunkan
telfonnya dari telinga, dia sepertinya sangat-sangat geram sekarang. Sedangkan
Dong Jin menatap Min Jae dengan penuh kekhawatiran.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar