Jumat, 14 Februari 2014

Drama Korea UNEMPLOYED ROMANCE episode 2 part 2




Malam menjelang, Seon-joo pulang dari kerjanya. Dia dikejutkan dengan barang-barang Seung-hee yang telah memenuhi apartemen mereka.Sedang Seung-hee sendiri tengah menangis meratapi nasibnya, ditipu orang yang ia percaya dan harapkan lalu belum lagi karir menulisnya yang tak begitu gemilang bahkan amburadul.
Ketika aku masih muda, aku ingin menjadi seorang ratu drama yang bisa menyentuh perasaan dan membuat mereka tersenyum. Tapi sekarang umurku 32 tahun, Aku menyadari kalau aku tak mungkin menjadi penulis seperti Kim Soo-hyun, Lee Seon-mi atau Lee so-ah. Sangat menyakitkan. Bukankah itu benar. Ini tak seperti yang aku pikirkan.”



Seung-hee terus menangis meluapkan emosinya sendiri sampai dengan dering ponselnya menyadarkan dia. Itu dari Seon-joo yang tanpa basa-basi langsung bertanya barang apa yang dibawa Seung-hee ke apartement mereka. Seung-hee minta maaf dan beralasan kalau bos’nya akan membeli yang baru jadi dia pikir bisa membawa pulang untuk dia gunakan. Seon-joo tak begitu perduli, meskipun dia memperbolehkan namun dalam ucapannya dia seperti menyuruh Seung-hee untuk membuangnya saja. “tapi tidak bisakah kita menaruhnya di suatu tempat?”
Seung-hee meminta maaf dan ia akan memberikan barang-barang itu untuk orang lain. Seon-joo meng-iya-kan lalu dia merasa kalau suara Seung-hee terdengar aneh, apa kau sedang minum?
Seung-hee membenarkan. Seon-joo mengeluh, “Itu pasti menyenangkan. Bisa mendapatkan kebebasan. Seorang penulis tak dikenal bisa dengan mudah melakukannya. Aku bahkan belum mendapatkan makan malam.” Jleeeb
Perkataan Seon-joo tadi sukses membuat Seung-hee kembali menangis, dia mencoba tegar dan menyuruh Seon-joo untuk segera makan malam. Seon-joo tanya apakah perusahaan Seung-hee ada masalah. Seung-hee balik tanya, kenapa?
“Aku pergi ke stasiun TV tadi dan mendengar kalau salah satu perusahaan produksi ‘Love and Demise’ mengalami kebangkrutan. Kalau ini bukan perusahaanmu maka bersyukurlah.” 

Seon-joo mengakhir panggilannya, Seung-hee melanjutkan tangisannya yang tertunda bahkan ini lebih keras.
“Rumor mengenai Presiden Kim telah menyebar kemana-mana. Dia telah kabur saat pembuatan drama tentang seorang pengemis casino dan berakhir dengan dia menjadi pengemis casino pula.”
Seung-hee semakin keras menangis, dia benar-benar tak habis pikir bagaimana presiden Kim melakukan hal seperti ini padanya. 
“PRESIDEN!!! PRESIDEN!!” Seung-hee berteriak, gak tega aku melihat nasih Seung-hee.
~~~ 

Presiden Kim yang sekarang entah ada dimana, dia tertidur di emperan dengan menggunakan alas gardus dan juga selimut koran. Dia mendengar teriakan Seung-hee yang memanggilnya, Presiden Kim pun terbangun dengan ketakutan. Ditambah lagi saat ia menoleh sudah ada Seung-hee yang menunggu Presiden Kim. Presiden Kim terkejut, “Penulis Im”
“Penipu” Seung-hee menatap presiden Kim dengan penuh kebencian kemudian menamparnya. Presiden Kim meringis kesakitan, ini membuatnya kembali terbangun. Tadi hanyalah mimpi Presiden Kim.“Ya. Aku layak mendapatkan tamparan.” Kata Presiden Kim penuh penyesalan, dan seperti sebuah doa tiba-tiba banyak selebaran benar-benar beterbangan menampar-nampar wajah Presiden Kim.
~~~ 

