Gong Shil masih memeluk Joong Won, “Terima kasih.”
Joong
Won melepaskan pelukannya, dan melihat tangan Gong Shil yang masih
berpegangan padanya. Gong Shil pun segera minta maaf, tetap memegang
Joong Won sangat membantunya.
Joong Won kemudian menggenggam tangan Gong Shil dan mengajaknya pergi dari tempat itu.
Setelah
agak jauh, Joong Won bertanya apakah sudah tidak ada masalah. Gong Shil
berpikir sudah tidak ada lagi hantu yang mengikuti mereka.
Gong Shil melepaskan genggaman Joong Won dan mencoba melihat ke sekitar.
“Sudah tidak ada.” Gong Shil kembali menggenggam tangan Joong Won.
“Mengapa kau tetap memegang tanganku jika memang sudah tidak ada?”
Gong Shil melepaskan tangannya, “Tanganku tetap ingin menjangkau dan menyentuh tubuhmu.”
Joong
Won agak kesal, “Aku bukanlah sebuah kue udang murahan yang bisa kau
ambil begitu saja, bahkan jika tanganmu tidak dapat memegang semuanya.”
Gong Shil mengatakan bahwa Joong Won benar,
Joong Won adalah seorang Presdir yang sangat mahal. Dan juga, Gong Shil
berpikir Joong Won sangat marah padanya hingga akan melarangnya
menyentuhnya lagi.
“Terima kasih karena menolongku keluar (dari tempat itu) Presdir.” Gong Shil membungkukan badan berterima kasih.
Joong
Won memandang Gong Shil dan berkata ia telah membuat taksiran yang
tinggi mengenai nilai Gong Shil, ia tidak akan mendorong jauh sesuatu
yang sangat mahal.
Gong Shil tertawa: “Ah...benar, aku adalah radar 10 milyar mu yang bisa melihat hantu..”
Joong
Won: “Kau bernilai 10 milyar saat kau menjadi seorang radar yang jujur,
tapi jika kau melaporkan kesalahan (berbohong) lagi, maka nilaimu
adalah nol. Jika itu terjadi lagi, kau akan menendang dirimu sendiri
dengan tanpa harapan.”
Gong Shil menunduk dan benar-benar merasa bersalah, ia mengerti dan meminta maaf.
“Aku hanya ingin membuatmu merasa lebih baik.”
Joong
Won menunjuk mulut Gong Shil, “Jangan mencoba menghiburku. Semua yang
aku inginkan adalah kemampuanmu untuk menemkan Cha Hee Joo menggunakan
indera ke enam.”
Gong Shil mengerti dan merasa
bertindak berlebihan. Mulai sekarang, dia hanya akan menggunakan indera
ke enamnya dan tidak akan melewati batas. Joong Won lalu mengatakan
besok Gong Shil bisa mulai bekerja, dia sudah membuat sebuah posisi
untuk Gong Shil.
Gong Shil terharu: “Benarkah?
Aku selalu dipecat karena hantu. Aku tidak membayangkan bahwa aku akan
mendapatkan pekerjaan! Terima kasih banyak, Presdir. Mulai sekarang, aku
akan berusaha yang terbaik untuk melihat hantu.”
Joong Won: “Sekarang karena kau mempunyai tempat perlindungan yang dekat, sungguh-sungguhah untuk menunjukan kemampuanmu.”
Gong Shil: “Ya, aku akan berusaha yang terbaik. Tapi…apakah kau benar-benar akan memotong gajiku setiap kali aku menyentuhmu?”
“Memegang tangan harganya 100.000 won. Memeluk harganya 1.000.000 won. Kau sudah menggunakan gajimu bulan ini.”
Joong Won tersenyum sinis dan akan berbalik pergi, tapi Gong Shil menahannya, dan berpikir itu sedikit kasar.
“100.000 won!” Joong Won mengingatkan Gong Shil yang tidak sengaja memegang tangannya.
Gong
Shil melapaskan tangannya dan berjanji tidak akan memegang Joong Won
sembarangan lagi. Joong Won mengatakan dia memperingatkan Gong Shil
mulai sekarang, jika Gong Shil tetap menyentuhnya karena Gong Shil tidak
bisa mengontrol tangannya,
“Kau tidak akan
pernah bisa melihat wajah Joo Goon. Jadi, sebelum menyentuhku, berpikir
hati-hati, dan hanya menyentuh saat kau sangat ketakutan sampai tidak
bisa bernapas.”
Gong
Shil mengangguk mengerti, dan mengeluh Joong Won menjadi sangat mahal,
di saat dia mengatakan tidak akan mendorongnya menjauh.
