Selasa, 27 Agustus 2013

Drama Korea Who Are You Episode 7 Part 1






Sebenarnya episode ini dibuka dengan ulangan episode 6 akhir, tapi panjang banget jadi aku skip.
Shi-on memegangi kepalanya yang pusing, ingatannya tentang Hyung-joon adalah korban dari tembakan itu semakin tergambar jelas membuatnya terkejut.
Shi-on menatap Hyung-joon yang menangis pedih, Shi-on menunduk kembali menahan kepalanya yang pusing, namun saat Shi-on menegakkan kepalanya lagi, Hyung-joon sudah tak ada.
~~~ 



Shi-on mendatangin ruangan ketua, namanya Moon Heung-joo dan aku akan memanggilnya ketua Moon. Ketua Moon menanyakan tentang kejadian yang menimpa Shi-on saat di reservasi, apa kau baik-baik saja.
Shi-on berkata kalau dia adalah orang yang kuat, jadi tak apa. Ketua Moon menyuruh Shi-on jangan berlagak kuat kalau memang Shi-on lelah ya beristirahatlah untuk beberapa hari. Shi-on meyakinkan kalau dirinya baik-baik saja. Shi-on mengatakan kalau dia memiliki permintaan.



Ketua Moon bingung apa maksud dari permintaan itu.
Shi-on : “22 Juli 2007, Kasus Pelabuhan Incheon. biarkan aku melihat berkasnya, kumohon. “
Ketua Moon : “Kau tahu berkas-berkas kasus itu tidak boleh diakses. bahkan berkas yang ada di kepolisian tanpa ada izin dari kejaksaan.”
Shi-on : “Tapi Ketua, setidaknya dapatkah anda memberitahuku siapa yang meninggal saat kejadian itu?”
Ketua bertanya kenapa Shi-on bertanya kasus itu sekarang. Shi-on mengaku kalau kasus itu telah merenggut 6 tahunnya, membuatnya tak bisa mengingat kejadian itu membuat Shi-on frustasi.



Ketua Moon meminta maaf karena itu keluar dari kekuasaannya. Shi-on mengerti dan meminta maaf karena telah membuat banya sekali masalah. Ketua Moon menggeleg, Shi-on menunduk mungkin bingung apa yang akan dilakukannya selanjutnya.


Shi-on keluar ruangan ketua dengan putus asa, dia memiliki banyak pertanyaan pada dirinya. “Apa yang terjadi?”
Shi-on kembali mengingat saat dia sedang menyelidiki kasus Yoon-hee, Ah-reum dan ayah Gun-woo. Semua bukti berasal dari basement. Shi-on seolah menemukan sedikit petunjuk apa yang akan dilakukannya dan segera bergegas pergi.
~~~



Shi-on mencari benda petunjuk untuk kasus penembakan Hyung-joon di basement. Dia memilah-milah benda yang ada, Shi-on dalam hatinya, “Apakah yang terjadi? Sepertinya tidak mungkin.. sesuatu yang berasal dari enam tahun lalu ada di sini”
Shi-on beranjak pergi saat dia berada didekat benda yang dicarinya, kotak cincin. Mbak itu didepanmuTT


Shi-on menelfon Seong-chan untuk menyuruhnya membuat daftar barang yang ditemukan baik di Incheon ataupun yang berkaitan dengan dermaga.
~~~



Shi-on membaca daftar yang telah dibuat Seong-chan, dia membukanya satu demi satu. Shi-on membaca satu persatu, “Park Yoon. Kang Woo Cheol. Jo Hyeon Tak.”
Shi-on kemudian beranjak untuk pergi.



Namun tepat saat Shi-on akan pergi, Gun-woo datang. Shi-on mengomentari keterlambatan Gun-woo, Tidakkah kamu terlalu santai dalam berngkat kerja?
Gun-woo beralasan kalau dia baru dari satuan investigasi. Shi-on menasehati Gun-woo untuk jangan lupa kalau dia berada di Lost And Found Center meskipun sebenarnya Gun-woo ingin di satuan investigasi.
Shi-on akan pergi, Gun-woo bertanya apa ada yang terjadi. Shi-on mengatakan kalau tak ada yang terjadi.


Shi-on pergi. Gun-woo mengingatkan dirinya sendiri. “Baiklah, Cha Gun-Woo, khawatirklah masalah penilaian kinerjamu.”
~~~



Shi-on mencari orang-orang yang berada dalam daftar sepertinya, Shi-on melihat seorang pria keluar dari rumah makan, Shi-on segera menghampirinya dan menyapa. Orang itu heran, Who are you?
Shi-on mengingatkan kalau dia datang musim semi kemarin,, mengenai Kang Woo-cheol sunabenim. Orang itu mengingatnya, ah.. benar.


Pria tadi membawakan Shi-on segelas kopi, kenapa kau sangat ingin bertemu dengan Kang Woo-cheol?
Shi-on mengatakan kalau ada yang ingin ia tanyakan karena Woo-cheol adalah orang pertama yang tiba ditempat kejadian.
~~~




Hee-bin tersenyum keheranan melihat hantu ada yang bisa bicara. Hee-bin mengambil kertas kecil berisi nomor, 8639. Hee-bin bertanya apa dia harus memberikan nomor itu pada Shi-on. Siapa lagi hantu itu? Siapa lagi, Hyung-joon pun tersenyum.
Hee-bin tersenyum sendiri dan berkata dalam hati, “Ramalan tahun ini mengatakan ada seorang tamu istimewa yang akan datang. sesosok hantu benar-benar sedang duduk di hadapanku.”



Hee-bin bertanya dengan penuh arti tersembunyi, mengapa aku harus melakukan ini. Hyung-joon berkata kalau hanya Hee-bin lah yang mampu mendengarkan suara Hyung-joon. Hee-bin menolak karena dia hanya bergaul dengan manusia hidup dan itulah yang membuat pekerjaanya berjalan. Hyung-joon tetap meminta Hee-bin memberikan no itu pada Shi-on.



Hee-bin menopang kepalanya, “Ada keseimbangan antara dunia orang hidup dan orang mati, Aku tidak bisa mengacaukannya tanpa alasan yang bagus. Bagiku untuk menyerahkan informasi penting seperti itu, ada harga yang harus dibayar.”
Hee-bin menuntut apa yang akan dilakukan Hyung-joon jika dia melakukan apa yang diperintahnya. Hyung-joon hanya tersenyum tipis, bener-bener tipis sampe gak keliatan. Keke.
~~~



Seong-chan tiba-tiba bertanya pada Gun-woo, apakah Gun-woo percaya akan mahkluk yang tidak dilihatnya. Gun-woo bingung maksud Seong-chan, apa?
Seong-chan menjelaskan, “Anggap saja mereka ada. Jika seorang gadis bisa berkomunikasi dengan mereka. “ Gun-woo masih mencerna maksud perkataan Seong-chan tapi Seong-chan keburu mengatakan kalau tak ada apa-apa dan pergi meninggalkan Gun-woo yang masih cengo.


Gun-woo malah dibuat penasaran dengan pertanyaan Seong-chan. Gun-woo bertanya-tanya apakah Shi-on yang mengatakan kemampuannya pada Seong-chan.
~~~



Pria bertanya pada Shi-on, “Sudah enam tahun. Jadi kamu ingin mencari ingatanmu yang hilang?”
Shi-on mengangguk meng-iya-kan kemudian pria itu mengingatkan Shi-on kalau akan sangat sulit mencari woo-cheol bahkan ketika temannya meninggal Woo-cheol tak datang. Shi-on mengambil kartu nama dari tasnya dan meminta untuk menghubungi jika bertemu dengan Woo-cheol.



Shi-on pamit pergi pada si Pria. Pria melihat sekilas kartu nama Shi-on. “Woo-Cheol! Dia sudah pergi.”
Seseorang pun keluar, dia Woo-cheol keluar dengan terbatuk-batuk.


Woo-cheol menuangkan arak pada si Pria dengan tangan yang bergetar. Pria bertanya kenapa bisa ada seorang detektive muda mencari Woo-cheol.
Woo-cheol menghela nafas, “Jika saja aku bisa mengatakannya padamu. Aku tidak akan hidup dalam persembunyian seperti orang mati. Maaf jika aku mengatakan hal ini, tapi tolong pura-pura saja kau tidak tahu.”
Woo-cheol merasa kalau ini lah yang terbaik untuk semua orang.
~~~


Hee-bin jalan berdampingan dengan Hyung-joon. Hee-bin merasa kalau Hyung-joon sangat beruntung karena didunia ini maupun didunia sana tak ada yang gratis. Hee-bin memberitahu Hyung-joon kalau dia juga sebenarnya mengenal Yang Shi-on unnie.



Hee-bin melihat Shi-on yang berjalan kearahnya. Hee-bin bertanya pada Hyung-joon bukankah yang dimaksud Hyung-joon Shi-on ini. Hee-bin menengok mencari-cari Hyung-joon tapi dia sudah tak ada.
Shi-on sudah berada didepan Hee-bin bertanya apa Hee-bin akan menemui Seong-chan. Hee-bin mengaku kalau dia ingin menemui Shi-on, Shi-on jelas heran. Hee-bin bertanya apa Shi-on memiliki waktu. Shi-on menggaruk leher yang tak gatal, sedikit...
Hee-bin tak perduli jawaban Shi-on dan menariknya untuk bicara.


Ternyata sedari tadi Hyung-joon tak pergi meninggalkan Hee-bin melainkan memperhatikan mereka dari kejauhan.



Seong-chan sedang galau di kantornya, Gun-woo yang datang bertanya dimana semua orang. Tak ada jawaban dari Seong-chan, dia bahkan semakin lesu. Gun-woo kesal, Seong-chan.. Im Seong-chan..
Tetap tak ada jawaban, Gun-woo mengajak Seong-chan untuk bicara sebentar. Seong-chan menuruti namun dengan super duper malas.



Gun-woo mengajak Seong-chan ke taman, Gun-woo celingukan lalu bertanya, “Ada apa tadi? Seorang wanita yang bisa melihat makhluk halus? Bagaimana kau tahu?”
Seong-chan menunduk, dia memberitahu kalau dia bertemu dengan wanita seksi di club. Gun-woo langsung mengulang, club?
Seong-chan takut segera menjelaskan lagi kalau wanita yang ditemuinya benar-benar wanita idamannya.

Dari sononya diskip... Gun-woo terkejut, peramal?
Seong-chan menunduk tapi sekarang malah Gun-woo yang tersenyum girang tau kalau wanita yang dimaksud Seong-chan bukan Shi-on. Gun-woo menasehati Seong-chan untuk jangan melihat seseorang hanya dari covernya saja tapi Seong-chan juga harus tahu keadaan wanita itu.


Gun-woo pergi dengan hati yang riang. Seong-chan melihatnya heran tapi kemudian tersenyum dan bergumam, Aku tak cocok dengannya.. Tapi kenapa dia bicara sangat dewasa?
~~~




Hee-bin bersikap sangat ramah pada Shi-on hingga membuat Shi-on sendiri heran.
Hee-bin memukul mukul sesuatu dengan palu dimeja, Hee-bin menyuruh Shi-on untuk melakukannya satu kali saja karena bisa menghilangkan stres. Shi-on menolak, Hee-bin tetap menyuruh Shi-on melakukan dengan membayangkan orang yang Shi-on benci. Shi-on beneran mukul benda itu, dan itu hanya satu kali pukulan untuk shi-on. keke.



Hee-bin kemudian memberikan Shi-on sebuah no plat mobil, Hee-bin mengarang cerita kalau orang yang memiliki mobil itu menabrak papan reklamenya dan kabur. Shi-on menyuruh Hee-bin untuk datang ke polisi setempat kenapa padanya. Hee-bin beralasan kalau ke kantor polisi dia harus membayar. Shi-on menolak karena jabatannya tidak bisa untuk membantu kepentingan pribadi, Shi-on berniat pergi.
Hee-bin mengatakan kalau reklamenya seharga 300.000 won, Hee-bin menyerahkan no plat itu lagi pada Shi-on dan mengatakan kalau dia percaya pada Shi-on.



Hee-bin membungkus makanan yang telah dipesan sedang Shi-on masih diam terpaku memandanginya. Hee-bin permisi pergi, Shi-on memanggilnya tapi tak diperdulikan.
~~~


Gun-woo sedang menunggu seseorang, dia terlihat sudah tak sabar. Seorang petugas datang, Gun-woo segera menariknya dan bertanya kenapa datang sangat terlambat.
Petugas mengeluh kalau sudah berapa kali dia rekaman lalu lintas setelah Gun-woo pindah ke departemen yang sekarang, dan sekarang rekamannya malah di Heongcheon. Gun-woo tersenyum penuh arti, Petugas itu memberikan sebuah flashdisk, Gun-woo berterimakasih dan berjanji akan membelikan minum. Petugas bercanda, Kamu cuma bisa bicara.
Petugas itu permisi, Gun-woo tersenyum puas mendapatkan rekamannya.



Gun-woo segera kembali keruangannya dan mengecek isi rekaman.
~~~


Woo-cheol keluar dari kamarnya dengan terbatuk-batuk dan saat dia melihat tangannya ternyata ada darah yang keluar dari mulut. Woo-cheol terlihat memingingat sesuatu.
Woo-cheol bergegas untuk masuk kekamar dan mencari sesuatu di lemari. Woo-cheol melihat sebuah nametag dengan ragu, itu nametag Hyung-joon.


Woo-cheol keluar dari rumah makan, Pria yang sedang bersih-bersih didepan rumah makannya bertanya kemana Woo-cheol akan pergi. Woo-cheol mengaku kalau dia akan bertemu teman. Pria mengira kalau Woo-cheol akan mengubah pikiran.
Woo-cheol sendiri merasa kalau dia sudah tak akan lama lagi jadi dia akan mengatakan pada polisi yang sebenarnya, apa yang terjadi malam itu dan apapun yang dia tau.
~~~



Gun-woo masih dengan rekaman lalu lintas yang diminta dari temannya, ada sebuah mobil hitam yang ia perhatikan tapi plat nomor mobil itu tak terlihat jelas. Gun-woo sepertinya putus asa, dia kemudian melirik Shi-on yang juga serius melihat pekerjaanya.
Shi-on mendapat sebuah panggilan, Shi-on terkejut dia bertanya dimana dan segera berniat pergi. Gun-woo yang memang suka ikut campur urusan Shi-on jelas aja kepo deh, Gun-woo segera mengikuti Shi-on.


Gun-woo mengantarkan Shi-on kesuatu tempat. Gun-woo bertanya apa yang sedang Shi-on kerjakan sepanjang hari. Shi-on bingung akan menjawab apa. Gun-woo lanjut bertanya, “Kau ada diluar kantor seharian. dan sekarang kau akan pergi ke tempat asing daripada pulang ke rumah.”
Shi-on akan mengatakan sesuatu, aku...



Sebuah panggilan masuk membuat Shi-on menghentikan kata-katanya. Shi-on bertanya dimana sunbaenim, Woo-cheol tak mengatakan keberadaanya tapi menyuruh Shi-on untuk berhenti karena dia yang akan menemui Shi-on. Shi-on mengerti dan mengakhiri panggilannya.
Shi-on menyuruh Gun-woo untuk menepi.








Shi-on segera turun dari mobil dan mencari Woo-cheol. Ternyata Woo-cheol sudah ada diseberang jalan, mereka berdua saling mengangguk menyapa dan menyebrang jalan.
Namun sebuah mobil melaju dengan sangat kencang tampak kalau orang itu sama dengan yang menculik Shi-on, Shi-on yang meenyadari mobil itu segera berlari untuk menolong Woo-cheol, Gun-woo juga berusaha untuk menyelamatkan salah satu dari mereka.
~~~

Heemmmmm,, Part 2 hari jum’at yah.. keke..
Oiya aku lihat Preview epi 8 buat aku jadi sedih chingu ya.. aku kasih liat sedikit yak pikunya..



Tidak ada komentar :

Posting Komentar