Seung-hee menjual barang-barang yang kemarin didapatkanya dari kantor, dan transaksi ini tak luput dari perhatian ibu-ibu pembuat gosip yang biasa.
“Sekarang dia menjual barang-barangnya. Apa yang ku katakan pada kalian, dia meminjam dari rentenir. Untuk menjual barang-barang itu, mungkinkah dia berfikir menjual organnya pula.” Ibu Chang-soo menyebar gosip. Ibu satunya tanya apa sebenarnya pekerjaan ‘suami’ Seung-hee. Ibu Chang-soo mengatakan akan segera mengetahuinya, dia kembali menatap Sung-hee dengan penuh kecurigaan.
~~~ 

Seung-hee sekarang ketempat asuransinya untuk melakukan pembatalan. Petugas bertanya apa yang membuat Seung-hee ingin membatalkan asuransinya. Seung-hee beralasan kalau dia mengambilnya ya karena butuh uang, namun si petugas memperingatkan kalau asuransi hidup adalah produk universal jadi ini benar-benar garansi yang luar biasa. “Ini seperti barang sisa untuk pembatalannya.”
Seung-hee dalam hatinya membenarkan kalau itu seperti barang sisa. “Aku membatalkannya karena aku tak memiliki uang. Kenapa kau membuatku malu.”
Petugas masih menyuruh Seung-hee untuk menimbang-nimbang keputusannya. Seung-hee akhirnya bertanya kalau memang dia akan membatalkannya kira-kira berapa yang bisa ia peroleh. Seung-hee harap-harap cemas ketika petugas mengeceknya.
Petugas : “tujuh.”
Seung-hee senang : “ Tujuh juta?”
Petugas : “Tujuh ratus” . Hahahahaha. 
Seung-hee hanya bisa terdiam.
~~~ 
Seung-hee diam termengung sendiri menatap tulisan yang ia tempelkan di laptopnya, ‘i can do it’
Aku mendapatkan penerangan setelah mengalami penipuan, pengkhianatan dan penyesalan.”Seung-hee menggantu tulisannya menjadi, ‘sekali deposito, aku bisa melakukannya’. 

Ponsel Seung-hee berbunyi, eonni yang kemarin menawari Seung-hee untuk kerja bersamanya menelfon. Unni itu memberitahukan kalau dia produser yang mengadakan festival regional ingin bertemu dengan para penulis. Seung-hee meng-iya-kan tapi ada sesuatu yang ingin dia katakan. “Tak masalah jika memang bayarannya tidak besar tapi bisakah bayaran itu dibayar diawal?”
Unni itu tak yakin karena di industri mereka tak ada yang melakukan pembayaran seperti itu. Seung-hee memohon, Unni itu mengatakan kalau dia akan bertanya dulu. Seung-hee tersenyum senang dan sangat berterimakasih. 
Seung-hee merebahkan tubuhnya tapi ponselnya kembali berdering. Tanpa babibu, di seberang telefon Kyung-hee langsung menyemprot Seung-hee karna telah membatalkan asuransinya. Seung-hee heran bagaimana Kyung-hee bisa langsung tau, Kyung-hee tak menjawab dan mengatakan kalau dia sudah ada di bawah apartemen Seung-hee. Seung-hee bergegas melongok melalui jendelanya, benar saja Kyung-hee berdiri diluar dan menyuruh Seung-hee untuk turun.
~~~ 

Kyung-hee membawa Seung-hee kesuatu tempat, sepertinya tempat kerja temannya. Kyung-hee menyuruh Seung-hee untuk menjadi instruktor saja, Seung-hee dari awal tak mau lagian dia bukan istruktor tapi dia penulis. Kyung-hee membentak Seung-hee, siapa bilang kau bukan penulis. “kau bisa bekerja sebagai instruktor dan di waktu senggang sebagai penulis. Kau bisa seperti dulu dan ikut kontes untuk tulisanmu. Kalau aku kaya, aku akan membantumu dan membiarkanmu menjadi penulis saja tapi itu hanyalah dalam mimpi.”
Seung-hee menyuruh Unninya untuk tak usah membantu kalau memang dia tak bisa. Seung-hee hanya merasa kalau dia tak pernah berfikir untuk menjadi instruktor. “Apa aku bisa?” 


“Ya , kau bisa melakukannya.” kata teman Kyung-hee.
Seung-hee ragu apakah jam’nya dimulai malam hari. Bapak itu meng-iya-kan, “Kau mengutamakan literatur korea? Guru manual, bisa menjawab dan menerangkan dengan detail. Selama kau bisa membaca hangul, semua orang bisa mengajar. Aku menjalankan akademi dengan menggunakan tingkat kemampuan dan kelas yang kau ajar adalah salah satu kelas dengan tinggat terendah, kelas D”
Seung-hee tanya apakah dia bisa bertemu dulu dengan instruktor sebelumnya, tapi bapak itu beralasan kalau instruktornya tak disana lagi karena ayahnya tiba-tiba sakit. Bapak itu mengatakan dengan senyum liciknya, Seung-hee sendiri merasa ragu. Dia berbisik pada Kyung-hee, bukankah ini terlihat buruk. Kyung-hee membenarkan tapi tetap saja ia menyuruh untuk mencobanya.Bapak itu menyodorkan buku panduan untuk Seung-hee disertai dengan senyum seringainya, Sedang Seung-hee hanya tersenyum kecut.
~~~ 

