Hae Woo terkejut mendengar apa yang
diucapkan Kim Joon tadi. Kalimat itu sama persis dengan yang Yi Soo
ucapkan padanya dulu. Semuanya sama, cara pengucapan atau nadanya saat
berkata.
Part 2
Hae Woo yang termenung tidak menyadari saat Joon Young bertanya padanya.
Joon Young bertanya apa benar Kim Joon itu memiliki nama Jepang
Yoshiumura Jun? Joon Young yang tahu Hae Woo tidak mendengar
perkataannya, bertanya ada apa? Hae Woo tersadar dan meminta Joon Young
mengulangi pertanyaannya tadi.
Di kamarnya Kim Joon, Young Hee mengingatkan akan janji Kim Joon pada
CEO Moon dari Grand Bleu Hotel. Kim Joon berkata dia tidak lupa. Kim
Joon duduk di sofa kesukaannya, dan memegang bahunya yang sebelah kiri,
yang mungkin terasa sakit. Benar yang Yoshimura bilang, bahwa Bahu dan
kaki Yi Soo tidak akan sepenuhnya pulih.
Young Hee berkata kalau dia sudah berbicara dengan sekretaris Chairman
Jo Sang Deuk melalui telepon, dan Chairman Jo menyatakan bersedia
bertemu kapan saja. Kim Joon menjawab itu bagus. Young Hee pun
mengucapkan selamat beristirahat pada Kim Joon.
Sebelum Young Hee keluar, Kim Joon menyerahkan secarik kertas padanya.
Young Hee menerima itu. Kim Joon berkata kalau dia perlu seseorang untuk
menjadi supirnya, jadi dia meminta Young Hee menghubungi orang itu.
Young Hee membaca nama di kertas itu. Tertulis Kim Dong Soo dan nomer yang bisa dihubungi.
Kim Dong Soo, dia terlihat sedang sibuk dengan pekerjaannya sebagai
pengantar barang. Saat itulah Young Hee menelepon, dan mengatakan kalau
ada wawancara untuk Dong Soo. Dong Soo bingung karena dia memang banyak
mengirim lamaran pekerjaan pada beberapa tempat. Dong Soo merasa senang
sekali saat tahu akan diwawancarai kerja, dan berjanji akan segera
kesana.
Saat percakapan usai, Dong Soo tidak percaya kalau dia akan dihubungi oleh Hotel Giant. Ini benar-benar mengagumkan.
Young Hee yang juga sudah selesai menelpon Dong Soo, kembali melihat
kertas yang diberikan Kim Joon padanya. Kertas berisi nama Kim Dong Soo.
Mungkin Young Hee sedikit heran karena Kim Joon mencari sendiri supir
untuknya.
Joon Young masuk kembali ke ruang kerjanya. Dia meminta sekretarisnya
mencari foto CEO Hotel Giant, Yoshimura Joon. Dia sudah mencari di
internet, tapi sulit untuk menemukan fotonya. Sekretaris Joon Young pun
menyanggupi perintah itu. Sekretaris Joon Young bertanya bagaimana
dengan bulan madu Direkturnya ini? Joon Young tersenyum menjawab kalau
dia sudah menundanya.
Hae Woo terlihat berlari di tengah hutan. Hutan di dekat vilanya yang
berujung danau yang indah. Tempatnya bersama Yi Soo dulu. Hae Woo
terlihat ketakutan. Dan saat dia sudah sampai di tempat rahasianya itu,
dia melihat seorang laki-laki disana. Laki-laki itu berada di hampir di
tengah danau. Dia menoleh menatap Hae Woo, dan dialah Yi Soo remaja.
Hae Woo memanggil nama Yi Soo dengan nada sedih. Dia ingin mengikuti Yi
Soo masuk ke dalam danau. Namun tiba-tiba ada tangan yang memegang
pundaknya. Saat Hae Woo menoleh, dia melihat Yi Soo remaja menatapnya
dingin.
Ternyata itu hanya mimpi. Hae Woo terbangun dengan wajah penuh rasa
tidak percaya. Dia bersyukur itu hanya mimpi. Melihat Yi Soo
memandangnya seperti itu, membuatnya takut. Hae Woo memejamkan mata dan
mengatur nafasnya.
Dia merebahkan kembali tubuhnya di tempat tidur, saat itu ponselnya berdering.
Hae Woo membaca pesan itu dan matanya melotot karena terkejut. Dia
bahkan bangun dari posisinya untuk melihat lebih jelas, seolah tidak
percaya.
Segera setelah berpakaian, Hae Woo keluar dari kamarnya dan meluncur pergi. Pesan yang diterimanya sungguh membuatnya terkejut.
Sementara itu di kamarnya, Yi Soo masih duduk di sofa yang dia sukai.
Seolah berfikir dalam diamnya. Yi Soo mengambil jaketnya dan melangkah
pergi.
Hae Woo melajukan mobilnya dnegan kecepatan penuh. Kepanikan terlihat di
wajahnya. Berkali-kali dia memandang ponselnya dan masih bingung dengan
maksud si pengirim pesan itu.
Yi Soo juga terlihat sedang mengendarai mobilnya dengan santai. Apakah tujuan mereka sama?
Hae Woo sudah sampai di tempat yang sepertinya sesuai dengan pesan yang
diterimanya. Ternyata itu adalah tempat dimana Yi Soo dan dia pernah
bersekolah dulu. Dan tempat yang Hae Woo tuju adalah perpustakaan. Dia
mencari-cari dengan teliti buku yang dimaksud. Hae Woo menemukannya,
buku Chagall. Buku favoritnya.