“Tidak
masalah jika kau mengeluh. Aku satu-satunya orang di dunia yang kau
butuhkan. Yang berarti walaupun aku bertindak mahal, aku penyelesaian
masalah yang tidak bisa kau tolak.” Joong Won menunjukan badannya.
“Tapi
jika kau seperti itu, aku juga satu-satunya untukmu, dan hanya aku.
Hanya aku yang menjadi penghubungmu dengan Cha Hee Joo.”
“Benar.
Kau satu-satunya. Jika aku tidak bersamamu, kau merasa ketakutan hingga
kau merasa akan mati, benar? Saat kau tidak bersamaku, aku merasa….”
Joong Won berpikir, dan Gong Shil tersenyum mengharap lanjutannya akan bagus….
“Hanya semacam perasaan ‘Sangat buruk’”
Joong
Won kemudian pergi. Gong Shil mengikutinya dengan riang dan berkata
ingin melepaskan rasa kecewa Joong Won yang tadi. Juga menanyakan apakah
Joong Won bercanda tentang gajinya yang akan di potong.
***
Di
rumah, Joong Won mengambil botol sampanye di kulkasnya, kemudian dia
mengingat saat tadi dia menyentuh tangan Gong Shil. Joong Won memandangi
tangannya, dan berkata 100.000 won bahkan tidak senilai dengan sebotol
sampanye. Lalu Joong mengingat saat dia memeluk Gong Shil, dan berkata:
“1.000.000 won. Aku memeluknya dengan harga
tidak sampai setengah harga kulkas. Hargaku terlalu murah.” Joong Won
menutup kulkas dengan marah.
***
Di
rumah Gong Shil berbicara dengan boneka (kucing?) nya. Dia menirukan
kata-kata Joong Won, “Tempat perlindunganmu sudah datang, jadi
bersembunyilah!”
Gong Shil memeluk boneka itu.
gong Shil mengatakan bahwa tadi Joong Won mengagumkan. Gong Shil
memarahi boneka itu, seperti dia memarahi dirinya sendiri. Jangan
berpikir kalau Joong Won memeluknya karena dia menyukainya. Dia hanya
melakukannya untuk memburu hantu. Jika terus berpikir seperti itu,
mungkin dia akan kehilangan tempat persembunyiannya.
“Bisa melihat hantu tidak berarti kau juga seorang hantu kan? Benar, aku orang yang spesial.”
Gong Shil lalu memeluk boneka itu lagi berkali-kali, sekarang seakan boneka itu adalah Joong Won.
“Satu juta. Dua juta. Tiga juta. Hantu, pergilah!”
***
Seorang
wanitaberjalan di lorong sebuah rumah dengan membawa kotak dan diikuti
oleh seorang wanita muda. Dia masuk ke sebuah ruangan, disana sudah ada
seorang nenek dan pria muda yang sedang duduk.
Wanita tadi duduk, dan meletakan kotak yang tadi dia bawa di atas meja.
“Aku telah menemukan seorang gadis yang akan cocok dengan cucumu.”
“Berapa usianya? Apakah sama dengan usia Ji Woo?”
Mereka berbicara dalam bahasa mandarin.
Wanita
(Madam Go) itu mengatakan bahwa si gadis berusia sama dengan Ji Woo,
dan juga dia meninggal di usia yang sama dengan usia sat Ji Woo
meninggal. (Jadi, wanita muda dan pria muda yang tadi bersama mereka
adalah hantu, karena ternyata hanya ada mereka berdua di sana.)
Madam
Go membuka kotak yang tadi dia bawa, disana ada boneka pasangan
penganti pria dan wanita, dan juga kertas ramalan tanggal pernikahan
berdasarkan horoskop mereka berdua yang telah di persiapkan Madam Go.
Nenek
membuka kertas ramalan, dan membacanya. Madam Go merasakan kehadiran Ji
Woo di ruangan itu, dia berharap Ji Woo bisa pergi dengan tenang
setelah menikah. Nenek bertanya pada Ji Woo apakah dia bisa pergi dengan
tenang setelah ini.
Lalu, hantu Ji Woo berubah
wujud menjadi sangat mengerikan membuat si hantu wanita kabur. Kemudian
lukisan dirinya di kamar itu terjatuh di lantai, angin masuk melalui
jendela yang tiba-tiba terbuka meniup lilin dan menumpahkan gelas
sehingga airnya membasahi kertas ramalan pernikahan tadi.
Madam
Go tersenyum sisnis, “Aku tidak berpikir cucumu menyukai gadis yang
telah ku pilih. Aku akan menemukan seorang pengantin wanita yang akan di
sukai cucumu yang sudah meninggal, dan akan kembali lagi nanti.”
***
Gong
Shil mengeringkan rambutnya yang sudah di cuci di depan kipas angin.
Dia lalu bercermin dan mengambil tasnya hendak berangkat kerja. Ini hari
pertamanya kerja, dan Gong Shil terlihat senang sekali.
Kang
Woo turun dari kamarnya, hendak pergi kerja juga. Di bawah dia disambut
oleh kakak-adik Lee. Seung Mo, sang kakak mengatakan pada Kang Woo
bahwa kiriman susu sudah datang dan akan memberikannya pada Kang Woo.
Tapi Kang Woo memberikannya pada Seung Mo.
Seung
Mo: “Hyung, aku mendengar Gong Shil noona mendapatkan pekerjaan di
tempat yang sama dengan tempatmu bekerja. Dia baru saja berangkat. Aku
harap dia tidak dipecat lagi. Hyung, kau jagalah dia (Kang Woo
tersenyum). Noona mengatakan bahwa banyak orang menakutkan yang terus
mengikuti dan mengganggunya.”
Kang
Woo bertanya orang seperti apa. Seung Mo hanya bilang nanti Kang Woo
juga akan mengetahuinya, karena Kang Woo sangat berani jadi jangan
berlari, jagalah Gong Shil noona.
Kang Woo
tersenyum: “Aku menyukai Gong Shil noona, tapi aku tidak menyukai susu.
Jadi kalian bisa meminumnya untukku.” Kang Woo membelai rambut kedua
anak itu dan berlalu.
Seung Mo mengatakan pada
adiknya bahwa jika Kang Woo tidak meninggalkan Gong Shil noona, mereka
bisa terus meminum semua susu milik Kang Woo. Seung Joon mengangguk.
***
Saat
sedang berjalan dengan tenang, Gong Shil di kagetkan dengan sesuatu.
Kang Woo yang berada di depannya seperti melihat Gong Shil sedang
berbicara dengan orang yang terhalang tembok.
“Pergi!
Jangan mengikutiku!” Gong Shil marah, tapi si hantu kopi yang ternyata
mengagetkannya tadi malah melipat tangannya. Gong Shil marah lagi,
“Biarkan aku hidup normal, berhenti menggangguku!”
Kang
Woo menghentikan langkah Gong Shil dan bertanya siapa orang tadi itu,
dan kemana perginya, karena sudah tidak terlihat lagi. Belum sempat Gong
Shil menjawab, Kang Woo berlari ke depan hendak mengejar “orang” itu.
Hantu
kopi muncul lagi. Gong Shil berjanji akan membelikan kopi untuknya,
jadi datang lagi nanti. Gong Shil lalu mengejar Kang Woo. Kang Woo
berhenti dan mengatakan mereka pasti kehilangan orang itu.
“Apa itu? Pelecehan seksual? Tukang copet?” tanya Kang Woo khawatir campur penasaran.
Gong Shil: “Bukan apa-apa. Jangan khawatir.”
Kang Woo: “Aku mendengar dari Seung Mo bahwa banyak orang menakutkan yang mencarimu.”
Gong Shil tersenyum: “Bukan seperti itu.”
Kang
Woo berkata dia memikirkan hal yang aneh, selalu melihat ke sekitar dan
terlihat gelisah. Bahkan Gong Shil juga mengambil jalan yang jauh
menuju rumah, pasti karena suatu tujuan. Gong Shil tidak bisa menjawab.
“Tae Gong Shil, apakah mungkin, kau mendapatkan pinjaman dari lintah darat? Apakah kreditur yang mengejar dan mengganggumu?”
Gong Shil menggeleng. “Lalu apa?” Tanya Kang Woo lagi.
“Um..yang
mengejarku adalah…hantu. Sekarang, ada satu dibelakangmu.” Gong Shil
berbisik. Kang Woo pelan-pelan membalikan badan dan melihat si hantu
kopi di belakangnya. Lalu Kang Woo pingsan.
Gong
Shil memegang kepalanya, ternyata tadi hanya ada dalam pikirannya. Kang
Woo bertanya lagi, siapa yang mengganggu Gong Shil.
“Aku di kejar oleh seorang hantu….sepertinya seorang penguntit.”
“Penguntit?” “
Gong Shil: “Dia mengikutiku siang dan malam, menggangguku.”
Gong Shil: “Dia mengikutiku siang dan malam, menggangguku.”
Kang Woo: “Apakah kau sudah melaporkannya? Apa kau ingin pergi ke kantor polisi bersamaku sekarang?”
Gong
Shil menjawab tidak, dia tidak ingin pergi ke kantor polisi, “Aku
baru-baru ini menemukan cara untuk hidup, jadi kau tidak perlu
mengkhawatirkan itu.”
Lalu
Kang Woo menawarkan diri untuk membantu Gong Shil, karena dia pernah
menjadi seorang penjaga pribadi, jadi dia tahu bagaimana caranya
mengatasi penguntit. Gong Shil tersenyum, “Apakah kau mengatakan bahwa
kau akan menjadi pengawalku? Aku sangat berterima kasih, tapi kau tidak
perlu melakukannya.”
Kang Woo tersenyum, “Aku sangat ahli. Aku tidak akan meminta bayaran.”
Gong Shil merasa tersanjung, “Lalu, haruskah aku meminnta bantuanmu?”
Kini
mereka jalan bersama menuju kantor. Kang Woo memegang Gong Shil yang
akan tertabrak orang yang sedang berjalan berlawanan arah. Mereka
berjalan penuh senyuman.
Tanpa
mereka tahu, ada yang melihatnya. Sekertaris Kim di dalam mobil
memberitahu Joong Won ada Gong Shiil di depan yang sedang berjalan
dengan Kang Woo. Sekertaris Kim juga bilang Tae Yang terlihat sangat
gembira (bright) di hari pertamanya ini. Joong Won malah mengatakan
karena Tae Yang terlalu terang (bright) membuatnya kepanasan, sangat
mengganggu. Sekertaris Kim terlihat heran dengan perkataan Joong Won.
Mungkinkah Joong Won mulai cemburu?
Di luar, Kang Woo dan Gong Shil masih berbincang-bincang.
Kang Woo: “Melihat bagaimana Presdir memberikanmu pekerjaan, aku kira dia tidak akan memperlakukanmy seperti orang gila lagi.”
Gong Shil: “Dia sekarang mempercayaiku dan memberikan sebuah pekerjaan penting.”
Kang Woo: “Apakah kau membantu Presdir dengan persoalan pribadinya? Apa itu?”
Belum
sempat menjawab, Gong Shil melihat mobil Joong Won melewatinya, dia
takut telambat, lalu berlari meninggalkan Kang Woo. Kang Woo memandang
kepergian Gong Shil dengan masih meninggalkan tanda tanya. Sepertinya
Kang Woo berusaha mengorek informasi dari Gong Shil.
***
Joong
Woon dan Sekertaris Kim menuju kantornya. Begitu sampai di depan
kantor, Gong Shil tiba-tiba datang menghadang dan menyapanya.
Joong Won: “Apa ini? Tae Gong Shil, apakah kau secepat hantu?”
Gong Shil tersenyum: “Aku harus berada disini sebelum Presdir karena aku sekertarismu…”
Joong Won keheranan: “Sekertaris? Siapa? Kau? Siapa yang mengatakannya padamu? Sekertaris Kim?”
Sekertaris
Kim menyangkal, dia belum mengatakan apapun pada Gong Shil. Gong Shil
bertanya apakah ini bukan tempatnya bekerja sebagai sekertaris Joong
Won. Joong Won mengatakan ini bukan tempat dimana Gong Shil seharusnya
berada.
“Lalu dimana seharusnya aku berada?” tanya Gong Shil lagi.
Sekertaris
Kim mengantar Gong Shil ke ruangannya. Gong Shil tersenyum. Lalu
Sekertaris Kim membuka pintu ruangan, Gong Shil kaget melihat banyak
tumpukan barang di ruangannya. Gong Shil mengatakan ini seperti ruangan
penyimpanan barang. Sekertaris Kim bercerita, dulu ruangan itu dipakai
untuk pelanggan VIP, karena tidak terpakai akhirnya digunakan sebagai
ruangan penyimpanan barang untuk pusat pelanggan.
Gong Shil: “Lalu, apa posisiku?”
Sekertaris
Kim: “Namanya adalah Konsultan Pusat Pelanggan untuk Pelanggan Khusus.
Tapi sebetulnya kau mengatur ruang penyimpanan.”
Gong Shil memaksakan senyumnya, lalu mendesah, dan cemberut. Sekertaris Kim melihatnya dengan tidak enak.
***
Joong
Won sedang meneropong. Sekertaris Kim menghampirinya. Sekertaris Kim
mengatakan Gong Shil terlihat sangat kecewa karena posisi itu tidak
seperti yang dia bayangkan.
“Benarkah? Itu posisi yang sangat cocok untuknya. Sayang sekali.” Joong Won tersenyum meledek.
***
Gong
Shil membaca kartu namanya, kemudian melihat ke sekeliling ruangan,
“Akankah ada pelanggan khusus yang datang kemari?” Gong Shil kembali
melamun.
Tiba-tiba pintu ruangannya terbuka
lebar, dan menutup sendiri dengan keras hingga papan nama yang ada di
pintu nama tengahnya terlepas. Dan terdengar suara Gong Shil berteriak
frustasi, “Mengapa pelanggan pertamaku seorang hantu? Aku akan
membelikanmu kopi. Aku akan mengurusnya, seperti biasa kan?”
***
Madam
Go datang ke mall Kingdom. Orang-orang melihatnya dengan aneh dan
saling berbisik. Dia kemudian berpapasan dengan Bibi Joo dan Direktur
Do. Bibi Joo dan Madam Go saling menatap dan sedikit menganggukan
kepala. Madam Go kemudian berlalu. Direktur Do bertanya pada istrinya,
apakah istrinya itu mengenal wanita yang tadi lewat.
Kini mereka ada di kantor Direktur Go.
Bibi
Joo: “Dia adalah wanita keturunan China yang dikenal sebagai mak
comblang di antara orang-orang kaya. Dia adalah mak comblang untuk orang
yang sudah meninggal.”
Direktur Do karena kaget hampir saja menyemburkan kopi yang sedang diminumnya, “Orang yang sudah meninggal?”
Bibi Joo: “Dia menyocokan arwah dalam pernikahan.”
Madam Go sedang mengadakan pernikahan arwah.
Suara
Bibi Joo: “Memikirkan sebuah keluarga akan mendapat masalah jika
anaknya meninggal dalam keadaan masih sendiri, aku mendengar dia
menyocokan mereka satu sama lain. Dia panggil Madam Go karena dia adalah
seorang perencana pernikahan hantu.”
Direktur Do: “Keluarga kaya akan melakukan apapun.”
Bibi
Joo menghela nafas, dan menanyakan perihal Bang Shil yang mendapatkan
sebuah kamar. Direktur Do mengatakan itu sebuah kantor, bukan kamar.
“Dan itu Gong Shil, bukan Bang Shil!” Dorektur Do kesal istrinya terus saja salah menyebut nama Gong Shil.
Bibi
Joo terus menatap suaminya. Direktur Do merasa bersalah telah
keceplosan membentak istrinya. Di antara kebingungan harus berbuat apa,
dia mengeluarkan kalimat pemungkas, “Sarangheyo..”
***
Gong
Shil menunjukan kartu namanya pada kakaknya. Gong Ri heran, apakah
Kingdom mempunyai posisi itu. Gong Shil bilang ada, kantornya memang
tidak terlalu kelihatan tapi itu seperti ruang penyimpanan di jalan
menuju kantor Presdir. Gong Shil merasa tidak akan ada sesuatu yang aneh
akan menempel pada Gong Shil lagi disana.
Gong Shil berbisik dan melirik ke sampingnya: “Mereka datang.” Gong Shil kemudian menggeser satu gelas kopinya ke samping.
Gong Ri berkata dengan muka takutnya: “Yang satu untukmu…dan yang satu lagi untuknya.”
“Dia
pasti keranjingan kopi disini. Dia terus saja menempel di sekitarku. Di
adalah pelanggan khusus pertamaku.” Gong Shil menunjuk si hantu kopi
lalu tertawa.
Gong Ri menyuruh Gong Shil membawa
hantu itu ke pusat pelanggannya jika dia memang pelanggan Gong Shil.
Tapi Gong Shil menolaknya dan mengatakan bahwa dia menyukai tempat itu.
Gong Shil pun pamit pergi.
Ternyata,
hantu kopi itu mengikuti Gong Shil. Gong Shil bertanya padanya mengapa
hanya kopi saja yang terus dia bicarakan. Dan saat Gong Shil berbicara
dengan hantu kopi, Madam Go lewat. Madam Go merasa heran melihat Gong
Shil berbicara sendiri, dan akhirnya sepertinya dia tahu Gong Shil
sedang berbicara dengan hantu yang bisa di lihatnya. Gong Shil sempat
menoleh melihat Madam Go, lalu dia melanjutkan perjalannya. Dan Madam Go
mengikutinya.
Madam Go berdiri di depan kantor
Gong Shil dan berkata: “Seseorang yang mencelupkan kakinya dalam
kematian sementara dia masih hidup…Dia akan melakukannya.”
***
Direktur Do berbincang dengan Joong Won di kantor Joong Won.
Direktur Do: “Kemarin, dengan Presdir Mall Giant, aku menukar sambutan, karena kau tidak ada disini.”
Joong Won: “Kau tidak hanya ‘menukar sambutan’ dengan pesaing kita, bukan begitu?”
Direktur
Do duduk di meja Joong Won, dan jelas terlihat Joong Won tidak
menyukainya. Direktur Do mengatakan mereka juga saling menukar
informasi, dan kelihatannya Presdir Mall Giant memiliki sebuah kolam
investasi yang besar. Perusahaan Distribusi Shanghai, Presdir Wang,
seorang Korea-Cina. Dia mengatakan dia sedang memikirkan untuk
bekerjasama dengan Presdir Wang.
Joong
Won: “Presdir Wang, Perusahaan Distribusi Shanghai? Aku dengar dia
baru-baru ini kehilanan cucunya yang berharga dan dengan sepenuhnya
meninggalkan dunia bisnis. Presdir Mall Giant…dia sedang mengejar angsa
liar yang dia percayai disebut ‘koneksi’. Apakah dia sedang mencoba
membangun perusahaannya menggunakan kesepakatan bisnis yang tidak dapat
dicapai?”
Direktur Do mengambil pulpen Joong Won
dan memainkannya: “Tapi, jika kesepakatan terjadi, itu akan bernilai
milyaran dolar. Mendapatkan informasi itu sebelumnya tidak akan buruk
juga. Presdir Wang adalah seorang pelanggan khusus VIP di Kingdom.”
Joong
Won yang kesal pulpennya dibuat mainan oleh pamannya, mengambil pulpen
itu dan meletakan kembali pada tempatnya. Lalu, dia memberitahu bahwa
istrinya bru saja pergi ke pusat pelanggar yang baru di buat Joong
Won.tidak buruk untukku memberikanmu info ini sebelumnya, kan? Tanya
Direktur Do. Joong Won sedikit tersenyum, lalu mendorong pantat Direktur
Do yang duduk dengan santai dimejanya menggunakan telpon kantor.
***
Joong
Won menemui Gong Shil di kantornya. Joong Won tampak berjalan mondar
mandir saat Gong Shil mengatakan bahwa wanita yang tadi datang (Bibi
Joo) memberinya pekerjaan sebelum pergi. Dia mengatakan pada Gong Shil
untuk mengunjungi Presdir Wang dan harus mengunjungi orang spesial itu.
Joong Won mengatakan cucu keluarga Wang sudah
meninggal dunia. Joong Won bertanya, tidak akankah Gong Shil melihatnya
jika pergi kesana. Gong Shi ketakutan dan berkata tidak akan pergi
kesana. Joong Won sejenak berpikir dan kemudian menemukan sebuah ide,
dia sedikit tersenyum.
“Tidak, pergilah. Jika
dia ada disana, temui dia. Cari tahu apakah Perusahaan Distribusi
Shanghai berencana berkerja sama dengan mall Giant. Tanyakan pada nenek
apa rencana bisnisnya.”
“Aku takut….apakah Presdir Wang merupakan orang yang penting untukmu?”
Joong Won: “Sangat penting. Bahkan jika itu sesuatu yang kecil, tanyakan padanya.”
Gong
Shil cemberut: “Karena Presdir bilang ini penting, maka aku akan pergi.
Tapi, jika sesuatu yang menakutkan mengikutiku di sana, aku tidak bisa
untuk tidur dari kesusahan.”
Joong
merentangkan tangannya, “Kau punya tempat perlindungan. Lakukan dengan
baik dan kembali. Jika kau ketakutan, akau akan memelukmu. Gratis.”
Mendengar
kata ‘gratis’, mata Gong Shil terbelalak, benar-benar terbelalak. Dia
memperhatikan badan Joong Won yang terbuka lebar dan seakan-akan ingin
langsung memeluknya. Gong Shil tertawa dan mendekatkan tangannya di dada
Joong Won.
***
Gong
Shil masuk ke dalam rumah Presdir Wang bersama dengan Madam Go yang
telah mengenakan pakaian ritualnya. Madam Go memperkenalkan Gong Shil
pada Presdir Wang. Lalu Madam Go meminta Gong Shil untuk mengganti
pakaiannya. Presdir Wang juga memintanya.
***
Bibi
Joo menemui Joong Won. Bibi Joo mengatakan alasannya tidak terlalu
banyak berbicara tentang gadis itu (Gong Shil) karena dia pikir lebih
baik Joong Won bersamanya daripada Hee Joo yang sudah meninggal.
Walaupun Gong Shil terlihat seperti tidak memiliki banyak, tapi
setidaknya dia seorang wanita normal.
Joong
Woon: “Dia dengan pasti, tidak normal. Dan juga, wanita itu bekerja
dalam penugasan yang aku berikan padanya, jadi jangan membuatnya sulit
dengan sengaja memberinya pekerjaan lebih.”
Bibi
Joo: “Aku tidak memberikan pekerjaan padanya dengan sengaja. Aku
mengirimnya karena Madam Go mengajukan permintaan khusus bahwa aku harus
mengirimnya ke sana.”
Joong
Won menanyakan siapa itu Madam Go. Bibi Joo menjawab, ada seorang
wanita yang dikenal sebagai Madam Go. Dia adalah mak comblang untuk
arwah. Melihatnya keluar masuk rumah Presdir Wang, Bibi Joo merasa rumor
yang beredar itu benar. Rumor yang mengatakan bahwa dia mencoba
memberika cucu keluarga mereka yang sudah meninggal sebuah pernikahan
dan mencoba menemukan pengantin wanita yang baik.
Joong
Won mengatakan itu adalah cerita hantu yang menggelikan. Tapi Bibi Joo
penasaran mengapa wanita itu secara khusus memilih Bang Shil. Joong Won
tampak berpikir tak tenang.
***
Gong Shil sudah berganti pakaian. Ada hantu pria yang melewatinya, Gong Shil akan mengikutinya, tapi ponselnya berdering.
“Presdir..ini sedikit menakutkan, tapi telponmu membuatnya berkurang.”
Joong
Won bertanya apakah Gong Shil baik-baik saja dan apa yang dia lihat
disana. Gong Shil melihat cucunya yang sudah meninggal, Gong Shil merasa
dia ada di rumah itu. Gong Shil melihat fotonya, dia terlihat muda dan
tampan.
“Dia sakit sejak kecil, dan dia
meninggal di rumah tanpa pernah mempunyai pacar. Neneknya (Presdir Wang)
sangat sedih karena itu.”
Joong Won menelpon
Gong Shil sambil berjalan mondar mandir di kantornya. Kemudian Joong Won
menanyakan apa yang sedang dilakukan Gong Shil sekarang. Gong Shil
mengatakan mereka memintanya memakai sesuatu, jadi dia memakainya. Joong
Won bertanya lagi memakai apa, dan mengapa mereka meminta Gong Shil
memakainya.
“Aku tidak tahu, tapi ini adalah
sebuah gaun cantik yang kau lihat di film-film Cina. Aku kira mereka
menyebutnya gaun pengantin Cina.”
Joong Won menghentikan langkahnya: “Gaun apa? Mengapa kau mengenakannya? Lepaskan dan segera keluar dari sana.”
Gong Shil: “Mengapa?”
Joong Won: “Keluar sekarang!”
Gong
Shil: “Kau mengatakan pekerjaan ini penting! Aku akan mencoba yang
terbaik dan menemukan apa yang bisa aku temukan sebelum pergi.”
Gong
Shil menutup telponnya, dan menyimpannya disana begitu saja. Dia
kemudian berlari ke arah hantu Ji Woo (cucu Presdir Wang yang meninggal)
tadi berjalan.
Joong
Won memanggil-manggil Gong Shil di telpon, tapi telponnya sudah
terputus. Joong Won berusaha tidak peduli, karena menurutnya Gong Shil
pergi dengan kedua kakinya sendiri. Tapi kemudian dia teringat Gong Shil
yang berubah pikiran untuk mendatangi tempat itu karena dia bilang itu
penting.
“Jika dia mempunyai kemampuan melihat
hantu, dia seharusnya bisa merasakan ada sesuatu yang salah dan pergi!
Mengapa dia mengikuti semua yang aku katakan?” Joong Won kesal.
***
Gong
Shil terus mengikuti hantu Ji Woo sampai dia masuk ke sebuah ruangan
yang ada seguci bunga mawar berwarna hijau muda. Gong Shil menebak itu
adalah kamar Ji Woo. Tiba-tiba pintu tertutup. Dari luar Madam Go
mengunci pintu kamar itu. Gong Shil tentu saja panik dan menggedor pintu
minta dibukakan.
Madam
Go: “Tolong habiskan satu malam di kamar itu. Walaupun kau bukan orang
yang sudah meninggal, kau bisa melakukannya. Untuk membiarkan sang cucu
pergi dengan damai, tolong habiskan satu malam bersamanya.”
Lalu Madam Go memberikan kunci kamar itu pada seorang pelayan wanita yang ditugaskan berjaga di depan kamar.
Gong
Shil yang tahu percuma dia terus menggedor pintu karena tidak akan di
buka, berjalan masuk lebih dalam ke kamar. Dia terkejut melihat sosok Ji
Woo yang berdiri membelakangi di dekat jendela. Tapi Gong Shil tetap
mendekatinya. Hantu Ji Woo menoleh dan wajahnya berubah menjadi
mengerikan. Gong Shil refleks menutup wajahnya.
***
Seorang
pelayan memberitahu Presdir Wang bahwa ada seseorang yang mencarinya.
Orang itu masuk, dan dia adalah Joong Won. Yeay. Presdir Wang menanyaka
apa yang membuat Joong Won datang kesana.
“Aku datang untuk mencari karyawanku yang dikirim kesini. Dimana dia?”
Presdir Wang menanyakan mengapa seorang Presdir secara pribadi mencari karyawan wanitanya yang tidak spesial sama sekali.
“Jika dia bukan seorang karyawan yang spesial, kau tidak akan memanggilnya kesini.”
Presdir
Wang tersenyum, dia mengundang Gong Shil karena memiliki permintaan
khusus. “Aku memperlakukannya dengan baik sebagai tamuku, jadi
berpura-puralha kau tidak tahu dan silahkan pergi.”
Joong Won: “Siapa yang memperlakukannya? Cucu keluarga ini yang sudah meninggal?”
Presdir
Wang marah dan berkata dalam bahasa Cina bahwa ini masalah penting
keluarganya, jadi Joong Won tidak perlu campur tangan.
“Dia adalah karyawanku yang sangat penting. Aku akan campur tangan.” Joong Won membungkuk dan mencari Gong Shil.
Joong
Won bertemu dengan seorang pelayan yang merapikan barang-barang milik
Gong Shil. Joong menanyakan padanya dimana Gong Shil. Pelayan itu ragu,
tapi sepertinya dia mengatakannya juga karena sekarang Joong Won berada
di depan kamar yang di masuki Gong Shil dan Ji Woo. Joong Won meminta
pelayan yang ada di situ untuk membukanya. Pelayan itu tidak mau.
“Bukalah.” Presdir Wang datang bersama Madam Go. “Buka pintunya.”
Pelayan
itu membuka kunci kamar. Saat Joong Won akan masuk, Presdir Wang
berkata, “Kau akan menyesalinya jika kau membuka pintu itu. Pesaingmu
datang menemuiku. Aku bisa memutuskan untuk berkerja sama dengan mereka.
Itu tergantung padamu. Apa yang akan kau lakukan?” (maksudnya jika
Joong Won membuka pintu itu, maka Presdir Wang akan bekerja sama dengan
mall Giant. Tapi jika tidak, mungkin dia akan bekerja sama dengan Joong
Won.
Joong Won terdiam, dia ragu. Namun akhirnya
dia melepaskan pegangannya pada gagang pintu, “Jika demikian, tentu
saja aku harus—“
Gong
Shil muncul dari pintu, “Presdir.” Joong Won mendorong Gong Shil
kembali masuk. (kan kalau Gong Shil keluar Presdir Wang akan bekerja
sama dengan Giant.)
Gong Shil kembali ke luar, “Presdir, kau disini.”
Joong
Won: “Wanita ini, bukan aku.” (maksudnya Gong Shil keluar sendiri bukan
dia yang mengajaknya. Jadi Presdir Wang jangan menyalahkannya dan
bekerja sama dengan Giant)
Madam Go: “Rencananya sekarang berantakan, Presdir.”
Presdir
Wang menatap marah pada mereka berdua. Joong Won juga seperti
menyalahkan Gong Shil. Gong Shil yang tidak tahu apa-apa sih, senyum
aja.
Lalu Gong Shil mengatakan bahwa cucu Presdir Wang ingin berbicara dengannya dan Gong Shil menirukan kata-kata Ji Woo.
“Nenek,
apakah kau pikun? Hentikan! Dan wanita (Madam Go), ambil boneka itu,
lemparkan dan katakan padanya untuk pergi!” Gong Shil meninju bokongnya
dan mengacungkan tinjunya ke depan.
Presdir Wang terharu, “Itu memang benar Ji Woo-ku.” (Presdir Wang sepertinya mengenali gaya tinju bokong itu..)
Madam Go membuang muka. Joong Won tersenyum pada Gong Shil. Dan Gong Shil mengedipkan matanya pada Joong Won lalu tersenyum.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar