Rabu, 28 Agustus 2013

Drama Korea I Miss You Episode 6 - 1

I Miss You Episode 6 - 1



Terdengar kata-kata yang sering ia dengar dari Soo Yeon yang meramal kedatangan Jung Woo dengan berkata, “Ia datang.. ia tak datang.. ia datang.. ia tak datang..” 


Dan gadis yang menunduk itu mengucap mantra yang sama, dengan permintaan yang berbeda, “Hujan akan berhenti .. hujan tak akan berhenti.. hujan akan berhenti.. hujan tak akan berhenti..”


Jung Woo melihat gadis itu berlari pergi, dan ia berteriak memintanya untuk jangan pergi. Tapi gadis itu tak mendengar. Panik, takut kehilangan Soo Yeon sekali lagi, ia mencoba melompat (tapi pagar terlalu tinggi), mencoba memanjat (tetap terlalu tinggi dan tak ada pijakan) atau menerobos lewat bawah (tapi dasar pagar juga terlalu rendah). Tapi gerbang tinggi itu tetap tak terlewati.


Sementara gadis itu semakin jauh meninggalkan Jung Woo. Jung Woo semakin panik, dan akhirnya ia menemukan tombol untuk membuka gerbang, dan ia langsung lari meninggalkan mobilnya.


Sebentar lagi Jung Woo akan menemukan Soo Yeon-nya. Ia tak mempedulikan derasnya hujan turun, karena sebentar lagi Soo Yeonnya akan kembali. Jung Woo berhasil mengejar gadis itu dan meraih tangannya, memanggil namanya.


Betapa terkejutnya saat Jung Woo melihat gadis itu menoleh padanya. Gadis itu bukan Soo Yeon, Wajahnya tidak mirip dengan Soo Yeon. Tapi ia tetap terpana melihat gadis itu.


Soo Yeon terkejut saat tangannya ditarik oleh pria itu. Apa yang ingin dilakukan pria itu? Dan ada seorang pria menghampiri mereka dan memanggil pria itu dengan nama Jung Woo.


Mendengar nama itu, Soo Yeon menatap pria itu yang sekarang hampir meneteskan air mata. Tapi pria itu akhirnya melepaskan tangannya, setelah temannya mengajaknya untuk kembali.


Soo Yeon melihat pria itu berbalik dan langsung berjalan tanpa menoleh ke arahnya lagi. Ia hampir tak mendengar saat teman pria itu meminta maaf padanya. Dan ia hanya menduga-duga. Benarkah?


Soo Yeon selesai mandi dan melihat Hyung Joon tak senang melihat dirinya. Ia segera minta maaf karena ia datang ke Seoul tanpa memberitahu terlebih dahulu. Hyung Joon meminta Soo Yeon berjanji untuk tak pernah melakukan tindakan seperti ini lagi.


Soo Yeon mengangguk mengiyakan, walau Hyung Joon tahu kalau sebenarnya Soo Yeon tak sungguh-sungguh minta maaf. Soo Yeon langsung tersenyum dan malah menyalahkan Hyung Joon yang tak menyalakan handphonenya.


Hyung Joon ingin mendebat Soo Yeon, tapi Soo Yeon berkelit dengan mengatakan kalau ia sudah lapar dan  mengajakn Hyung Joon makan. 


Di meja makan, Soo Yeon mengatakan kalau ia hampir ditangkap oleh polisi di depan gerbang. Hampir saja polisi itu memborgolnya, dan setengah bercanda Soo Yeon menduga “Mungkin aku terlalu cantik, sehingga dia hanya menatapku dan melepasku pergi.”


Mendengar hal itu, Hyung Joon terlihat muram. Namun ia menyetujui ajakan Soo Yeon yang berencana untuk di rumah saja seharian. Ia menepuk bahu Soo Yeon, dan Soo Yeon pun memegang tangan Hyung Joon.


Sementara Jung Woo berada di shower dengan pakaian lengkap. Ia tak berniat untuk mandi, hanya ingin menutup dirinya dari dunia luar. Ia mengeluarkan foto Soo Yeon.


Satu persatu foto itu ia lihat dan tak mempedulikan panggilan seniornya. Ia bahkan tak ingin mendengar suara lain, selain suara Soo Yeon yang memenuhi kepalanya, memanggil-manggil namanya.


Seniornya tahu kalau Jung Woo ingin sendiri, maka ia mengusir rekannya yang lain yang ingin mandi, menyuruhnya untuk mandi di tempat lain.


Note : Sepertinya foto-foto itu adalah foto rekayasa, yang menunjukkan kemungkinan wajah Soo Yeon sekarang ini setelah dewasa. Namun wajah Soo Yeon yang sebenarnya telah berubah, karena wajah Soo Yeon di operasi plastik total (karena rusak, lihat wajah Soo Yeon kecil yang diperban hampir seluruh muka), sehingga wajar Jung Woo tak dapat mengenalinya. Berbeda dengan Jung Woo, Soo Yeon dapat menduga kalau pria itu adalah Jung Woo.


Ibu pergi ke butik mahal dan mengatakan kalau ia ingin membelikan jaket untuk putranya yang bekerja sebagai detektif. Gadis penjaga toko dengan ramah mengatakan kalau barang-barang di sini sedikit mahal. Tapi ibu tak peduli. Ia baru mendapat gaji pertama dari restoran dan dengan uang itu, ia bisa membeli dua jaket sekaligus.


Maka penjaga toko itu menarik satu jaket yang keren dan ibu langsung menyukainya. Walau sangat terkejut melihat harganya, tapi ibu memutuskan akan mengambil jaket itu.


Tapi ia tak mau jaket itu dibungkus dengan tas butik, ia malah memasukkan jaket itu kedalam kantong plastik hitam. Melihat keheranan penjaga toko itu, ibu berkata kalau putranya selalu marah-marah kalau ia menghabiskan uang banyak untuk belanja.


Ibu menunggu di depan halaman kantor polisi, dan Jung Woo berlari sambil menggigil kedinginan. Saat yang tepat karena ibu membawakannya jaket yang katanya baru saja dibelinya dari pasar.

Jung Woo sangat senang walau mulanya tak suka kalau ibu menghabiskan uang begitu banyak untuknya. Ibu juga senang melihat jaket itu pas dipakai Jung woo dan menyuruhnya untuk terus memakainya dan tak boleh hanya disimpan di lemari. 


Masih terbawa dengan perasaannya sebelumnya, Jung Woo menatap ibu Soo Yeon sedih dan bertanya, “Bagaimana Ibu tahu kalau aku ingin bertemu dengan Ibu?”


Naluri ibunya langsung muncul dan ibu bertanya, apakah ada sesuatu yang terjadi pada Jung Woo?


Tapi Jung Woo langsung kembali menjadi Jung Woo yang suka bercanda dan mengatakan kalau ia kangen pada ibu. Ibu kesal dan menyuruhnya untuk mencari pacar dan membawakannya menantu perempuan. Ia pun segera pergi.


Saat kembali ke dalam kantor, ia mendapat telepon dari Hyung Joon yang ingin tahu tentang perkembangan penyelidikan kematian bibinya. Entah kenapa, sangat menyedihkan melihat Hyung Joon malah menceritakan perasaan kehilangannya pada Jung Woo.

Jung Woo hanya bisa mendengarkan curhatnya Hyung Joon dan menyarankan untuk bercerita pada teman dan jangan disimpan sendiri.


Hyung Joon juga meminta agar Jung Woo meneleponnya terlebih dahulu jika ingin ke rumah, karena ia mungkin akan sering pergi.


Sudah menjelang subuh, tapi Soo Yeon belum bisa tidur. Ia malah melafalkan perkalian empat seperti yang pernah Jung Woo ajarkan padanya, tapi ia tetap tak bisa memejamkan mata.


Hyung Joon masuk dan Soo Yeon menyuruhnya duduk di sampingnya. Hyung Joon tersenyum, apakah ia harus duduk? Atau boleh berbaring?


Maka Hyung Joon berbaring di samping Soo Yeon. Soo Yeon melihat bekas luka di dekat telinga Hyung Joon dan menyentuhnya. Waktu mereka kecil dulu, saat Hyung Joon tak ada di sisinya, ia selalu panik dan berpikir kalau ia akan mencari Hyung Joon dengan menggunakan bekas luka itu sebagai petunjuk.


Hyung Joon tersenyum lembut dan mengatakan kalau ia tak akan pernah meninggalkan Soo Yeon. Jikapun mau, ia tak akan bisa karena kondisi kakinya yang pincang. Ia juga meminta Soo Yeon untuk tak meninggalkannya, karena ia tak bisa mengejarnya.


Soo Yeon meminta agar ia bisa tinggal di sini sampai urusan Hyung Joon selesai. Hyung Joon mendesah karena ia tak akan niat bekerja kalau ada Soo Yeon di sisinya. Tapi Soo Yeon berjanji kalau ia tak akan mengganggunya.


Hyung joon tersenyum dan memperbolehkan. Namun ia heran pada Soo Yeon, kenapa ia tak pernah menanyakan sedikitpun tentang Hye Mi? Soo Yeon berkata kalau ia kan ahli menghapus semua kenangan buruk. Ia membuka tangannya seperti biasa.


Soo Yeon pun memejamkan lebih dulu, dan setelah Hyung Joon menggengam tangannya, Hyung Joon pun tertidur.


Namun Soo Yeon ternyata belum tidur. Ia membuka tangannya beberapa kali, seakan menyihir Hyung Joon agar ia tak mengingat kenangan buruknya lagi. Setelah itu, ia baru tertidur pulas.


Di kantor, Hyung Joon masih melihat rekaman CCTV. Ia melihat kalau lampu kamar Hyung Joon menyala padahal mereka tahu kalau pintu kamar itu terkunci. Ia memberitahukan ini pada seniornya, tapi seniornya ternyata sudah tertidur.


Jung Woo membiarkan seniornya tidur. Dan ada seorang bibi (Dayang Choi!) masuk. Rupanya ia adalah tukang bersih-bersih kantor itu.


Jung Woo sepertinya sangat hormat dan menghargai akan wanita-wanita seumuran ibunya. Ia bertanya tentang keluarganya, bahkan memperbaiki perban tangannya yang keseleo.

Note : semoga bukan karena ingin mendongkrak rating dimana segmen penonton drama Korea, yang notabene adalah para ahjumma, yang merupakan sebagian besar fans Yoo Chun.


Saat berbicara dengan bibi itu, mata Jung Woo tak sengaja menangkap rekaman yang dari tadi ia amati. Ada seraut wajah yang ia kenal akrab sewaktu remaja dulu. Anak buah ayahnya.


Dan ia mendatangi kantor ayahnya, melihat betapa ayahnya sudah mempunyai calon penerus yang seusia dengannya. Ia juga melihat anak buah ayahnya dulu, sekarang bukan menjadi orang kepercayaannya lagi. Dan ternyata anak buah itu dipanggil Sekretaris Yoon.


Jung Woo menemui Sekretaris Yoon dan menanyakan apakah ia mengenal Michelle Kim. Ia juga memberitahu kalau wanita itu ditemukan tewas karena tenggelam kemarin.


Sekretaris Yoon kaget mendengarnya. Saat Jung Woo bertanya kapan terakhir kali Sekretaris Yoon melihatnya, Sekretaris Yoon mengaku kalau ia belum pernah bertemu dengan Michelle Kim. Mi Ran ingin memperluas bisnis fashionnya, maka ia meneleponnya beberapa kali untuk membicarakan masalah investasi.


Jung Woo mengeluarkan foto Michelle Kim, dan sepertinya Sekretaris Hyun berkata jujur, karena ia sangat terkejut melihat foto wanita berkelas, tapi wajahya tak dapat disangkal kalau wanita itu adalah perawat Hye Mi.


Tapi ia tak memberitahukan hal ini pada Jung Woo. Melihat wajah Jung Woo, ia menuduh Jung Woo telah meragukan kesaksiannya. Tapi Jung Woo mengatakan kalau memang sudah tugasnya untuk meragukan semuanya. Ia memberitahu kalau CCTV menangkap gambar wajahnya.


Sekretaris Hyun mengatakan kalau yang ia lakukan hanyalah mengikuti perintah Mi Ran. Jung Woo boleh mengcross check dengan Mi Ran kalau Jung Woo tak percaya. Sambil lalu ia bertanya, bagaimana Michelle Kim dimakamkan jika ia sebatang kara.

Jung Woo mengatakan kalau wanita itu masih memiliki keponakan, dan keponakan itu yang memakamkannya.


Berpisah dengan Jung Woo, Sekretaris Kim langsung pergi ke  mobil dan mengambil sebuah dokumen. Sepertinya dokumen peminjaman uang sebesar 3 milyar won. Dan ia melihat salah satu yang menandatangani adalah Harry Robinson.


Ia pun menghubung-hubungkan, jika Michelle Kim adalah Hye Mi, berarti Harry Robinson, “.. Kang Hyung Joon?”


Jung Woo menanyai saksi berikutnya, yaitu ibu tirinya, Mi Ran. Sama dengan Sekretaris Hyun, Mi Ran juga kaget mendengar kematian Michelle Kim. Ia juga marah mengetahui Jung Woo menuduhnya telah membunuh Michelle Kim. Ia belum pernah bertemu dengan Michelle Kim, direktur yang mengatakan kalau ia akan membawa seorang investor, jadi ia hanya mendengar nama itu disebut.


Mi Ran kesal mendengar tuduhan Jung Woo. Ia menyuruh Jung Woo melihat daftar telepon yang telah ia lakukan kalau Jung Woo tak percaya. Tepat saat itu Ah Reum datang, dan ia menarik Ah Reum agar tak dekat-dekat dengan Jung Woo.


Ah Reum membuntuti Jung Woo yang diusir Mi Ran keluar. Ia mengeluh kalau ia disuruh untuk mendatangi matseon lagi hari ini. Ia tak suka disuruh ini dan itu, dan jika ia tak menurut, ancaman diusir seperti Jung Woo langsung keluar.


Jung Woo geli dan menerima kalau ia selalu disalahkan. Untuk menghibur adiknya, Jung Woo mengajaknya makan di luar.

Ah Reum menggoda, mengatakan kalau hatinya berdebar-debar dan bertanya-tanya apa mungkin mereka tak berhubungan darah. Jika mereka tak bersaudara, apakah Jung Woo akan mau berkencan dengannya?


Jung Woo berkata kalau Ah Reum bukan adiknya, berarti ia tak akan mau menemui Ah Reum, “Aku sudah memiliki wanita di sini,” Jung Woo menunjuk hatinya, “dan ini,” Jung Woo menunjuk otaknya.


Ihh… Ah Reum pun geli dengan kegombalan Jung Woo dan tahu siapa gadis yang dimaksud. Ia berkata kalau mungkin saja Soo Yeon tak akan menyukainya karena kakaknya itu sudah berubah.


Dan hal ini langsung membuat Jung Woo panik, “Apaku yang berubah? Apa benar? Seberapa banyak aku berubah? Apakah sebanyak hingga ia tak mengenaliku lagi?”

Ah Reum mengatakan banyak sekali. Tapi Jung Woo melihat Ah Reum hanya bercanda, dan kepanikannya itu langsung hilang.


Jung Woo mendapat telepon dari seniornya yang sudah datang ke rumah Harry, padahal dulu Harry sudah pernah meminta untuk menelepon dulu, karena ia tak ada dirumah. Tapi seniornya berkata ada bibi pembantu yang membukakannya.


Senior itu melihat sosok Soo Yeon, dan bertanya pada bibi pembantu tentang siapa dia. Bibi pembantu mengatakan kalau gadis itu tinggal bersama dengan pemilik rumah.


Soo Yeon yang mendengar kedatangan polisi, menelepon Hyung Joon dan bertanya, apa benar kalau Hye Mi kena serangan jantung saat berenang? Apa mungkin ada yang tak diceritakan Hyung Joon padanya? Mengapa ada polisi datang ke rumah?


Mendengar kata polisi, Hyung Joon langsung bertanya, “Apa kau bertemu dengannya?”

Soo Yeon bingung, siapa yang dimaksud oleh Hyung Joon. Hyung Joon  tak menjawab, dan berkata kalau ia akan segera pulang ke rumah.


Mendengar kata Hyung Joon segera pulang ke rumah, Soo Yeon senang dan segera sibuk mempersiapkan makan siang untuknya. Bibi pembantu bertanya mengapa Soo Yeon tak memakai banyak bumbu saat memanggang ikan? Soo Yeon menjawab kalau Hyung Joon sangatlah pemilih dan sangat sensitif terhadap aroma. Ia sangat mengerti akan kebiasaan Hyung Joon.


Bel berbunyi, dan bibi pembantu membukanya. Ternyata Jung Woo datang. Soo Yeon yang masih membelakangi Jung Woo, merasa tak nyaman dengan banyaknya polisi yang datang ke rumahnya. Maka bibi pembantu meminta Jung Woo untuk segera pergi karena pemilik rumah sedang pergi. Jung Woo mengerti dan memanggil seniornya.


Dari lantai dua, terdengar suara seniornya, “Jung Woo-ya, Han Jung Woo. Aku ada di lantai dua.”

Soo Yeon terpaku mendengar panggilan itu.


Seniornya muncul dan berkata kalau ia menemukan botol anggur, sepertinya Michelle Kim meminumnya. Senior itu menyuruh Jung Woo naik ke atas.


Ketika Jung Woo tak ada di sana, ia baru berani membalikkan tubuhnya dan menyebutkan nama Jung Woo perlahan-lahan.


“Jung Woo.. Han Jung Woo..” ia mendongak, melihat ke lantai atas tempat senior Jung Woo memanggil.

Dan yang muncul di lantai dua adalah seniornya yang kaget melihat Soo Yeon menatapnya.


Soo Yeon pun tak kalah kaget, dan segera berbalik, mencoba menyembunyikan air matanya. Namun ternyata ia malah menghadapi Jung Woo yang ternyata belum naik ke lantai dua. Ia masih di bawah, di ruang depan.


Dan Jung Woo melihat air mata itu. Ia melihat air mata yang keluar dari gadis yang tak ia kenal tapi terasa terasa familiar saat gadis itu menyebut namanya, “Kau ini siapa?”


Soo Yeon terdiam, tak tahu bagaimana menjawabnya. Tapi Jung Woo malah semakin membentaknya, “SIAPA KAU INI?!”


Soo Yeon terperanjat mendengar teriakan itu. Seniornya mencoba mengingatkan Jung Woo, tapi Jung Woo tak mendengarkan. Melihat Soo Yeon berbalik pergi, ia menariknya, menahan tubuh Soo Yeon, “Katakan sekali lagi. Panggil namaku sekali lagi.”


Tidak ada komentar :

Posting Komentar