aku kemarin menyebut Wan-ha dengaa pengacara Hwang tapi setelah episode ini ternyata namanya adalah Song Wan-ha jadi aku akan memanggil Wan-ha saja. Dia tengah bersama kedua temannya, Park Gwang-pal dan juga Eom Hyo-sang. Wan-ha memberi selamat pada rekannya yang telah diterima kerja di sebuah perusahaan obat.Mereka juga ternyata sedang menunggu seseorang, siapa lagi kalau bukan Jong-dae.
Tak selang berapa lama, Jong-dae datang. Sepertinya ini sebuah reuni sahabat, mereka saling sapa satu sama lain, Jong-dae menyapa Wan-ha yang ia dengar telah menjadi pengacara.Sekarang Wan-ha balik tanya pekerjaan Jong-dae sekarang. 
Jong-dae tampaknya tak terlalu senang membahas pekerjaannya sekarang. Gwang-pal melihat Jong-dae diam, dia yang menjawab  kalau Jong-dae menjadi seorang pelajar diluar negeri dengan beasiswa yang didapat karena rekomendasi profesornya. Hyo-sang tertarik, dimana itu?Gwang-pal mengatakan kalau Jong-dae ada di syracuse. Hyo-sang takjub, “Itu sekolah terbaik untuk administrasi umum.”
Hyo-sang dengan alasan itu menyuruh Jong-dae mentraktir mereka tapi Gwang-pal melarang dan menyuruh Hyo-sang membayar sedangkan Jong-dae lain waktu. 

Seorang wanita cantik dengan dress kuningnya berjalan memasuki cafe, Hyo-sang yang melihat kehadiran wanita itu bertanya pada teman-temannya, apakah mereka yang memanggil wanita itu untuk mengucapkan selamat padanya. Sedang Gwang-pal dengan PD mengatakan kalau wanita itu melihatnya.Wanita itu berjalan semakin mendekat dan berhenti di meja mereka berempat. “sayang”
Ditujukan untuk siapa itu? Aah, itu untuk Jong-dae. Mereka pun saling sapa, dia bernama Oh Yeon-woo. Hyo-sang penasaran apakah Yeon-woo dan Jong-dae pacaran. Yeon-woo tersenyum. “Itu lah apa yang aku pikirkan, tapi untuk Jong-dae entahlah” 
Yeon-woo mendapatkan panggilan, dia mengatakan pada yang lain harus keluar untuk memindahkan mobil. Jong-dae menawarkan diri, kalau ia saja yang memindahkan mobilnya tapi Yeon-woo mengajak untuk memindahkan bersama.Jong-dae dan Yeon-woo pun pergi bersama dengan Yeon-woo menggandeng tangan Jong-dae. “seharusnya aku mendengarkanmu saat kau mengatakan untuk tak membawa mobil” 
Hyo-sang bertanya-tanya apakah Jong-dae berkencan ketika Jong-dae sendiri belajar diluar negeri. Gwang-pal yakin kalau Yeon-woo terlihat mempunyai lebih, kayaknya maksud Gwang-pal Yeon-woo punya selain Jong-dae.Ditengah kedua temannya yang membahas Jong-dae dan Yeon-woo, sedangkan Wan-ha hanya terdiam. 

FLASHBACK2001 

Disini Song Wan-ha memasuki apotik, ada seorang gadis berambut panjang yang menyapanya. Dia Seung-hee, dengan rambut panjang dia terlihat sangat cantik. Seung-hee menyapa dan mengatakan kalau petugas apoteknya sedang keluar sebentar jadi dia tak bisa membaca resep obatnya.Wan-ha terpesona dengan Seung-hee, dia meminta obat untuk lengannya yang sakit. Seung-hee gigit jari kebingungan mencari obat yang diminta, sedang Wan-ha masih diam terpaku menatap Seung-hee. 

Seung-hee dan Jong-dae sedang makan bersama.“Jong-dae tidur dengannya. Aku yakin itu,”
Dan diluar Wan-ha bersama dengan Gwang-pal dan Hyo-sang memperhatikan mereka. Wan-ha tanya siapa wanita yang bersama dengan Jong-dae, Hyo-sang mengatakan kalau itu adalah pacar Jong-dae. Wan-ha terdiam, dia patah hati dan terus melihat gerak-gerik Seung-hee dari kejauhan.

FLASHBACK END  

Ditengah perbincangan kedua temannya, Wan-ha tersenyum-senyum mengingat kenangan itu. Dia berkata, tetap saja. Menurutku mantan pacar Jong-dae lebih baik.Gwang-pal bingung, siapa?. Kemudian dia menyadari sesuatu dan terkejut. “Dia?”
~~~ 

Seung-hee mulai mengajar dikelasnya dan memperkenalkan diri, dia memberitahu kalau dia akan mulai mengajar dikelas mereka. Seung-hee tanya sudah sampai bab berapa yang mereka pelajari, tapi tak seorangpun yang menjawab. Mereka sibuk dengan game mereka, tidur, memasang anting.Seung-hee mencoba membaca sebuah puisi tapi suaranya terlihat seperti hanya sekedar membaca. Seung-hee mengatakan kalau dia akan menulisnya saja. Tapi saat dia akan menulis terdengar suara game, Seung-hee berbalik dengan kesal dan menyuruh untuk mematikan gamenya. 

Tapi bukan anak yang ditegur yang marah melainkan pacarnya, dia kesal kenapa Seung-hee membentak pacarnya. Seung-hee tadinya kagok mau menjawab apa, tapi dia akhirnya kesal. Bagaimana seorang murid seperti itu pada guru. Anak itu tak perduli, dia berjalan mendekati Seung-hee dan menjambak rambutnya. Seung-hee tak terima, balas menjambak murid itu. 
Kyung-hee memarahi seung-hee karena telah berkelahi. Seung-hee mengatakan kalau dia memang tak cocok menjadi instruktor karena yang ada dalam pikirannya hanyalah menulis. Kyung-hee kesal, jadi apa yang akan kau lakukan?“Aku akan berangkat besok dan semua akan berjalan baik”
~~~ 

Seung-hee menemui Unni yang menawari kerja padanya tapi ternyata dia ditolak, mereka tak bisa bekerja dengan Seung-hee. Seung-hee bertanya kenapa mereka melakukan itu, Unni itu mengatakan karena Seung-hee meminta bayaran terlebih dahulu. Seung-hee protes, bagaimana hanya karena bayaran diawal mereka tak mau bertemu denganku?
“Selain itu tentang rumor. Rumor kau tak menulis dengan baik dan kau menulis setelah mendapat uang” jelas Unni.Seorang karyawan tergesa-gesa mencari Unni, dia memberitahu kalau orang yang direncanakan akan datang tak bisa datang karena tiba-tiba terserang appendicitis. Unni kelabakan, dia kebingungan bagaimana dia bisa menemukan pengangguran muda dengan cepat.Unni mondar mandir kebingungan sampai dia melihat Seung-hee, “Maukah kau bekerja sedikit?”
“Melakukan apa?” 
MC mulai membuka acaranya, “’anak Muda dan pengangguran’, ‘anak muda dan tanpa pekerjaan’, kita sering mendengar kata-kata itu. Ketika mereka mulai bekerja keras tapi mereka tak bisa masuk dalam lingkungan. Hari ini, kami akan menghadirkan orang yang sedang mengalami situasi seperti itu.......”
Seung-hee duduk dengan gelisah, dia masih ditutupi oleh skat sehingga semua belum tahu itu adalah Seung-hee. Dia teringat Unni yang memohon padanya karena Seung-hee sangat cocok dengan tema acara mereka kali ini, tanpa perkerjaan karena perusahaan yang berhenti. “Aku berjanji akan memberimu bayaran banyak.” 

MC mengenalkan para autor  mereka, “Choi Do-hoon, penulis buku pengembangan orang. Hwang Seo-jin dan pengacara tampan, Song Wan-ha.”
Seung-hee terkejut mendengar Wan-ha disebut, dia melihat Wan-ha adalah Wan-ha yang iya kenal. Seung-hee semakin terkejut. Dan Wan-ha pun tak kalah terkejut. 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar