Soo Yeon menghilang dan Jung Woo
menyesali apa yang sudah dia lakukan, yaitu meninggalkan Soo Yeon
sendiri di gudang. Sampai-sampai dia terus bermimpi, tentang Soo Yeon.
Kasihan Jung Woo, apalagi ayahnya tidak mau membantu mencari Soo Yeon,
malah ayahnya berusaha menutup-nutupi kalau kejadian itu tidak pernah
ada.
Pada penayangannya yang ke empat ini, drama I Miss You mendapat rating
nationwide 8.4 % dan di Seol sendiri mendapat rating 9.9 %, data ini
didapat dari TNmS Media Korea sedangakan data yang didapat dari AGB
Nielsen, rating nationwide 7.0 % dan di Seol sendiri mendapat rating 8.4
%.
Dengan tubuh penuh luka, dan pandangan menerawang, Jung Woo terus
memikirkan Soo Yeon, adik tirinya yang tidak tega melihat kakaknya
seperti itu, terus memintanya untuk berhenti menangis, namun Jung woo
tidak bisa menghentikannya, air matanya terus jatuh.
Di lantai bawah, CEO Han dan Ibu Hwang mendapat saran dari dokter untuk
membawa Jung Woo dikirim ke rumah sakit jiwa. karena kalau dibiarkan
terus seperti itu, itu tidak akan baik untuk kesehatan fisik dan mental
Jung Woo, tetapi Ibu Hwang menolak dia mengatakan bagaimana kalau ada
orang yang tahu putra dari CEO Han masuk RSJ, itu akan menjadi rumor
yang buruk.
Tanpa kata, CEO Han pergi, dia memberi tanggung jawab pada Ibu Hwang untuk mengurus Jung Woo seperti yang diinginkannya.
Kembali di kamar Jung Woo, adiknya mencoba untuk menghibur Jung Woo, dia
menyanyikan sebuah lagu untuk JUng WOo, ketika tiba-tiba, di luar ada
seseorang yang memanggil namanya.
Suara itu adalah suara ibu Soo Yeon dan kali ini, Jung Woo bereaksi mendengarnya, tapi tiba-tiba dia menjadi ketakutan.
Di luar, ibu Soo Yeon terus memanggil2, sedangkan Eun Joo bersembunyi.
Ibu Soo Yeon sedikit skeptis dengan rencana ini, namun Eun Joo
mengatakan kalau semua itu akan berhasil. Saat itu, dua orang anak buah
CEO Han datang pada ibu Soo Yeon dan mengusirnya, Ibu Soo Yeon
berpura-pura mundur, dan membawa orang-orang menjauh dari gerbang
bersamanya.
Eun Joo pun menggunakan kesempatan ini untuk masuk ke rumah. Eun Joo
bergegas mencari kamar Jung Woo, adik Jung Woo yang ada disana
mengatakan kalau ada sesuatu yang salah dengan Jung Woo.
Eun Joo berlari ke kamarnya dan mengunci pintu. Dia melihat sekeliling
kamar untuk mencari Jung Woo dan akhirnya dia melihat Jung Woo meringkuk
dan bersembunyi di bawah meja. Eun Joo pada awalnya akan marah dengan
Jung Woo, namun saat melihat keadaan Jung Woo diapun mengurungkan
niatnya.
Tidak kehilangan fokus, Eun Joo langsung bertanya kepadanya tentang Soo
Yeon dan apa yang terjadi, Eun Joo berkata "Kau berjanji padanya kalau
kau tidak akan mengabaikannya lagi," saat dia menarik keluar buku harian
Soo Yeon dan menunjukkan pada Jung Woo, Eun Joo mengatakan kalau Soo
Yeon menyukainya.
Jung Woo akhirnya mengangkat kepalanya, namun tiba-tiba Ibu Hwang masuk
dan menyeret Eun Joo pergi. Dalam perjalanan keluar, Eun Joo terus
bertanya di mana Soo Yeon dan itu membuat Jung Woo mulai menangis.
Detektif Kim dan anak buahnya berjalan menyusuri hutan. Mereka menerima
berita kalau kendaraan yang dicurigai milik penculik, sudah ditemukan
namun didalamnya sudah tidak ada penculik itu lagi.
Berharap untuk bisa menemukan beberapa petunjuk, mereka mencari van, tapi van itu benar-benar kosong.
Pemilik van ternyata sedang disiksa oleh CEO Han, yang memutuskan untuk mengintrogasi penculik.
Dia menuntut untuk mengetahui di mana Perawat Hye Mi, tetapi penculik mengatakan kalau mereka tidak tahu.
Kembali ke rumah, Jung Woo akhirnya mendapat keberanian untuk melihat
buku harian Soo Yeon, dan dia melihat setiap lembarnya dan dia melihat
gambar-gambar yang dibuat Soo YEon, dan itu membuat air mata mulai
jatuh.
"Aku menyukainya.aku tidak menyukainya.Aku menyukainya.aku tidak menyukainya.Aku menyukainya.aku tidak menyukainya.Jika aku melihat riak di air, itu berarti aku menyukaimu.Ini sedikit memalukan, tapi aku akan memberitahumu ketika mulai hujan.aku akan datang."
Terlihat flashback saat Jung Woo dan Soo Yeon bersama-sama, saat mereka
belajar bersama, saat Jung Woo melakukan gerakan sulap didepan wajah Soo
Yeon, semua kenangan indah itu ditulis Soo Yeon dalam buku hariannya.
Jung Woo terus menangis, membaca tentang semua yang Soo Yeon tulis bahkan hal-hal kecil tentang Jung Woo.
"Saat angin bertuip kencang, aku memikirkamu.Karena angin mataku saku, dan aku jadi memikirkamu.Ketika aku berjalan terengah-engah, aku teringat padamu.Saat lampu jalan berkedip-kedip, aku teringat padamu.Dari lampu jalan ke rumah saya - ada 280 langkah. dan saat itu akupun memikirkamu.Aku memikirkanmu, untuk menghapus semua kenangan burukku"
Jung Woo teringat saat hujan salju pertama dan saat ia melanggar
janjinya untuk bertemu dengannya. jung Woo menangis, dan masih dipenuhi
dengan rasa bersalah.
Eun Joo menyambut ayahnya dengan beberapa pertanyaan tentang Soo Yeon,
Detektif Kim mengatakan kalau semua barang bukti terdapat sidik jari
Jung Woo. Detektif Kim mengatakan kalau dia akan mengatakan pada
atasannya kalau harus mendapatkan lencana kehormatan seorang detektif
lagi, dan Eun Joo mengatakan pada ayahnya untuk mendapatkan
kehormatannya kembali.
Detektif Kim mendapat telepon dari departemen forensik tentang sepatu
Soo Yeon. Detektif Kim mendapat konfirmasi bahwa itu adalah sepatu Soo
Yeon, dan dia juga mendapat kabar kalau Soo Yeon diperkosa.
Detektif Kim Syok mendengarnya dan dia juga sampai terjatuh lemas. Eun
Joo bertanya apa yang terjadi, Detektif Kim memegang tangan Eun Joo. dan
dia mulai mengutuk para penculik.
Kemudian ia berpaling dari Eun Joo dan mengatakan kepadanya, "Mulai
sekarang, aku tidak akan hanya mencari Soo Yeon, tapi aku akan mencari
mu. Aku sekarang bukan sebagai detektif, tetapi sebagai seorang ayah.
Jadi aku akan melakukan segalanya. Aku akan menangkap mereka"
Eun Joo mengatakan pada ayahnya "Pastikan untuk menemukannya. Pastikan untuk membawa Soo Yeon kembali. "
Detektif Kim mengancam atasannya kalau dia akan membuka kasus Lee Tae
Soo kalau ia tidak mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Jung
Woo. Pilihan yang diberikan detektif Kim membuat bingung atasannya,
Detektif Kim mengakui kalau ia akan hidup sebagai seorang polisi, tapi
setelah apa yang bajingan lakukan untuk Soo Yeon, ia memutuskan kalau ia
tidak bisa untuk tidak melakukan penyelidikan.
Dia tidak peduli kalau harus dipecat, karena ia akan berhenti menjadi
polisi ketika ia mencoba untuk menutupi kasus Lee Tae Soo.
Polisi tiba di kediaman CEO Han, dan Detektif Kim dengan percaya diri
menunjukkan pada keluarga Han sebuah surat perintah penangkapan. CEO Han
dan Detektif Kim saling memberi pandangan tajam, ketika terdengar suara
seseorang yang mengatakan, "Kenapa kau datang sekarang?"
Semua orang menoleh ke arah suara itu, dan orang yang berkata itu adalah Jung Woo.
Mengabaikan perintah orangtuanya untuk kembali ke kamarnya, Jung Woo
berjalan mendekati Detektif Kim dan mengangkat tangannya, "Tangkap
aku."
Detektif Kim meminta maaf sebelumnya dan kemudian memborgol tangan Jung
Woo. CEO Han melotot marah pada Detektif Kim, dan berkata "Beraninya
kau?!"
Di luar, Detektif Kim memerintahkan petugas polisi lain untuk tidak mengikutinya.
Jelas, kalau sebenarnya rencana Detektif Kim hanya akan menginterogasi
Jung Woo, namun dia harus membawa Jung Woo keluar rumah terlebih dulu.
CEO Han mengikuti polisi keluar, dan dia mengatakan kalau dia adalah
ayah Jung Woo, jadi dia akan mengikuti mereka ke kantor polisi.
Detektif Kim mencemooh dan menjawab, "Silakan ikuti kami jika kau bisa."
Brigade Polisi pergi, meninggalkan CEO Han dan anak buahnya yang hanya bisa melihat Jung Woo dibawa pergi.
CEO Han kemudian memerintahkan asistennya untuk membiarkan Detektif Kim
menemukan Soo Yeon. entah encana kotor apa yang ada dikepalanya?
Ditempat umum, penculik menemukan penculik satunya yang pecandu
obat-obat dan pemerkosa Soo Yeon. Penculik1 bertanya mengapa penculik2
tidak mengangkat telepon nya. Tapi sebelum mereka dapat ngobrol anak
buah CEO Han sudah mengelilingi dua penjahat itu lagi.
Asisten CEO Han melempar sweater Soo Yeon yang bernoda. Ini terlalu banyak bukti DNA untuk diabaikan.
Detektif Kim membawa Jung Woo ke sebuah sungai dan Jung Woo perlahan-lahan semuanya yang terjadi pada malam itu.
Detektif Kim mengakui pada Jung Woo kalau dia memiliki sesuatu yang
ingin dia katakan pada Soo Yeon, dan begitu juga Jung Woo. Detektif Kim
mengaku pada Jung Woo kalau Soo Yeon bukanlah putri seorang pembunuh
dan itu semua adalah kesalahannya karena menutupinya.
Detektif Kim meminta maaf pada Jung Woo karena sudah menangkapnya,
Detektif Kim memberitahu jung Woo kalau dia ingin menemukan Soo Yeon
secara pribadi.
Jung Woo terus menceritakan semua detail tentang kejadian malam itu.
Eun Joo mengetahui ada salah satu gaun Soo Yeon yang jatuh dari tempat
laundri. Tanpa kata, Eun Joo menutup gaun itu dengan benar.
Di dalam rumah, ibu Soo Yeon tergeletak di sebelah seragam sekolah Soo Yeon dan dia terus menangis, membelai pakaian Soo Yeon.
Jung Woo terus mengingat-ingat ciri-ciri penculik itu dan dia mengingat
kalau ujung jari keempat penculik itu hilang. Dia juga mengatakan
penculik menggunakan narkoba. Detektif Kim buru-buru mengeluarkan
gambar mobil yang melanggar batas kecepatan dan dia bertanya pada Jung
Woo apakah ia dapat mengidentifikasi pengemudi tersebut adalah
penculiknya.
Meskipun wajah pada gambar tidak jelas, Jung Woo menegaskan kalau orang
yang ada digambar itu adalah penculik, ituu semua membawa mereka
selangkah lebih dekat dalam memecahkan kasus.
Detektif Kim memberikan sepatu Soo Yeon pada Jung Woo , satu-satunya hal
tersisa setelah gudang terbakar. Detektif Kim menjelaskan kalau para
penculik berusaha untuk menyingkirkan bukti, namun Jung Woo mengatakan
kalau bukan seperti itu yang terjadi, karena CEO Han menangkap kedua
penculik dan menuju ke gudang.
Mencurigai satu atau dua hal, Detektif Kim buru-buru bergumam kalau
mereka harus melakukan penyelidikan lebih lanjut, namun Jung Woo
mengatakan dia akan mencari tahu tentang ayahnya.
Detektif Kim mengatakan pada Jung Woo untuk tidak menarik kesimpulan
terlebih dulu tentang ayahnya. detektif Kim kemudian menepuk kepala
Jung Woo dan menyuruhnya untuk tersenyum, ketika ia menerima panggilan
kalau saksi mata telah muncul.
Detektif Kim tiba di stasiun, para anak buah detektif Kim banyak
mengeluh karena mereka merasa diberi tugas yang suli dan secara tidak
langsung mereka mengutuk Detektif Kim yang selalu merasa benar sendiri.
Mengabaikan pernyataan itu, Detektif Kim mulai bertanya tentang saksi
mata yang melihat Soo Yeon, Saksi mata itu mengungkapkan kalau dia
melihat Soo Yeon, dia juga mengungkapkan ciri-ciri Soo Yeoon dengan
benar, namun dia sedikit mencurigakan sehingga Detektif Kim bertanya
mengapa tiba-tiba dia memutuskan untuk melaporkan semuanya sekarang dan
apakah dia berbohong.
Saksi mata mengungkapkan pada polisi kalau dia melihat Soo Yeon, namu
detektif Kim masih belum bisa percaya karena tempat dimana saksi melihat
Soo Yeon itu terlalu jauh dari tempat ia menemukan sepatu Soo Yeon.
Sementara itu, Jung Woo masih berada di sungai, melempar batu ke dalam
air dan melihat riak air itu. dengan mengatakan, "datang ... tidak
datang ... datang ... tidak datang."
Anjing Polisi mulai menggonggong dan polisi buru-buru berlari dan mereka
menemukan sweater Soo Yeon yang berlumuran darah sudah terkubur di
dalam tanah. Detektif Kim segera mengakui kalau sweater adalah milik
putrinya.
hmmm,,,,, apa inilah cara CEO Han membantu Detektif Kim menemukan Yeon Soo?
Jung Woo melihatnya dari kejauhan, dimana Detektif Kim memeluk sweater itu dan mulai menangis. Saat itu, Detektif Kim diberitahukan kalau tersangka penculikan sudah diketemukan.
Sendirian, Detektif Kim langsung mendatangi lokasi penculik itu, sedangkan CEO Han terus mencari Perawat Hye Mi. Jung Woo memutuskan untuk bertanya langsung pada ayahnya tentang penculik itu dan di mana mereka berada.
Asisten CEo Han mengatakan pada Jung Woo kalau mereka berhasil lolos. Disaat asisten sedang memberi penjelasan pada Jung Woo, CEO Han dengan dingin berjalan pergi tanpa menjawab pertanyaan Jung Woo. Sebelum pergi mengikuti CEO Han, Asisten mengatakan pada Jung Woo untuk kembali ke Amerika.
Merasa kalau hubungan dia dan ayahnya sekarang sudah terasa ada jarak, Jung Woo menempatkan fotonya lebih dekat dengan foto ayahnya di atas meja.
Penculik1 datang ke ruang karoke, untuk menyambut penculik 2. Penculik 1 mengatakan pada penculik 2 untuk melakukan apa yang dia bilang, atau mereka berdua akan mati. tepat pada saat itu, Detektif Kim dengan santai masuk ke ruangan itu dan langsung mengunci pintu.
Detektif Kim memperkenalkan dirinya sebagai ayah Soo Yeon dan dia bertanya di mana Soo Yeon sebelum dia berusaha mengalahkan kedua penculik itu. Dia memborgol salah satu penculik ke meja, sementara penculik yang satunya mencoba untuk melawan detektif Kim dengan pisau.
Penculik 1 yang diborgol mengakui kalau mereka sudah melakukan penculikan, namun penculik 2 tidak mau menyerah begitu saja, "Penculikan, pemerkosaan. Berapa tahun aku akan dipenjara? Tujuh tahun ?", penculik 2 menambahkan "kalau aku menyerah dan mengakui semuanya apakah hukuman untukku bisa menjadi tiga atau dua tahun?"
Detektif Kim dengan cepat bisa memborgol penculik 2, ketika ia melihat kalau penculik 2 hanya mempinyai 4 jari, dia dapat memastikan kalau orang ini yang sudah memperkosa Soo Yeon.
Detektif Kim tidak bisa menahan amarahnya pada penculik itu dan langsung menginjak area pribadi milik penculik 2 itu, dengan geram detektif Kim bertanya, "Apakah itu sakit?"
Detektif Kim bertanya sekali lagi, diia bertanya pada mereka di mana Soo Yeon sekarang, karena geram dengan apa yang diperbuat detektif Kim padanya, penculik 2 mengakui kalau dia sudah membunuh Soo Yeon.
Kedua pelaku dibawa ke TKP, untuk mempraktekkan apa yang sudah dia lakukan pada Soo Yeon. Sedangkan Jung Woo, duduk di ruang tunggu, dia hanya terdiam, sementara Detektif Kim menatap ke luar, mendengar berita.
Untuk reka ulang peristiwa, tubuh Soo Yeon digantikan dengan patung dan atas pengakuan penculik, tubuh Soo Yeon ditenggelam ke dasar sungai karena kejadian itu sudah terlalu lama, jadi tidak di lakukan pencarian. Saat polisi bertanya di mana penculik mengubur sweater Soo Yeon, dan penculik itu menjawab kalau dia tidak tahu persis di mana tempatnya.
Ibu Soo Yeon menyaksikan reka ulang peristiwa itu. Dia berjalan mendekati penculik dan mengungkapkan kalau dirinya adalah ibu Soo Yeon. Ibu bertanya pada penculik mengapa ia melakukan semua itu, Ibu mulai menangis, dan menyuruh penculik untuk mengatakan yang sebenarnya dan mengatakan kalau Soo Yeon masih hidup.
Saat semuanya ditayangkan di televisi Jung Woo menutup matanya.
Ibu Hwang datang untuk membawanya ke bandara, tapi Jung Woo mengabaikan dirinya dan langsung lari.
Jung Woo pergi ke taman bermain. Dia duduk di bawah perosotan, dia berharap Soo Yeon akan menemukannya, tapi tidak ada yang datang. Tiba-tiba ia mendengar suara Soo Yeon yang menanyakan apakah dia akan datang lagi besok.
Soo Yeon tersenyum manis pada Jung Woo, sedangkan Jung Woo tidak bisa menahan tangisnya.
Jung Woo menjawab: "Tidak.....Besok, lusa, dan hari setelah itu ... karena aku akan datang setiap hari”
Bayangan Soo Yeon menghilang saat Jung Woo mendengar suara derit ayunan.
Jung Woo meminta Soo Yeon keluar, Jung Woo terus bertanya di mana Soo Yeon.
Jung Woo duduk di bawah perosotan, karena ia teringat kembali pada semua yang dia dengar tentang insiden itu. Tiba-tiba kecurigaannya muncul dan Jung Woo bangkit untuk kembali ke rumah.
Tanpa berpikir lagi, ia pergi ke kantor ayahnya dan mulai mencari sesuatu diantara barang-barang milik ayahnya. Adiknya yang ada disana memperingatkan Jung Woo kalau CEO Han akan datang dan dia akan mendapat masalah jika ketahuan. Akhirnya Jung Woo menemukan laci meja yang terkunci. Dia mencari kunci dan menemukannya dan dia langsung membuka laci .....
Didalam laci itu berisi gambar detektif Kim dan semua informasi pribadinya. Sepertinya CEO Han telah menyelidiki siapa detektif Kim sebenarnya.
Kemudian di bagian belakang laci, Jung Woo menemukan kantong plastik. Di dalamnya ada ponsel, ponsel miliknya, yang belum dia lihat semenjak kejadian itu.
Jung Woo kemudian menangis dan menyebut nama Soo Yeon.
Tiba-tiba, telepon berdering.
Setelah menatapnya kaget, Jung Woo menekan tombol panggilan dan dengan hati-hati mengatakan halo.
Ada keheningan, sampai suara yang tak asing lagi untuknya berkata, "Jung Woo. Han Jung Woo. "
Jung Woo mulai menangis lagi, dan menanyakan apakah itu benar-benar Soo Yeon, tapi sebelum dia bisa bertanya di mana Soo Yeon berada sekarang, telepon disampar darinya.
Demikian juga di tempat Soo Yeon, Perawat Hye Mi mendorong Soo Yeon untuk menjauh dari telepon (Soo Yeon masih hidup!). melihat Soo Yeon diperlakukan seperti itu, Hyung Joon bergegas ke sisinya, dan Perawat Hye Mi berteriak kalau mereka tidak seharusnya membawa Soo Yeon bersama mereka.
Seluruh wajah Soo Yeon dibalut perban.
Jung Woo meminta pada ayahnya untuk mengembalikan teleponnya, tetapi CEO Han mengatakan kalau Soo Yeon sudah mati. Tapi Jung Woo terus bersikeras kalau Soo Yeon masih hidup, tak bisa mengontrol emosinya CEO Han menampar Jung Woo dan mengatakan kalau Jung Woo sudah gila.
Jung Woo bertanya apakah ayahnya benar-benar berpikir seperti itu?.
Jung Woo mengatakan kalau ia membutuhkan telepon karena ia memiliki sesuatu untuk dikatakan kepada Soo Yeon. Jung Woo menambahkan kalau dia tidak bisa hidup jika Soo Yeon benar-benar sudah mati, karena CEO Han mengatakan, semua itu adalah kesalahan Jung Woo.
Adik Jung Woo menangis dan mengatakan kalau telepon itu benar-benar berdering dan meminta ayahnya untuk percaya pada Jung Woo. CEO Han mengatakan putrinya untuk tenang dan dia juga melempar ponsel ke lantai.
Ibu Hwang datang dan membawa adik pergi sehingga di ruang itu hanya Jung Woo dan CEO Han.
Jung Woo mengambil ponselnya di lantai dan berkata kalau ayahnya tidak pernah berusaha mencari Soo Yeon seperti yang dijanjikan.
CEO Han mengakui itu, dan dia juga mengatakan kalau Jung Woo seharusnya tidak terjerat cinta dengan sampah seperti Soo Yeon, putri si pembunuh.
CEO Han memberitahu Jung Woo untuk berkemas dan berangkat ke Amerika, tetapi tiba-tiba ekspresi Jung Woo berubah.
Jung Woo bangkit dan berjalan menghadap CEO Han, Jung Woo menatap langsung ke mata ayahnya, dan bertanya: "Kau bilang kau hanya mempercayaiku, kan?"
CEO Han mengatakan, ya. Hanya anaknya, Han Jung Woo.
Jung Woo: "Jangan percaya padaku. Karena aku tidak akan mempercayaimu”
Jung Woo berjalan ke kamarnya, dan meraih buku harian Soo Yeon di mejanya, lalu dia keluar untuk pergi.
CEO Han mengatakan kalau Jung Woo memilih pergi, dia tidak akan bisa kembali lagi.
Tanpa berpikir panjang, Jung Woo langsung meninggalkan rumah, dan mengabaikan kata-kata ayahnya.
Sebelum meninggalkan rumah, Jung Woo sempat berbalik untuk melihat rumahnya, namun dia sudah memantab kan hati dan terus melanjutkan perjalanannya. (woooow.... aku suka karakter ini, walaupun dia masih remaja, tapi Jung Woo sudah tegas dengan sikapnya, dia tidak akan bisa diperalat oleh ayahnya)
Di kantor polisi, Atasannya datang dan berteriak kalau hasilnya keluar, kasus ditutup, tapi Detektif Kim berteriak kalau kasus belum dimulai. Atasananya berteriak mengatakan kalau Detektif Kim dipecat, dengan senang hati detektiif Kim melempar lencananya, borgol, dan surat pengunduran diri, dia mengatakan kalau dia malu menjadi seorang detektif.
Detektif Kim marah karena kasus ditutup terlalu mudah, hanya karena seseorang datang dan mengakui kejahatan, tetapi dengan tidak ada bukti atau alasan apapun untuk menjelaskan mengapa semua itu terjadi. "Apakah Soo Yeon benar-benar mati?" Detektif Kim berteriak "Orang-orang yang tahu segalanya tapi tidak melakukan apapun bahkan lebih buruk!"
Detektif Kim berjanji kalau dia akan menemukan Soo Yeon dan menunjukkan pada orang-orang kebenarannya.
Saat itu, Jung Woo masuk ke kantor polisi. Dia menatap mata Detektif Kim, Jung Woo mengatakan kalau Soo Yeon masih hidup. Detektif Kim mengatakan kalau dia tahu. Jung Woo mengatakan apa yang dia katakan itu benar dan Detektif Kim mengulangi kalau ia tahu.
Jung Woo berlutut di depan Detektif Kim.
"Kumohon temukan Soo Yeon. Aku percayamu"
Jung Woo berbalik ke arah petugas polisi yang lain dan memberitahu mereka bahwa ia percaya mereka juga..
Jung Woo berteriak mengatakan "aku punya sesuatu untuk aku katakan padanya,”
Jung Woo dengan erat memegang buku harian Soo Yeon dan mengatakan "Aku rindu Soo Yeon ..."
Detektif Kim berlutut di samping Jung Woo dan memeluk dia.
Sementara itu, Perawat Hye Mi bertanya apakah Hyung Joon mau ikut bersama dengannya atau tidak
Hyung Joon menolak pergi karena dia tidak ingin meninggalkan Soo Yeon sendiri.
Perawat Hye Mi mengambil kalung milik Hyung Joon dan berniat akan pergi, tapi Hyung Joon berteriak kalau perawat Hye Mi tidak akan bisa melakukan apa-apa dengan kalung itu tanpa dirinya, karena uang hanya bisa dikeluarkan ketika ia berusia 18 tahun.
Hyung Joon mengatakan kalau dia tidak akan pergi jika Soo Yeon tidak diajak.
Hyung joon kemudian mendekati Soo Yeon dan menunjukkan padanya sebuah artikel surat kabar yang memberitakan kematiannya. Hyung Joon mengatakan padanya untuk bangun dan menyadari mengapa Jung Woo tidak menelponnya balik, "Itu karena dia sudah membuangmu." (oooh.... kata-kata hyung Joon jahat banget, keliatan banget kalau dia benar-benar gak suka sama Jung Woo)
Dengan rasa tak percaya dengan semuanya, Soo Yeon mulai menangis meraung-raung. Dia menjerit kesakitan saat ia mengingat apa yang terjadi malam itu dan bagaimana Jung Woo melepaskan tangannya dan memilih pergi.
Adegan beralih ke scenen di masa depan yang memperlihatkan Jung Woo dewasa berjalan mendekat dan memeluk Soo Yeon dewasa. Dia mengatakan kalau dia tidak akan melepaskan tangannya saat ini.
Scene berubah dimana Hyung Joon dewasa yang menangis menyedihkan.
Sebuah tembakan terdengar, dan Jung Woo jatuh.
Soo Yeon dan Hyung Joon berjalan bersama-sama menyusuri jalan, dan tiba-tiba Soo Yeon memudar dan menghilang.
Soo Yeon meminta maaf, dan Jung Woo bertanya mengapa.
"Aku tidak menangis karena aku sedih. Tapi itu karena angin. "
hmmm,,,,, apa inilah cara CEO Han membantu Detektif Kim menemukan Yeon Soo?
Jung Woo melihatnya dari kejauhan, dimana Detektif Kim memeluk sweater itu dan mulai menangis. Saat itu, Detektif Kim diberitahukan kalau tersangka penculikan sudah diketemukan.
Sendirian, Detektif Kim langsung mendatangi lokasi penculik itu, sedangkan CEO Han terus mencari Perawat Hye Mi. Jung Woo memutuskan untuk bertanya langsung pada ayahnya tentang penculik itu dan di mana mereka berada.
Asisten CEo Han mengatakan pada Jung Woo kalau mereka berhasil lolos. Disaat asisten sedang memberi penjelasan pada Jung Woo, CEO Han dengan dingin berjalan pergi tanpa menjawab pertanyaan Jung Woo. Sebelum pergi mengikuti CEO Han, Asisten mengatakan pada Jung Woo untuk kembali ke Amerika.
Merasa kalau hubungan dia dan ayahnya sekarang sudah terasa ada jarak, Jung Woo menempatkan fotonya lebih dekat dengan foto ayahnya di atas meja.
Penculik1 datang ke ruang karoke, untuk menyambut penculik 2. Penculik 1 mengatakan pada penculik 2 untuk melakukan apa yang dia bilang, atau mereka berdua akan mati. tepat pada saat itu, Detektif Kim dengan santai masuk ke ruangan itu dan langsung mengunci pintu.
Detektif Kim memperkenalkan dirinya sebagai ayah Soo Yeon dan dia bertanya di mana Soo Yeon sebelum dia berusaha mengalahkan kedua penculik itu. Dia memborgol salah satu penculik ke meja, sementara penculik yang satunya mencoba untuk melawan detektif Kim dengan pisau.
Penculik 1 yang diborgol mengakui kalau mereka sudah melakukan penculikan, namun penculik 2 tidak mau menyerah begitu saja, "Penculikan, pemerkosaan. Berapa tahun aku akan dipenjara? Tujuh tahun ?", penculik 2 menambahkan "kalau aku menyerah dan mengakui semuanya apakah hukuman untukku bisa menjadi tiga atau dua tahun?"
Detektif Kim dengan cepat bisa memborgol penculik 2, ketika ia melihat kalau penculik 2 hanya mempinyai 4 jari, dia dapat memastikan kalau orang ini yang sudah memperkosa Soo Yeon.
Detektif Kim tidak bisa menahan amarahnya pada penculik itu dan langsung menginjak area pribadi milik penculik 2 itu, dengan geram detektif Kim bertanya, "Apakah itu sakit?"
Detektif Kim bertanya sekali lagi, diia bertanya pada mereka di mana Soo Yeon sekarang, karena geram dengan apa yang diperbuat detektif Kim padanya, penculik 2 mengakui kalau dia sudah membunuh Soo Yeon.
Kedua pelaku dibawa ke TKP, untuk mempraktekkan apa yang sudah dia lakukan pada Soo Yeon. Sedangkan Jung Woo, duduk di ruang tunggu, dia hanya terdiam, sementara Detektif Kim menatap ke luar, mendengar berita.
Untuk reka ulang peristiwa, tubuh Soo Yeon digantikan dengan patung dan atas pengakuan penculik, tubuh Soo Yeon ditenggelam ke dasar sungai karena kejadian itu sudah terlalu lama, jadi tidak di lakukan pencarian. Saat polisi bertanya di mana penculik mengubur sweater Soo Yeon, dan penculik itu menjawab kalau dia tidak tahu persis di mana tempatnya.
Ibu Soo Yeon menyaksikan reka ulang peristiwa itu. Dia berjalan mendekati penculik dan mengungkapkan kalau dirinya adalah ibu Soo Yeon. Ibu bertanya pada penculik mengapa ia melakukan semua itu, Ibu mulai menangis, dan menyuruh penculik untuk mengatakan yang sebenarnya dan mengatakan kalau Soo Yeon masih hidup.
Saat semuanya ditayangkan di televisi Jung Woo menutup matanya.
Ibu Hwang datang untuk membawanya ke bandara, tapi Jung Woo mengabaikan dirinya dan langsung lari.
Jung Woo pergi ke taman bermain. Dia duduk di bawah perosotan, dia berharap Soo Yeon akan menemukannya, tapi tidak ada yang datang. Tiba-tiba ia mendengar suara Soo Yeon yang menanyakan apakah dia akan datang lagi besok.
Soo Yeon tersenyum manis pada Jung Woo, sedangkan Jung Woo tidak bisa menahan tangisnya.
Jung Woo menjawab: "Tidak.....Besok, lusa, dan hari setelah itu ... karena aku akan datang setiap hari”
Bayangan Soo Yeon menghilang saat Jung Woo mendengar suara derit ayunan.
Jung Woo meminta Soo Yeon keluar, Jung Woo terus bertanya di mana Soo Yeon.
Jung Woo duduk di bawah perosotan, karena ia teringat kembali pada semua yang dia dengar tentang insiden itu. Tiba-tiba kecurigaannya muncul dan Jung Woo bangkit untuk kembali ke rumah.
Tanpa berpikir lagi, ia pergi ke kantor ayahnya dan mulai mencari sesuatu diantara barang-barang milik ayahnya. Adiknya yang ada disana memperingatkan Jung Woo kalau CEO Han akan datang dan dia akan mendapat masalah jika ketahuan. Akhirnya Jung Woo menemukan laci meja yang terkunci. Dia mencari kunci dan menemukannya dan dia langsung membuka laci .....
Didalam laci itu berisi gambar detektif Kim dan semua informasi pribadinya. Sepertinya CEO Han telah menyelidiki siapa detektif Kim sebenarnya.
Kemudian di bagian belakang laci, Jung Woo menemukan kantong plastik. Di dalamnya ada ponsel, ponsel miliknya, yang belum dia lihat semenjak kejadian itu.
Jung Woo kemudian menangis dan menyebut nama Soo Yeon.
Tiba-tiba, telepon berdering.
Setelah menatapnya kaget, Jung Woo menekan tombol panggilan dan dengan hati-hati mengatakan halo.
Ada keheningan, sampai suara yang tak asing lagi untuknya berkata, "Jung Woo. Han Jung Woo. "
Jung Woo mulai menangis lagi, dan menanyakan apakah itu benar-benar Soo Yeon, tapi sebelum dia bisa bertanya di mana Soo Yeon berada sekarang, telepon disampar darinya.
Demikian juga di tempat Soo Yeon, Perawat Hye Mi mendorong Soo Yeon untuk menjauh dari telepon (Soo Yeon masih hidup!). melihat Soo Yeon diperlakukan seperti itu, Hyung Joon bergegas ke sisinya, dan Perawat Hye Mi berteriak kalau mereka tidak seharusnya membawa Soo Yeon bersama mereka.
Seluruh wajah Soo Yeon dibalut perban.
Jung Woo meminta pada ayahnya untuk mengembalikan teleponnya, tetapi CEO Han mengatakan kalau Soo Yeon sudah mati. Tapi Jung Woo terus bersikeras kalau Soo Yeon masih hidup, tak bisa mengontrol emosinya CEO Han menampar Jung Woo dan mengatakan kalau Jung Woo sudah gila.
Jung Woo bertanya apakah ayahnya benar-benar berpikir seperti itu?.
Jung Woo mengatakan kalau ia membutuhkan telepon karena ia memiliki sesuatu untuk dikatakan kepada Soo Yeon. Jung Woo menambahkan kalau dia tidak bisa hidup jika Soo Yeon benar-benar sudah mati, karena CEO Han mengatakan, semua itu adalah kesalahan Jung Woo.
Adik Jung Woo menangis dan mengatakan kalau telepon itu benar-benar berdering dan meminta ayahnya untuk percaya pada Jung Woo. CEO Han mengatakan putrinya untuk tenang dan dia juga melempar ponsel ke lantai.
Ibu Hwang datang dan membawa adik pergi sehingga di ruang itu hanya Jung Woo dan CEO Han.
Jung Woo mengambil ponselnya di lantai dan berkata kalau ayahnya tidak pernah berusaha mencari Soo Yeon seperti yang dijanjikan.
CEO Han mengakui itu, dan dia juga mengatakan kalau Jung Woo seharusnya tidak terjerat cinta dengan sampah seperti Soo Yeon, putri si pembunuh.
CEO Han memberitahu Jung Woo untuk berkemas dan berangkat ke Amerika, tetapi tiba-tiba ekspresi Jung Woo berubah.
Jung Woo bangkit dan berjalan menghadap CEO Han, Jung Woo menatap langsung ke mata ayahnya, dan bertanya: "Kau bilang kau hanya mempercayaiku, kan?"
CEO Han mengatakan, ya. Hanya anaknya, Han Jung Woo.
Jung Woo: "Jangan percaya padaku. Karena aku tidak akan mempercayaimu”
Jung Woo berjalan ke kamarnya, dan meraih buku harian Soo Yeon di mejanya, lalu dia keluar untuk pergi.
CEO Han mengatakan kalau Jung Woo memilih pergi, dia tidak akan bisa kembali lagi.
Tanpa berpikir panjang, Jung Woo langsung meninggalkan rumah, dan mengabaikan kata-kata ayahnya.
Sebelum meninggalkan rumah, Jung Woo sempat berbalik untuk melihat rumahnya, namun dia sudah memantab kan hati dan terus melanjutkan perjalanannya. (woooow.... aku suka karakter ini, walaupun dia masih remaja, tapi Jung Woo sudah tegas dengan sikapnya, dia tidak akan bisa diperalat oleh ayahnya)
Di kantor polisi, Atasannya datang dan berteriak kalau hasilnya keluar, kasus ditutup, tapi Detektif Kim berteriak kalau kasus belum dimulai. Atasananya berteriak mengatakan kalau Detektif Kim dipecat, dengan senang hati detektiif Kim melempar lencananya, borgol, dan surat pengunduran diri, dia mengatakan kalau dia malu menjadi seorang detektif.
Detektif Kim marah karena kasus ditutup terlalu mudah, hanya karena seseorang datang dan mengakui kejahatan, tetapi dengan tidak ada bukti atau alasan apapun untuk menjelaskan mengapa semua itu terjadi. "Apakah Soo Yeon benar-benar mati?" Detektif Kim berteriak "Orang-orang yang tahu segalanya tapi tidak melakukan apapun bahkan lebih buruk!"
Detektif Kim berjanji kalau dia akan menemukan Soo Yeon dan menunjukkan pada orang-orang kebenarannya.
Saat itu, Jung Woo masuk ke kantor polisi. Dia menatap mata Detektif Kim, Jung Woo mengatakan kalau Soo Yeon masih hidup. Detektif Kim mengatakan kalau dia tahu. Jung Woo mengatakan apa yang dia katakan itu benar dan Detektif Kim mengulangi kalau ia tahu.
Jung Woo berlutut di depan Detektif Kim.
"Kumohon temukan Soo Yeon. Aku percayamu"
Jung Woo berbalik ke arah petugas polisi yang lain dan memberitahu mereka bahwa ia percaya mereka juga..
Jung Woo berteriak mengatakan "aku punya sesuatu untuk aku katakan padanya,”
Jung Woo dengan erat memegang buku harian Soo Yeon dan mengatakan "Aku rindu Soo Yeon ..."
Detektif Kim berlutut di samping Jung Woo dan memeluk dia.
Sementara itu, Perawat Hye Mi bertanya apakah Hyung Joon mau ikut bersama dengannya atau tidak
Hyung Joon menolak pergi karena dia tidak ingin meninggalkan Soo Yeon sendiri.
Perawat Hye Mi mengambil kalung milik Hyung Joon dan berniat akan pergi, tapi Hyung Joon berteriak kalau perawat Hye Mi tidak akan bisa melakukan apa-apa dengan kalung itu tanpa dirinya, karena uang hanya bisa dikeluarkan ketika ia berusia 18 tahun.
Hyung Joon mengatakan kalau dia tidak akan pergi jika Soo Yeon tidak diajak.
Hyung joon kemudian mendekati Soo Yeon dan menunjukkan padanya sebuah artikel surat kabar yang memberitakan kematiannya. Hyung Joon mengatakan padanya untuk bangun dan menyadari mengapa Jung Woo tidak menelponnya balik, "Itu karena dia sudah membuangmu." (oooh.... kata-kata hyung Joon jahat banget, keliatan banget kalau dia benar-benar gak suka sama Jung Woo)
Dengan rasa tak percaya dengan semuanya, Soo Yeon mulai menangis meraung-raung. Dia menjerit kesakitan saat ia mengingat apa yang terjadi malam itu dan bagaimana Jung Woo melepaskan tangannya dan memilih pergi.
Adegan beralih ke scenen di masa depan yang memperlihatkan Jung Woo dewasa berjalan mendekat dan memeluk Soo Yeon dewasa. Dia mengatakan kalau dia tidak akan melepaskan tangannya saat ini.
Scene berubah dimana Hyung Joon dewasa yang menangis menyedihkan.
Sebuah tembakan terdengar, dan Jung Woo jatuh.
Soo Yeon dan Hyung Joon berjalan bersama-sama menyusuri jalan, dan tiba-tiba Soo Yeon memudar dan menghilang.
Soo Yeon meminta maaf, dan Jung Woo bertanya mengapa.
"Aku tidak menangis karena aku sedih. Tapi itu karena angin. "
Tidak ada komentar :
Posting Komentar