Apa maksud pesan ini? Hae Woo masih belum mengerti.
Hae Woo membuka lembaran buku itu, sampai jatuhlah sesuatu yang terselip di dalamnya.
Sebuah foto. Hae Woo mengambil dan melihatnya.
Dia masih tidak paham dengan tempat di dalam foto ini.
Saat itulah, sebuah tangan yang ada dibelakangnya mengambil foto yang Hae Woo pegang.
Yi Soo kah?
Sepertinya bukan..
Ada karangan bunga di tempat abu ayah dan ibunya Yi Soo ditabur. Yi Soo
ternyata ada disana, dia tahu itu pasti Yi Hyun adiknya yang menaruh
disana. Ini kan peringatan hari kematian Ayah Yi Soo. Yi Soo seolah bisa
membayangkan Yi Hyun yang tadi datang dan menaruh karangan bunga di
tempat ini. Seolah nyata ada di depanya.
Dia seolah melihat Yi Hyun yang berdoa untuk ayahnya atau mungkin juga
untuknya. Yi Soo tersenyum membanyangkan itu dan berkata kalau Yi Hyun
tidak melupakan hari ini.
Lalu datanglah Nyonya Park yang mengagetkan Yi Soo. Nyonya Park terlihat membawa karangan bunga ditangannya.
Yi Hyun membuka kembali kotak musik itu, kotak musik yang merupakan
kenangan terakhir sang ayah. Yi Hyun menempel foto keluarganya di dalam
kotak musik itu. Foto dia bersama Yi Soo dan Ayahnya.
Lalu masuklah istri Bang Jin, wanita yang dipanggil Yi Hyun ibu (Dan ternyata bukan Nyonya Park..hiks..)
Yi Hyun langsung menyembunyikan kotak musiknya itu. Takut jika ibunya tahu dia lagi-lagi bersedih saat mengingat keluarganya.
Yi Hyun dengan sikap manjanya berkata agar ibunya memberikan makanan padanya. Dia bahkan tidak makan siang hari ini.
Kembali ke perpus. Tangan siapakah yang mengambil foto yang Hae Woo
temukan? Tangan Byun Bang Jin ternyata yang sekarang dengan cermat
sedang melihat apa maksud foto ini? Tempat apa ini, mereka berdua masih
belum menemukan jawabannya. Hae Woo menunjukkan pesan gambar yang dia
terima tadi. Gambar perpustakaan tempat mereka ada sekarang. Bang Jin
melihatnya. Hae Woo bertanya apa Paman juga menerimanya? Bang Jin
mengangguk membenarkan. Hae Woo menjelaskan kalau dia tahu tempat ini,
karena dia pernah bersekolah di sini. Tapi kalau Bang Jin, bagaimana
Bang Jin tahu?
Bang Jin memperbesar gambar pesan yang ada di ponselnya, dan terlihat jelas label nama sekolah di buku-buku itu.
Jadi karena itulah dia bisa mengetahuniya.
Bang Jin berkata kalau ini bisa saja telepon gelap, tapi bagaimanapun
dia akan melacak siapa pengirimnya. Hae Woo berkata kalau dia semakin ga
mengerti siapa yang melakukan ini, dan apa alasannya?
Dia menjelaskan kalau Yi Soo satu-satunya yang tahu kalau dia menyukai buku Chagall.
Bang Jin berkata kalau Yi Hyun juga tahu itu. Dia mendegar dari Yi
Huyun, dan dia juga tahu. Istrinya juga tahu. Bahkan Joon Young juga
pasti tahu. “Diantara hal-hal yang kita anggap rahasia, hampir tidak ada-ada yang benar-benar rahasia”
Hae Woo tahu itu benar. Dia berkata kalau mereka tahu tempat apa yang
ada di foto ini, maka mereka bisa mendapatkan petunjuk, dan bisa saja
petunjuk lainnya akan muncul. Bang Jin mengangguk membenarkan. Hae Woo
bertanya apa Bang Jin bisa menebak kira-kira tempat apa ini? Bang Jin
menggeleng. Dia juga sama bingungnya denga Hae Woo. Tapi karena ini
adalah masalah yang dikirim pada mereka untuk dipecahkan, jadi mereka
harus bisa mencari jawabannya.
Tapi yang jelas, jika Hae Woo tahu, hari ini adalah hari dimana Han Young Man dibunuh.
Hae Woo kaget, dan Bang Jin berkata kalau awalnya dia lupa. Tapi setelah memeriksa kembali berkas Young Man, dia jadi tahu.
Hae Woo langsung menyimpulkan, kalau maksud Bang Jin memberitahu bahwa
ini adalah hari kematian ayah Yi Soo yang ternyata juga sama dengan hari
dimana Man Chul dibunuh adalah pelaku sengaja membuatnya sama. Pelaku
sengaja membuat Man Chul dibunuh tepat dimana hari ayah Yi Soo juga
meninggal.
Bang Jin mengangguk membenarkan analisa Hae Woo. Hae Woo lagi-lagi
memandang foto itu. Dan merasa teka-teka ini semakin rumit sepertinya.
Nyonya Park menaruh karangan bunga yang dia bawa tepat disamping punya
Yi Hyun. Yi Soo melihatnya dari jauh. Dia mendekati Nyonya Park, yang
sedang memandang pemandangan indah yang disajikan tempat ini.
Nyonya Park kemudian menoleh memandang Yi Soo, dan bertanya apa Yi Soo
merupakan kerabat dari orang yang abunya ditabur disini? Dia berharap
jika Yi Soo memang merupakan kerabat Han Young Man?
Yi Soo tersenyum manis dan menjawab kalau dia terpaksa harus
mengecewakan Nyonya Park, dia tidak memiliki hubungan apapun dengan
orang yang abunya ditabur disini. Dia hanya sedang tanpa sengaja ada di
daerah ini, dan merasa takjub dengan pemandangannya indah.
Yi Soo bertanya kalau orang ini (Young Man) pasti orang terdekat Nyonya
Park? Nyonya Park tersenyum malu, dan menjawab kalau dia dulu pernah
menjalani cinta sepihak. Cinta bertepuk sebelah tangan dengan orang yang
telah meninggal ini. Nyonya Park bertanya pada Yi Soo kalau dia pasti
terlihat bodoh?
Yi Soo lagi-lagi tersenyum bahkan sampai melihatkan giginya dan berkata
tidak. Nyonya Park berkata kalau sekarang dia merasa lebih baik, karena
sudah menceritakan rahasia yang sudah dia pendam selama ini. Hatinya
benar-benar merasa lega.
Nyonya Park juga bercerita kalau istri orang yang dia cintai juga ada
disini. Dia bertanya pada Yi Soo, kalau istri orang yang dia cintai
pasti mengerti akan perasaannya kan? Karena ini cuma cinta yang bertepuk
sebelah tangan saja.
Yi Soo menajwab mungkin.
Nyonya Park tersenyum lega dan mengucapkan terima kasih pada Yi Soo karena mau mendengar rahasia kecilnya.
Yi Soo menjawab kalau dia merasa tersanjung karena sudah bisa mendengar rahasia Nyonya Park.
Saat Nyonya Park melangkah pergi, Yi Soo berkata tunggu membuat Nyonya
Park menoleh dan menatap Yi Soo. Yi Soo berkata kalau dia akan mengantar
Nyonya Park kemana[un Nyonya Park mau. Nyonya Park tersenyum dan
mengucap tidak usah. Dia tidak mungkin merepotkan orang yang baru
dikenalnya.
Hae Woo kaget mendengar penjelasan Bang Jin tentang kunci loker stasiun
kereta api. Mereka masih berada di perpustakaan tempat Hae Woo dan Yi
Soo dulu sekolah.
Bang Jin berkata kalau sepertinya Yi Soo menemukan beberapa bukti
penting diloker itu, dan karena sebab itulah dia mengalami kecelakaan.
Kecelakaan yang disengaja.
Hae Woo bingung dengan kata Bang Jin yang menyebut bukti penting. Bang
Jin menjelaskan kalau bukti itu terkait Han Young Man dibunuh.
Hae Woo bertanya bagaimana Bang Jin bisa mengira kalau pelaku mencuri kunci itu?
Bang Jin menghela nafas dan menjawab siapa tahu. Ini hanya perkiraannya saja.
Hae Woo juga bertanya apa kira-kira ada yang melihat Yi Soo di sekitar
stasiun itu? Bang Jin menjawab karena stasiun itu kecil, hanya ada satu
petugas yang menjaga disana. Tapi petugas stasiun itu juga telah
menghilang sejak hari itu. Berita ini semakin mengejutkan Hae Woo.
Kenapa semua yang berkaitan dengan malam dimana Yi Soo meninggal,
tiba-tiba menghilang.
Mereka keluar dari perpus,dan Hae Woo berkata kalau dia merasa seperti
tersesat dalam labirin. Ponsel Hae Woo berdering, dan mertuanya yang
menelpon. Hae Woo menerima dan menyapanya dengan sebutan Jaksa Agung.
Hae Woo berkata kalau dia akan mempercepat masa liburannya, dan mulai
kembali bekerja besok. Sepertinya ayah Joon Young ingin membujuk Hae Woo
untuk tidak terus bekerja di awal-awal pernikahannya.
Hyun Shik di seberang sana berkata kalau akan memakan waktu dalam
menyelidiki kasus ini, dan jika Hae Woo benar-benar terjun pada kasus
ini maka tidak akan ada lagi waktu untuk bulan madu. Dia meminta Hae Woo
mengambil waktu seminggu untuk beristirahat. Hae Woo menjawab tidak
apa-apa. Mertua Hae Woo berkata kalau kasus itu tidak akan menghilang
sementara Hae Woo beristirahat selama seminggu. Dia meminta agar Hae Woo
memikirkan perasaan anaknya, Joon Young.
Hae Woo masih ingin menolak, tapi Hyun Shik memaksa dan berkata kalau
dia juga sudah pernah terjun di kasus seperti ini tepat seumuran Hae
Woo, jadi dia bisa paham. Tapi dia hanya ingin Hae Woo menuruti
kata-katanya.
Hae Woo menjawab kalau dia mengerti, dia akan mengunjungi Hyun Shik
bersama dengan Joon Young setelah masalah ini ditangani. Sebelum
telepeon ditutp, Hyun Shik bertanya pada Hae Woo. Dia bertanya apa yang
Jung Man Chul katakan saat mengubungi Hae Woo. Hae Woo kaget, dia
bingung, haruskah dia memberitahu atau tetap merahasiakannya sampai
semua jelas. Dan Hae Woo memilih tidak mengatakan yang sebenarnya. Hae
Woo berkata kalau Man Chul hanya bilang ingin bertemu dengannya, dan
tidak ada yang lain.
Hyun Shik setelah pembicaraan itu, terlihat berfikir. Dia teringat saat
Eui Sun mendapat telepon dari Jung man Chul dan saat itu Eui Sun bahkan
berkata kalaulebih baik dia menghabisi Man Chul sejak dulu. Hyun Shik
berfikir apa kematian Man Chul ini ulah Eui Sun? Besannya?
Dia berharap apa yang dia pikirkan tidak benar.
Sebelum pulang, Hae Woo bertanya pada Bang Jin apa hasil otopsi Man Chul sudah keluar?
Bang Jin membenarkan. Hae Woo bertanya kenapa Bang Jin tidak
memberitahunya? Bang Jin hanya diam, dan Hae Woo seolah tahu. Dia
berkata kalau Racun itu terdeteksi kan? Racun bernama Neostigmin
bromida. Sebuah racun yang 5 kali lebih beracun dari sianida yang
menyebabkan serangan jantung. Bang Jin mengangguk membenarkan. Dia
menambahkan kalau racun itu sama persis seperti racun yang dipakai untuk
membunuh Han Young Man.
Hae Woo lagi-lagi dibuat terkejut dengan penemuan ini. Walu dia sudah
tahu kalau racun itulah yang membunuh Man Chul. Hae Woo berkata “Tentang lingkaran itu..aku pikir itu adalah pesan yang mengatakan bahwa kita harus memulai kembali semua dari titik awal.”
Hae Woo berkata awalnya adalah kasus tabrak lari itu. Dia akan memulai
menggali kembali dengan lebih teliti pada kasus itu. Bang Jin bertanya
apa Hae Woo benr-benar akan emngambil wewenang atas kasus ini? Hae Woo
mengangguk mantap, dan menjawab kalau sampai detik ini pikirannya belum
berubah.
Bang Jin mengingatkan kalau kasus ini mungkin lebih kompleks daripada
yang kita pikirkan. Kasus ini terlihat terlalu dalam dasarnya.
Hae Woo menjawab “Tidak peduli seberapa dalam akarnya, pasti akan ada akhir.”
Bang Jin menjawab kalau dia punya perasaan yang buruk terhadap ini.
Hae Woo memandang Bang Jin dan berkata kalau apapun yang Bang Jin
katakan, dia tidak akan merubah keputusannya, dan tidak akan menyerah.
Saat Hae Woo akan masuk ke mobil, tiba-tiba Bang Jin berkata kalau saat
itu ada seorang saksi. Hae Woo berhenti membuka pintu mobilnya dan
kembali menatap Bang Jin serius. Bang Jin berkata kalau saksi itu
mungkin tidak dimasukkan dalam berkas kasus karena usianya yang masih 7
tahun. Tapi sekarang dia pasti sudah SMA.
Kim Soo Hyun menemui satu-satunya saksi tabrak lari itu, Namanya Kang Dae Hoo. Dae Hoo bertanya anda siapa?
Yi Soo ternyata jadi mengantarkan Nyonya Park pulang. Pulang ke rumah Jo
Sang Deuk. Orang yang banyak dipuji-puji pahlawan oleh masyarakat
Korea.
Nyonya Park mengucapkan terima kasih pada Yi Soo yang mau
mengantarkannya. Karena diantar Yi Soo dia bisa pulang dengan selamat
dan nyaman.
Saat Nyonya Park sudah masuk ke dalam rumah, Yi Soo keluar dari mobilnya
dan melihat rumah itu. Rumah yang masih nyaman untuk ditinggali Sang
Deuk, dia mungkin juga mengingat bahwa dia pernah 12 tahun lalu berada
di salah satu bagian rumah ini.
Sang Deuk sedang menatap foto Hae Woo dan Joon Young. Mereka terlihat
serasi dan bahagia. Oh Hyun Shik juga ada di ruangan itu. Dia berbicara
tentang Hae Woo yang tidak terlalu terbuka, tapi dia berhasil menemukan
alasan Man Chul menguhubungi Hae Woo, karena Man Chul punya info penting
kenapa Yi Soo dibunuh.
Sang Deuk berkata kalau sepertinya itu cukup mengejutkan. Hyun Shik
membenarkan, kalau dia juga tidak menduga hal ini, karena bahkan polisi
dan jaksa menyimpulkan kasus itu sebagai kecelakaan tabrak lari dengan
mayat yang menghilang.
Sang Deuk bertanya apa Man Chul memberitahu alasannya pada Hae Woo? Hyun
Shik menjawab kalau Man Chul telah terbunuh sebelum sempat mengatakan
alasannya.
Sang Deuk terlihat lega, karena rahasiuanya belum terbongkar. Dia
kemudian berkata sepertinya Hyun Shik punya alasan kenapa menemuinya
saat ini?Hyun Shik menceritakan tentang yang didengarnya dari mulut Eui
Sun malam itu, kalau Eui Sun seolah berniat membunuh Man Chul.
Sang Deuk berkata kalau Hyun Shik sepertinya salah paham, anaknya itu
adalah seorang anak anjing yang gampang takut dan menggonggong saat
bertemu harimau. Eui Sun tidak mampu melakukan lebih daripada
menggonggong.
Hyun Shik meminta maaf jika pertanyaannya menyinggung Sang Deuk.
Sang Deuk tidak mempermasalahkannya. Dia hanya khawatir kalau cucunya
harus mengambil kasus ini. Bisakah Hyun Shik menghentikan Hae Woo? Hyun
Shik kaget, dan Sang Deuk tertawa, dia berkata kalau cucunya sama
seperti dia sangat keras kepala. Kalau Hyun Shik melakukan tindakan
gegabah untuk menghentikannya, itu tidak akan mempan untu Hae Woo. Hyun
Shik menjawab kalau dia mengerti akan hal itu. Dia berjanji akan mencari
solusinya.
Hae Woo dan Bang Jin menemui Dae Hoo, dan Hae Woo bertanya tentang
kecelakaan tabrak lari itu. Dae Hoo menjawab kalau kejadian itu sudah
lama sekali, dan dia sudah tidak ingat. Hae Woo meminta agar Dae Hoo
mengingatnya sekali lagi. Dae Hoo kesal dan berkata kalau dia
benar-benar tidak bisa mengingatnya. Lagipula, kalapun dia ingat, Hae
Woo pasti tidak akan percaya padanya.
Dae Hoo memilih masuk ke dalam rumah, dan Bang Jin tiba-tiba berkata jam
tangan pada Dae Hoo, membuat langkah Dae Hoo terhenti. Hae Woo pun
menoleh memandang Bang Jin. Tidak tahu tentang adanya bukti berupa jam
tangan itu. Bang Jin berkata kalau bukankah Dae Hoo menyebut melihat jam
tangan mengkilap yang dijatuhkan pengemudi waktu itu.
Dae Hoo menjawab kalau dia tidak ingat. (Sepertinya Dae Hoo berbohong.)
Dae Hoo masuk ke dalam, dan Hae Woo ingin mengejarnya, tapi Bang Jin
mencegah. Hae Woo akhirnya bertanya pada Bang Jin apa maksudnya jam
tangan itu?
Hae Woo dan Joon Young sedang dalam perjalanan ke rumah. Hae Woo
terlihat diam, masih berfikir tentang fakta jam tangan yang tidak
tertulis di berkas kasu tabrak lari itu. Hae Woo kemudian ingat, saat
malam Yi Soo bertanya tentang jam tangan ayahnya. Apakah jam tangan
ayahnya masih ada di rumah? Bahkan malam itu Hae Woo mengira Yi Soo
dipenjara karena dituduh mencuri jam tangan ayahnya.
Hae Woo kaget menyadari ingatannya itu. Jangan-jangan ayahnya terlibat
dalam kasus ini, dan ayah Yi Soo yang harus menanggunggnya?
Sang Deuk menelpon kaki tangannya, meminta agar orang itu menyelidiki
siapa-siapa aja yang ada di sekeliling Man Chul sebelum kematiannya.?
Sang Deuk berkata kalau dia ingin menghabiskan waktu tuanya dengan tenang, tapi ternyata masalah ini belum juga berakhir.
Sementara itu di lain tempat, Kim Joon terlihat bersama Young Hee
bertemu dengan CEO Moon dari Hotel Grand Bleu. Ceo Moon membantah kalau
dia menjual hotel demi uang. Kim Joon menjawab kalau dia tahu itu.
Apalagi predikat CEO Moon adalah ayah dari para malaikat miskin, yang
membiayai anak-anak yang memerlukan bantuan.
Kim Joon mengatakan itu sambil mengedarkan pandangannya ke foto-foto
dimana CEO Moon memang sedang bersama anak-anak miskin yang butuh
bantuan. Terlihat dermawan dan penuh kasih sayang.
CEO Moon tersenyum bangga, mendengar pujian dari Kim Joon.
Kim Joon berkata kalau syarat-suyarat penjualan hotel yang CEO Moon
inginkan, Hotel Giant akan memenuhinya. CEO Moon berkata kalau dia sudah
membuat kesepakatan lisan dengan Direktur Hotel Gaya, Oh Joon Young.
Walapun memang belum menandatangi kontrak, sebuah janji lisan juga
merupakan janji.Apalagi janji yang dia buat adalah bersama orang sehebat
Direktur Joon Young. Jadi dia tidak ingin melanggar janji itu.
Kim Joon menyenderka tubuhnya disandaran kursi, dan memainkan jemarinya
sambil berkata dengan dingin kalau CEO Moon harus melanggar janji itu.
Young Hee menoleh mendengar kata-kata bosnya itu.
CEO Moon terkejut dan bertanya apa maksudnya?
Dengan tatapan dinginnya Kim Joon berkata kalau Hotel Grand Bleu akan diambil oleh oleh Hotel Giant.
CEO Moon merasa ini sudah keterlaluan, dan menyuruh Kim Joon pergi.
Kim Joon tersenyum tipis, dan mengeluarkan sesuatu dari saku jasnya.
Sebuah alat perekam, yang berisi suara seorang anak bernama Bo Bae. Anak
itu sepertinya mengalami perlakuan buruk dari orang yang dipanggilnya
ayah. Tangan CEO Moon bergetar saat mendengar rekaman itu.
Kim Joon memandang ketakutan di ekspresi wajah CEO Moon dengan senyum magisnya.
CEO Moon membanting rekaman itu, dan Kim Joon dengan masih diposisi
kesukaannya berkata kalau dia sudah menyimpan yang asli, jadi percuma
walau dihancurkan. Kim Joon berkata kalau Bo Bae sepertinya anak adopsi
CEO Moon. Dan sepertinya CEO Moon sering melakukan kekerasan pada Bo
Bae. Sehingga sekarang Bo Bae ada di Rumah Sakit Jiwa.
CEO Moon membantah dan berkata kalau itu fitnah.
Kim Joon tidak peduli dan berkata kalau dia memiliki banyak uang,dia
bisa melakukan apapun. Menyuruh para saksi untuk berkata yang sebenarnya
itu mudah untuknya. Apalagi dia masih punya bukti lainnya.
CEO Moon yang ketakutan menjawab kalau itu adalah masa lalu, dan dia
sangat menyesal. Dia sudah menjadi manusia yang lahir kembali saat ini.
Kim Joon dengan dingin menawab “Sebuah pebuatan salah yang pernah
anda lakukan..tidak akan pernah bisa terhapuskan. Saya tidak percaya
bahwa manusia dilahirkan kembali. Seorang manusia jahat, hanya akan
menjadi semakin jahat”
Young Hee bahkan mendengar kalimat Kim Joon dengan perasaan takut. Dia
tidak percaya Kim Joon bisa melakukan apapun untuk mencapai
keinginannya.
Kim Joon berkata karena CEO Moon adalah orang yang sudah menyesali
perbuatannya, itu artinya CEO Moon siap untuk mengakui kesalahannya.
Jika CEO Moon memiliki keberanian, dia akan emngirimkan bukti-bukti ini
kepada pers, dan dia akan mundur dari transaksi ini.
CEO Moon menyerah dan tidak merasa punya pilihan lain, daripada nama
baiknya tercoreng, lebih baik dia menyetujui menjual hotel ini pada Kim
Joon.
Hae Woo masih memikirkan tentang jam tangan yang Bang Jin katakan, dan
ingatannya malam itu. Malam dimana Yi Soo masuk penjara karena menghajar
Man Chul.
Dia akhirnya memilih bertanya pada ayahnya. Apa benar ayahnya terlibat
dalam kecelakaan tabrak lari 12 tahun lalu,dimana Supir Han yang harus
menanggung kesalahan itu? Eui Sun tentu mana mau mengaku. Dia bertanya
dimana Hae Woo mendengar hal-hal aneh seperti ini? Tapi, yang jelas dia
tidak ada hubungan dengan ksus itu. Apalagi Supir Han sudah menyerahkan
dirinya sendiri kan? (Neng, ,kamu jadi jaksa berapa tahun ya,, mana ada
sih penjahat ngaku..Hadewh..-_-)
Hae Woo hanya berkata kalau dia akan membuka kembali kasus itu. Dia akan
menyelidikinya dari awal. Kalau ayahnya memang tidak bersalah, tentu
ayahnya tidak akan peduli jika dia menyelidikinya kembali. Eui Sun
menjawab silakan saja, dia memang tidak peduli.
Hae Woo berkata kalau begitu dia akan mempercayai ayahnya. (Kalau udah
dikasih tahu, musuh ya langsung lari duluan..biar ga ketangkep -_-)
Saat Hae Woo akan meninggalkan ayahnya, Eui Sun berkata kalau kasus ini
bukankah sudah selesai, itu kasus 12 tahun lalu, jadi bagaimana Hae Woo
akan menyelidikinya?
Hae Woo menjawab kalau detektif yang bertanggung jawab atas kasus itu
telah dibunuh, maka dia yang akan mengambil alih kasusnya.
Sang Deuk sedang berbincang dengan cucu mantunya. Dia berkata kalau dia
sudah tua dan jadi egois dengan meminta Joon Young tinggal di rumah
mereka, agar dia tidak merasa kesepian.
Joon Young menggeleng dan malah mengucap terima kasih karena dia merasa
kalau dia dan Hae Woo akan aman kalau tinggal bersama Sang Deuk.
Hae Woo sudah selesai dengan ayahnya dan ikut bergabung dengan kakek
serta suaminya. Kakek bertanya apa yang dirahasiakan Hae Woo dengan
ayahnya? Hae Woo tersenyum membenarkan. Kakek berkata kalau skarang Hae
Woo harus bersiap untuk pergi.
Hae Woo bingung, pergi kemana?
Kakek menjawab kalau dia sudah menelpon dan memperispkan Villa untuk Hae
Woo dan Joon Young, jadi dia ingin Hae Woo menghabiskan akhir pekan
disana.
Hae Woo menolak, dan berkata ada banyak hal yang harus dia kerjakan.
Kakek berkata kalau ini tidak adil bagi Joon Young. Hae Woo emandang
suaminya, dan Joon Young menawab kalau dia tidak apa-apa kok.
Sang Deuk menjawab kalau dia merasa keberatan.
Kakek menatap Hae Woo dan berkata setelah beristirahat beberapa hari,
maka Hae Woo bisa kembali bekerja dan akan lebih produktif jadinya.
Hae Woo masih mencoba menolak, namun Kakek memaksa dan meminta Hae Woo
mendengarkan kata-katanya. Jangan membantah. Lagipula Seoul dan Villa
hanya berjarak 2 jam, kalau memang ada yang penting, Hae Woo toh bisa
langsung pulang.
Joon Young lah yang akhirnya mengucap terima kasih pada kakek dan
tersenyum senang pada Hae Woo. Sedang Hae Woo tidak bisa berkutik
apapun.
Sebelum beranjak pergi, Kakek berkata kalau dia sudah mengundang tamu penting untuk makan siang di Villa
besok.
Hae Woo protes dan berkata tadi aja Sang Deuk menyuruhnya istirahat dan
berlibur, tapi malah mengundang tamu penting. Kakek menjawab kalau tamu
itu paling tidak harus ditemui Joon Young walaupun hanya sekali saja.
Jang Young Hee masuk ke kamar Kim Joon untuk menyerahkan data yang Kim
Joon minta. Tapi langkah Young Hee terhenti karena bosnya sedang
tertidur pulas. Young Hee menaruh data itu di meja, dan saat akan keluar
ruangan, Young Hee membatalkan niatnya.
Dia mendekati Kim Joon yang sedang tertidur dengan posisi santai. Lalu
ada yang terjatuh dariu tangan Kim Joon. Young Hee melihat itu dan
mengambilnya.
Sebuah hiasan berbentuk Hiu.
Flashback
Tokyo 4 tahun lalu
Di sebuah akuarium Hiu, Yi Soo memandang Hiu yang terus bergerak itu
dengan tatapan sedih. Dia mendekat,dan menempelkan tangannya pada kaca
seolah ingin menyentuh Hiu itu.
Masih ditempat sama, disisi lain akuarium itu, terlihat Jang Young Hee yang juuga sedang mengagumi Hiu.
Saat sudah keluar akuarium, tiba-tiba ada yang berteriak minta tolong.
Yi Soo berhenti berjalan dan melihat apa yang terjadi. Ada seorang pria
yang membawa lari dompet seorang wanita, dan Jang Young Hee langsung
menghadang pencopet itu. Dia berusaha merebut apa yang sudah laki-laki
itu curi. Pencuri itu pun lari melewati Yi Soo, namun Yi Soo diam saja
dan tidak menangkapnya.
Young Hee memandang laki-laki itu dengan sedikit tidak suka. Bagaimana
bisa laki-laki diam saja melihat ketidakadilan? Ternyata Young Hee
mengikut Yi Soo, mencegatnya dan berkata permisi, sambil membungkuk
hormat.
Young Hee tersenyum manis pada Yi Soo, dan berkata kalau laki-laki
seperti Yi Soo tidak boleh diam saja melihat apa yang terjadi tadi.
Bahkan Young Hee memuji Yi Soo yang memiliki wajah tampan, tapi ternyata
berkelakuan kurang baik. Ketampanan Yi Soo akan sia-sia jika sikap Yi
Soo seperti itu. Laki-laki harusnya tidak begitu. Mereka harus saling
tolong menolong, apa Yi Soo tidak tahu itu?
Yi Soo hanya diam tanpa berkata apapun.
Saat Young Hee akan pergi, Yi Soo berkata dengan bahasa Korea kalau tali
sepatu Young Hee lepas. Young Hee kaget karena pria tampan ini dari
Korea..sama sepertinya.
Yi Soo melangkah pergi, dan Young Hee jadi tidak enak. Dia menyusul Yi
Soo dan meminta maaf kalau tadi Yi Soo tersinggung. Tapi walaupun
meminta maaf, Young Hee tetap berkata kalau yang Yi Soo lakukan tadi
salah, terlepas dari pria atau wanita, Yi Soo harus membantu orang yang
minta tolong.
Yi Soo sih cuek saja, membuat Young Hee berdiri di hadapan Yi Soo,
menghadang jalannya. Young Hee berkata kalau ada yang sedang bicara
harusnya Yi Soo memperhatikan. Saat sudah berhadapan Young Hee hanya
berkata maafkan aku.
Yi Soo senyum-senyum sendiri setelah Young Hee pergi. (Dan sumpah
sneyumnya manis banget loo..bisa buat tambah-tambah teh
anget..*loh..apaan?*)
Hotel Giant sedang melatih para karyawan baru bagaimana cara yang benar
dalam menyambut tamu. Diantara karyawan baru itulah ada Jang Young Hee.
CEO dan petinggi-petinggi hotel Giant datang, dan tentu saja ada sambutan pada mereka.
Para petinggi itu melewati Young Hee, dan Yi Soo yang merupakan CEO
Hotel Giant bahkan menatapnya. Young Hee jelas saja kaget dan tidak
menyangka, orang yang dia temui itu adalah CEO Hotel Giant, tempatnya
sekarang bekerja.
Chairman Yoshimura meminta Youg Hee menemuinya. Mereka berdua sama-sama tersenyum penuh makna.
Flashback End
Young Hee masih memegang hiasan berbentuk Hiu itu ditangannya. Dia
memandang Kim Joo yang sedang tertidur. Kemudian dia menaruh hiasan Hiu
itu di meja, dan berdiri akan kelaur dari kamar Kim Joon, namun
tiba-tiba Kim Joon menyebut satu nama dalam tidurnya “Hae Woo..”
Young Hee menoleh dan memandang Kim Joon. Terlihat kening Kim Joon berkerut, mungkin ada yang buruk dalam mimpi Kim Joon.
Sinar mentari menyinari kamar Joon Young dan Hae Woo di Villa. Joon
Young sendiri sudah bangun, dan menatap Hae Woo yang masih terlelap
dengan pandangan penuh cinta.
Hae Woo membuka matanya dan bertanya dengan malas jam berapa saat ini?
Joon Young tersenyum dan menjawab kalau sekarang jam 9 lebih.
Hae Woo bertanya jam berapa Joon Young bangun? Joon Young menjawab kalau
dia baru saja bangun, dan menyuruh Hae Woo tidur sebentar lagi.
Hae Woo menolak dan berkata kalau dia sudah banyak tidur. Hae Woo
bangkit dari tidurnya dan berkata kalau kata kakek benar, dia merasa
pikirannya menjadi tenang setelah ada di Villa ini. Joon Young bercanda
dengan bertanya apa mereka perlu menginap disini sebulan?
Joon Young mengajak Hae Woo sarapan, dan Hae Woo terkejut melihat apa
yang tersaji di meja makan. Hae Woo berkata kalau dia sepertinya telah
melakukan pilihan dengan baik, dengan menikahi Joon Young. Hae Woo
memuji Joon Young yang tampan, baik, cakap, dan memiliki kepribadian
yang bagus, pintar memasak pula. Sempurna rasanya.
Dengan tampang lucu Hae Woo mengangkat kedua jempolnya tanda dia memuji Joon Young.
Joon Young tersenyum dan berkata ayo makan. Hae Woo senang tentu saja.
Saat Hae Woo sudah mencicipi masakan buatan suaminya itu, Hae Woo
memujinya. Joon Young menatap Hae Woo, dan menyuruhnya makan yang
banyak. Hae Woo mana mungkin menolak. Joon Young pun terus memandangi
istri tercintanya itu. Hae Woo heran dan bertanya apa Joon Young ga mau
makan?
Secara mengejutkan Joon Young mengecup bibir Hae Woo, dan membuat Hae
Woo kaget. Tapi Joon Young membuat keterkejutan Hae Woo bertambah dengan
mengecupnya lagi. Dia berkata yang itu tadi baru lezat. Haha
Hae Woo dengan bercanda mengatakan pada Joon Young, kalau Joon Young
terus seperti itu maka Joon Young harus memasak setiap saat untuknya.
Joon Young menjawab kalau dia akan melakukannya
(Swiitt ya mereka..)
Hae Woo terlihat berjalan menuju tempat rahasianya.
Sedang Joon Young sedang berbicara di telepon dengan sekretarisnya.
Sepertinya sekretaris Joon Young sudah mendapatkan apa yang diminta Joon
Young terkait Yoshimura Joon atau Kim Joon, karena Joon Young berkata
akan segera memeriksanya.
Hae Woo yang berjalan di dalam hutan, melangkah tanpa rasa takut, karena
dia tahu di depan sana ada danau yang indah. Saat Hae Woo berhenti di
sebuah pohon, Hae Woo seolah melihat kembali kenangannya dalam hujan
bersama Yi Soo. Saat pertama kali Yi Soo mengecup keningnya lembut.
Terdengar alunan OST drama ini mengalun mengiringi kenangan manis Hae Woo bersama Yi Soo dulu.
Aku lebih memilih membencimu.
Semakin aku dekap dirimu, semakin aku terluka.
Meskipun aku akan melupakan segalanya keesokan hari, dan mencoba mencarimu kembali.
Aku lebih memilih mematikan cinta ini yang telah menjadi sia-sia.
Karena toh waktu akan mengalir melewati kita lagi.
Maafkan aku karena masih selalu memikirkan dirimu,
Karena masih mencintaimu.
Karena pada akhirnya aku tidak akan mampu melepaskan dirimu.
Mari biarkan kita saling mencintai satu hari lagi (kebohongan itu)
Begitu aku memandangmu lagi
Aku lupa segalanya.
Tetapi untuk mencintaimu,
Tersenyum kembali,
Mari kita lupakan
Meski hanya sehari saja.
Meskipun jika aku merasa sakit saat melihat dirimu,
Janji kosong lainnya.
Aku terus berjanji pada diriku,
Menangis
Karena dirimu aku terus datang dan pergi
Diantara surga dan neraka.
Saat Hae Woo sedang asik dalam ingatan manisnya tentang Yi Soo, di balik
sebuah pohon, Yi Soo melihat yang Hae Woo lakukan. Yi Soo melihat apa
yang Hae Woo tatap, dan tahu apa yang ada di pikiran Hae Woo.
Joon Young sudah membuka data yang dikirmkan Sekretaris Kim padanya, data tentang Yoshimura Joon atau Kim Joon.
Foto Kim Joon yang susah didapatkan kini sudah ada di hadapannya. Dia melihat dengan cermat foto-foto itu.
Hae Woo melanjutkan kembali langkahnya dengan diikuti Yi Soo. Hae Woo tidak menyadari itu dan terus berjalan.
Waktu itu seolah terhenti dan kembali di masa 12 tahun lalu, saat mereka remaja.
Joon Young menyusul Hae Woo menuju danau.
Hae Woo yang sudah sampai di danau, terlihat kaget melihat apa yang ada
di hadapannya. Dia melihat seorang pria yang juga sedang menatap
keindahan danau. Kim Joon berpura-pura tidak tahu kehadiran Hae Woo.
Apakah Hae Woo berharap laki-laki itu Yi Soo?
Akhirnya Kim Joon menoleh dan menatap Hae Woo. Hae Woo sendiri kaget menyadari Kim Joon tahu danau ini.
Bersambung ke episode 5
Tidak ada komentar :
Posting Komentar